Head Office PT. Solid Gold Berjangka

Jl. KH. Mansyur Kav. 126, Jakarta Pusat 10220 Telp : 021-29675088 (Hunting), Fax : 021-29675089

PT. Solid Gold Berjangka Lampung

Jl. Ahmad Yani No. 55, Tanjung Karang - Bandar Lampung 35117 Telp : 0721-255038, Fax : 0721-255027

PT. Solid Gold Berjangka Palembang

Jl. Sumpah Pemuda Blok 1 No. 7 C-E, Lorok Pakjo, Palembang 30137 Tel : 0711-363300 Fax : 0711-363613

PT. Solid Gold Berjangka Makassar

Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 108 A-B, Makassar 90124 Telp : 0411-851010, Fax : 0411-851090

PT. Solid Gold Berjangka Semarang

Gedung Menara SUARA MERDEKA Lt. 3. Jl. Pandanaran No. 30 Semarang 50134 Telp : 024-3583979, 3583980 Fax : 024-3583978

Jumat, 28 Juni 2019

SOLID BERJANGKA | KTT G20 dan Pertemuan OPEC

SOLID BERJANGKA - Harga Minyak Turun Menjelang KTT G20 dan Pertemuan OPEC


SOLID BERJANGKA JAKARTA - Trump mengatakan pada hari Rabu bahwa kesepakatan itu mungkin tetapi juga berbicara tentang Rencana B yang akan melibatkan pengurangan hubungan bisnis dengan China.

Hampir segera setelah KTT G20 berakhir pada hari Sabtu, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) bertemu pada hari Senin untuk membahas perpanjangan pemotongan produksi untuk mendukung harga.

Sehari setelah itu anggota OPEC bertemu dengan produsen lain termasuk Rusia dalam kelompok yang dikenal sebagai OPEC +, yang sepakat pada Desember untuk mengurangi pasokan sebesar 1,2 juta barel per hari dari 1 Januari. Perjanjian itu akan berakhir pada 30 Juni.

Persediaan minyak mentah di Amerika Serikat, produsen dan konsumen minyak terbesar, turun 12,8 juta barel pekan lalu, Administrasi Informasi Energi mengatakan, jauh melampaui ekspektasi analis untuk penurunan 2,5 juta barel.

Diperkirakan harga minyak mentah berpotensi lemah dengan kehati-hatian investor menjelang pertemuan Trump-Xi Jinping untuk membicarakan perdagangan. Namun jika ketegangan Amerika-Iran muncul lagi hari ini, dan optimisme pengurangan pasokan oleh OPEC, akan memberikan dorongan bagi harga minyak. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 58,70 - $ 58,20, dan jika harga naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 59,70 - $ 60,20.

Harga minyak jatuh pada hari Kamis kemarin di sesi Asia, menghapus beberapa kenaikan kuat sesi sebelumnya menjelang pertemuan G20 di Jepang dan pertemuan OPEC untuk memutuskan perpanjangan pengurangan produksi.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat turun 20 sen, atau 0,34 %, menjadi $ 59,18.

Harga minyak mentah berjangka Brent turun 18 sen, atau 0,27 %, pada $ 66,31.

Harga minyak naik lebih dari 2 % pada hari Rabu dan mencapai tertinggi dalam sekitar sebulan, didukung oleh data pemerintah Amerika Serikat yang menunjukkan penurunan lebih besar dari yang diperkirakan dalam pasokan minyak mentah karena ekspor mencapai rekor tertinggi dan kejutan penurunan stok produk olahan.

Namun, para pedagang mengatakan kekhawatiran bahwa terobosan yang diharapkan untuk perdagangan di G20 mungkin tidak terwujud dan beberapa kegelisahan tentang penurunan produksi yang berkelanjutan adalah tindak lanjut tindak lanjut pembelian.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di KTT Kelompok 20 yang dimulai pada hari Jumat di Osaka, Jepang untuk mencari terobosan dalam negosiasi untuk mengakhiri perang dagang yang telah memukul pertumbuhan ekonomi global.
SOLID BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Kamis, 27 Juni 2019

PT SOLID GOLD BERJANGKA | Turunnya Pasokan Amerika

PT SOLID GOLD BERJANGKA - Harga Minyak Dunia Tertinggi 20 Hari Oleh Harapan Turunnya Pasokan Amerika Serikat 


PT SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Investor mengabaikan komentar Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Selasa bahwa Amerika Serikat akan melenyapkan bisnis  Iran jika menyerang  apa pun yang dimiliki Amerika.

Kegelisahan pasar minyak atas meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran telah mereda setelah Trump menargetkan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dan pejabat tinggi Iran lainnya untuk target sanksi, setelah membatalkan serangan udara pembalasan.

Sinyal bullish untuk minyak didapat dari survey pasar  bahwa persediaan minyak mentah Amerika Serikat kemungkinan turun untuk minggu kedua berturut-turut minggu lalu. Data  stok minyak mentah tersebut akan dilaporkan American Petroleum Institute (API), dan juga akan dikonfirmasi oleh laporan  Administrasi Informasi Energi (EIA) hari Kamis pagi.

Untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan harga minyak WTI selanjutnya berpotensi retreat oleh profit taking ke posisi  support 57.46 – 56.50. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan naik menemui posisi resisten 58.10 – 58.95.

Harga minyak mentah di perdagangan akhir sesi Amerika hari Selasa, Rabu lalu naik tipis ke posisi tertinggi 20 hari menjelang data Amerika Serikat yang diperkirakan menunjukkan stok minyak mentah menurun di sana, melebihi kekhawatiran investor bahwa ketegangan perdagangan Amerika-China dapat membebani permintaan bahan bakar.

Harga minyak berjangka acuan internasional atau minyak  mentah Brent naik 32 sen atau 1,4 % pada $65,18 per barel. Pada perdagangan sebelumnya harga ditutup turun 0,5 %. Harga minyak mentah berjangka WTI Amerika Serikat naik 18 sen atau 1,5% menjadi $ 58,09 per barel, perdagangan sebelumnya ditutup menguat 0,8%.
PT SOLID GOLD BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Rabu, 26 Juni 2019

PT SOLID GOLD | Turunnya Pasokan Amerika

PT SOLID GOLD - Harga Minyak Dunia Tertinggi 20 Hari Oleh Harapan Turunnya Pasokan Amerika Serikat 


PT SOLID GOLD JAKARTA - Investor mengabaikan komentar Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada hari Selasa bahwa Amerika Serikat akan melenyapkan bisnis  Iran jika menyerang  apa pun yang dimiliki Amerika.

Kegelisahan pasar minyak atas meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran telah mereda setelah Trump menargetkan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dan pejabat tinggi Iran lainnya untuk target sanksi, setelah membatalkan serangan udara pembalasan.

Sinyal bullish untuk minyak didapat dari survey pasar  bahwa persediaan minyak mentah Amerika Serikat kemungkinan turun untuk minggu kedua berturut-turut minggu lalu. Data  stok minyak mentah tersebut akan dilaporkan American Petroleum Institute (API), dan juga akan dikonfirmasi oleh laporan Administrasi Informasi Energi (EIA) hari Kamis pagi.

Untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan harga minyak WTI selanjutnya berpotensi retreat oleh profit taking ke posisi  support 57.46 – 56.50. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan naik menemui posisi resisten 58.10 – 58.95.

Harga minyak mentah di perdagangan akhir sesi Amerika hari Selasa beberapa saat lalu naik tipis ke posisi tertinggi 20 hari menjelang data Amerika Serikat yang diperkirakan menunjukkan stok minyak mentah menurun di sana, melebihi kekhawatiran investor bahwa ketegangan perdagangan Amerika-China dapat membebani permintaan bahan bakar.

Harga minyak berjangka acuan internasional atau minyak  mentah Brent naik 32 sen atau 1,4 % pada $ 65,18 per barel. Pada perdagangan sebelumnya harga ditutup turun 0,5 %. Harga minyak mentah berjangka WTI Amerika Serikat naik 18 sen atau 1,5 % menjadi $ 58,09 per barel, perdagangan sebelumnya ditutup menguat 0,8 %.
PT SOLID GOLD 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Selasa, 25 Juni 2019

SOLID GOLD BERJANGKA | Forex Di Minggu Lalu

SOLID GOLD BERJANGKA - Ringkasan Penggerak Pasar Forex Di Minggu Lalu


SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - The Fed telah membuka pintu untuk pemangkasan tingkat bunga dengan menyatakan keprihatinan mengenai meningkatnya ketidakpastian dan rendahnya inflasi. Para pejabat the Fed juga telah menghilangkan perkataan “sabar” yang berhubungan dengan tingkat bunga dari pernyataan mereka dan sebagian memperkirakan pengurangan sebesar 50 basis poin pada bulan Juli.

Pada bagian lain, Mario Draghi, Presiden dari ECB juga telah bersiap untuk memangkas tingkat bunganya meskipun telah menjalankan tingkat deposito yang negatif – 0.40 %. ECB juga kuatir mengenai inflasi. Pasar masih menggali perkembangan hal-hal ini yang mengakibatkan rentang trading sebesar 140 pip pada minggu lalu.

Poundsterling tidak berhasil untuk mempertahankan rallynya – yang berdiri pada dasar  yang mudah digoyahkan – dan telah jatuh kembali ke rentang sebelumnya.

Bekas menteri luarnegeri Boris Johnson akan menghadapi Jeremy Hunt pada tahap final dari kontes kepemimpinan di Partai Konservatif dimana 160.000 anggota akan memberikan suaranya via pos.

Hal-hal yang positip yang terjadi pada minggu lalu:

1. Pasar meneruskan rally, naik 3 % selama minggu lalu.
2. FOMC tidak berpikir ekonomi Amerika Serikat cukup lemah untuk memangkas tingkat bunga. Federal funds rate tidak berubah 2.25 % – 2.50 %.
3. Same store sales naik 5.4 % w/o/w, lebih tinggi daripada kenaikan sebelumnya 5.0 %.
4. Crude oil inventories turun 3.1 juta w/o/w dari 485.5 juta menjadi 82.4 juta.
5. Jobless claims turun 6.000 w/o/w dari 222.000 menjadi 216.000.
6. Housing starts muncul di 1.269.000 untuk bulan Mei, diatas dari yang diperkirakan 1.239.000.


Hal-hal yang negatip yang terjadi pada minggu yang lalu:

1. Untuk menghindari institusi mereka sendiri, FOMC melawan tekanan politik POTUS; hal ini bisa berkembang menjadi problem.
2. Existing home sales muncul di 5.340.000 pada bulan Mei, lebih rendah daripada kerendahan di bulan Februari 5.480.000.
3. Housing market index muncul di 64 untuk bulan Juni, dibawah daripada yang diperkirakan 67.
4. MBA mortgage purchase dan refinance apps turun 4.0 % w/o/w setelah kenaikan sebelumnya.
5. Defisit neraca berjalan Amerika Serikat muncul di $ -130.4 miliar untuk Q1, lebih besar daripada yang diperkirakan defisit sebesar $ 124.3 miliar.

Kita perlu melihat pada event-event utama yang menggerakkan pasar minggu yang lalu supaya bisa mengikuti perkembangan kenaikan atau penurunan yang terjadi dari indikator utama yang ada dalam kalender forex dan memiliki pandangan kedepan.

Markit Purchasing Manager Index (PMI) yang mengukur ke depan menunjukkan segala sesuatu sedang berjalan pada arah yang benar. PMI manufaktur Jerman naik dari dasarnya dengan angka 45.4 dibandingkan dengan 44.3 waktu yang lalu, menunjukkan kontraksi melambat. Angka Perancis yang paralel untuk bulan Juni juga mengatasi yang diperkirakan dengan angka 52 – diatas yang diproyeksikan sebesar 50.8 dan merefleksikan bertambah cepatnya pertumbuhan.
SOLID GOLD BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Senin, 24 Juni 2019

SOLID GOLD | Harga Minyak Melaju Terus

SOLID GOLD - Amerika Akan Umumkan Sanksi Buat Iran, Harga Minyak Melaju Terus


SOLID GOLD JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan pekan lalu bahwa dia membatalkan serangan militer untuk membalas serangan Iran atas serangan terhadap pesawat tak berawak Amerika Serikat, dan dia mengatakan pada hari Minggu bahwa dia tidak mencari perang dengan Iran.

Tetapi Pompeo juga mengatakan sanksi signifikan terhadap Iran akan diumumkan pada hari Senin yang bertujuan lebih lanjut untuk membatasi sumber daya yang digunakan Teheran mendanai kegiatannya di wilayah tersebut.

Harga minyak melonjak pekan lalu setelah Iran menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak yang diklaim Amerika Serikat berada di wilayah udara internasional dan Teheran mengatakan berada di atas wilayahnya.

Di tengah meningkatnya ketegangan, harga minyak Brent membukukan kenaikan sekitar 5 % pekan lalu, kenaikan mingguan pertamanya dalam lima minggu, dan harga minyak WTI melonjak sekitar 10 %, persentase kenaikan mingguan terbesar sejak Desember 2016.

Untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan harga minyak WTI selanjutnya berpotensi retreat oleh profit taking ke posisi  posisi resisten 58.22 – 58.95. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan turun menemui support 56.66 – 55.30.

Harga minyak mentah di perdagangan sesi Asia hari Senin ini dibuka naik ke posisi tertinggi 2 pekan  lebih dan bergerak bullish karena ketegangan tetap tinggi antara Iran dan Amerika Serikat, dengan Sekretaris Negara Amerika Serikat Mike Pompeo mengatakan sanksi  signifikan pada Teheran akan diumumkan.

Harga minyak mentah Brent sedang menguat 27 sen atau 0,41 %, pada $ 64,22 per barel setelah sempat naik 4 % perdagangan sebelumnya ke posisi $ 65,34. Demikian  harga minyak mentah West Texas Intermediate Amerika Serikat masih naik 40 sen, atau 0,7 %, menjadi $ 57,72 per barel.
SOLID GOLD 

Sumber : Vibiznews



Jumat, 21 Juni 2019

SOLID BERJANGKA | Kerugian Mingguan Terparah

SOLID BERJANGKA - Dollar Amerika Serikat Bersiap Cetak Kerugian Mingguan Terparah


SOLID BERJANGKA JAKARTA - Dollar diperdagangkan pada 107,30 yen, sedikit di atas level terendah lima bulan 107,20 yen yang dicapai Kamis setelah Ketua Fed Jerome Powell mengisyaratkan penurunan suku bunga pada pertemuan kebijakan berikutnya pada Juli.

Poundsterling naik pada $ 1,2707, di jalur untuk kenaikan mingguan 1,0 % yang akan menjadi kinerja terbaik dalam tujuh minggu. Euro diperdagangkan pada $ 1,1296, tetapi naik 0,8 % untuk minggu ini.

Penurunan imbal hasil obligasi 10-tahun di bawah 2 % dan kenaikan harga emas di atas resistensi teknis yang kuat ke level tertinggi enam tahun menunjukkan dolar bisa menghadapi periode tekanan jual yang berkepanjangan.

Fokus sekarang bergeser ke apakah Amerika Serikat dan Cina dapat menyelesaikan pertikaian perdagangan mereka pada pertemuan puncak G-20 di Osaka minggu depan. China telah mengkonfirmasi bahwa Presiden Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan bertemu di sela-sela G20 akhir pekan depan.

Untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan indeks dolar selanjutnya berpotensi terus alami pelemahan oleh sentimen diatas dengan bergerak ke posisi  support 96.30 – 95.60. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan naik menemui posisi resisten 97.00 – 98.35.

Dollar Amerika Serikat berjuang untuk rebound pada perdagangan forex sesi Asia hari ini dan sedang dalam jalur mencetak kerugian mingguan terparah terhadap semua rival utamanya setelah Federal Reserve Amerika Serikat bergabung dengan bank sentral global lainnya untuk memotong suku bunga demi mendukung pertumbuhan ekonomi yang lesu.

Indeks dolar yang menunjukkan kekuatan dollar Amerika Serikat terhadap mata uang utama lainnya sedang melemah 0,09 % dari penutupan sebelumnya ke posisi 96.54 setelah dibuka pada posisi 96,65 dan sempat terjun ke posisi terendah di 96.50. Pekan ini dolar sudah anjlok 1 persen lebih, demikian juga terhadap yen turun 1,2 %  di jalur untuk penurunan terbesar sejak akhir Maret.
SOLID BERJANGKA

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Kamis, 20 Juni 2019

PT SOLID GOLD BERJANGKA | Bursa Saham Amerika

PT SOLID GOLD BERJANGKA - Kebijakan Fed Menambah Keuntungan Bursa Saham Amerika


PT SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Keutungan Wall Street datang setelah The Fed menyarankan langkah selanjutnya untuk suku bunga kemungkinan akan lebih rendah, meskipun minat beli agak lemah di tengah tanda-tanda penurunan suku bunga bisa ditunda sampai tahun depan.

Secara sektoral, saham-saham emas menunjukkan pergerakan signifikan ke atas  mendorong Indeks Emas NYSE Arca naik 1,5 % yang merupakan penutupan terbaik dalam setahun.

Kekuatan yang cukup besar juga muncul di antara saham-saham perangkat lunak, sebagaimana tercermin oleh kenaikan 1,1 % oleh Dow Jones Amerika Serikat Software Index. Saham-saham layanan kesehatan, farmasi dan utilitas juga mengalami penguatan kecuali  saham-saham perbankan berada di bawah tekanan.

Setelah Fed mengumumkan kebijakan moneter terbarunya, perdagangan saham di bursa Amerika semakin menarik dan berhasil meraup untung yang besar dengan indeks utama mencetak  posisi penutupan terbaik dalam sebulan. Sentimen positif pasar datang dari indikasi bank sentral Amerika berencana untuk menurunkan suku bunga di masa depan.

Akhir perdagangan bursa Wall Street beberapa saat lalu Kamis pagi indeks Dow Jones naik 38,46 poin atau 0,2 % menjadi 26.504,00, indeks Nasdaq naik 33,44 poin atau 0,4 % menjadi 7.987,32 dan indeks S&P 500 naik 8,71 poin atau 0,3 % menjadi 2.926,46.
PT SOLID GOLD BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews

Baca Juga :


Rabu, 19 Juni 2019

PT SOLID GOLD | Gembirakan Bursa Asia

PT SOLID GOLD - Berita Terbaru Perang Dagang Gembirakan Bursa Asia


PT SOLID GOLD JAKARTA - Di perdagangan bursa saham Korea Selatan, indeks Kospi naik 0,97 % dengan saham industri kelas berat Samsung Electronics dan pembuat chip SK Hynix masing-masing melonjak 1,92 % dan 4,26 %.

Indeks ASX 200 pada bursa saham Australia juga naik 1,01 %, dengan hampir semua sektor diperdagangkan lebih tinggi. Sektor material naik sekitar 1,7 % karena saham pertambangan melonjak seperti saham Rio Tinto naik 2,46 %, Fortescue Metals Group melejit 4,05 % dan BHP naik 2,22 %.

Di bursa saham Jepang, indeks Nikkei 225 melonjak 1,66 % pada awal sesi karena saham konglomerat Softbank Group melonjak 2,86 %. Saham pemasok Apple Japan Display alami lonjakan stok 12,73 % menyusul berita yang mengatakan Apple dapat membantu pembuat display.

Untuk perdagangan saham di bursa efek Jakarta  menunjukkan pergerakan kuat indeks  dengan IHSG naik 0,81 % ke posisi 6307,85. Penguatan indeks diangkat oleh kuatnya  saham -saham unggulan seperti sektor infrastruktur dan aneka industri.

Bursa saham Asia hari Rabu ini mungkin diperdagangkan tinggi menyusul perkembangan positif semalam tentang front perdagangan Amerika-China. Presiden Donald Trump mengatakan dalam sebuah posting di Twitter bahwa ia memiliki percakapan telepon yang sangat bagus dengan Presiden Cina Xi Jinping dan akan mengadakan pertemuan   pada pertemuan puncak G20 minggu depan.

Bursa saham China Daratan melonjak dengan indeks komposit Shanghai naik 1,47 % dan komponen Shenzhen naik 2,37 %, sedangkan komposit Shenzhen menguat 2,313 %. Indeks Hang Seng di bursa saham Hong Kong juga melonjak 2,33 %.
PT SOLID GOLD 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Selasa, 18 Juni 2019

SOLID GOLD BERJANGKA | Fed Rate Dipangkas

SOLID GOLD BERJANGKA - Bursa Wall Street Bisa Untung Karena Sinyal Kuat Fed Rate Dipangkas


SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Kekuatan saham yang cukup besar juga terlihat di sektor layanan minyak dengan lonjakan 2,3 % oleh Philadelphia Oil Service Index. Saham  Oilfield C&J Energy (CJ) membantu memimpin sektor ini lebih tinggi setelah mengumumkan merger dengan saingannya Keane Group (FRAC).

Saham-saham gas alam, emas, dan real estat komersial juga turut mencetak keuntungan indeks, namun terdapat beberapa sektor yang masih terkurung dalam zona merah yaitu  saham-saham perbankan dan bahan kimia.

Indikasi baru-baru ini bahwa sengketa perdagangan Amerika-China berkontribusi terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat telah menyebabkan spekulasi bahwa Fed akan menurunkan suku bunganya, dengan Ketua Fed Jerome Powell berjanji untuk bertindak  sebagaimana mestinya untuk mempertahankan ekspansi.

Data ekonomi yang mengecewakan tampaknya telah memperkuat optimisme tentang penurunan suku bunga potensial, karena The New York Fed merilis laporan sebelum dimulainya perdagangan yang menunjukkan penurunan tajam dalam aktivitas manufaktur regional pada bulan Juni.

The New York Fed mengatakan indeks kondisi bisnis secara umum anjlok ke 8,6 negatif pada Juni dari positif 17,8 pada Mei, dengan pembacaan negatif menunjukkan kontraksi dalam aktivitas manufaktur. Selain itu juga laporan  National Association of Home Builders menunjukkan kemunduran yang tak terduga dalam kepercayaan pemilik rumah di bulan Juni.

Mengawali perdagangan saham pekan ini di bursa Amerika, semua indeks berhasil rebound dan sebagian mencetak kenaikan signifikan meskipun terpantau minat beli agak lemah. Dari semua indeks utama yang cetak keuntungan kuat yaitu indeks Nasdaq yang marak dengan saham-saham teknologi.

Akhir perdagangan di NYSE – Wall Street beberapa saat lalu Selasa pagi indeks Nasdaq ditutup naik 48,37 poin atau 0,7 % menjadi 7.845,02, indeks Dow Jones naik 22,92 poin atau 0,1 % menjadi 26.112,53 dan indeks S&P 500 naik 2,69 poin atau 0,1 % menjadi 2.889,67.

Kekuatan saham di Wall Street sebagian dipengaruhi optimisme bahwa The Fed akan memberikan sinyal penurunan suku bunga jangka pendek saat mengumumkan  keputusan kebijakan moneter pada hari Rabu.

Melihat pergerakan sektoral, saham-saham bioteknologi menunjukkan pergerakan kuat hingga mendorong  Bioteknologi Arca NYSE Index naik 2,8 % ke level penutupan terbaik dalam lebih dari sebulan. Salah satunya saham Array BioPharma (ARRY) yang melonjak sebesar 56,9 % setelah perusahaan biofarmasi tersebut setuju untuk diakuisisi oleh raksasa obat-obatan Pfizer (PFE) dalam kesepakatan senilai $ 11,4 miliar.
SOLID GOLD BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Senin, 17 Juni 2019

SOLID GOLD | Bersiap Cetak Kerugian Mingguan

SOLID GOLD - Harga Minyak Mentah di Eropa Bersiap Cetak Kerugian Mingguan


SOLID GOLD JAKARTA - Secara teknikal harga kedua acuan minyak mentah tersebut sedang dalam jalur untuk penurunan mingguan lebih dari 3 %. Badan Energi Internasional memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan untuk 2019 sebesar 100.000 barel per hari (bph) menjadi 1,2 juta barel per hari, karena prospek perdagangan dunia yang memburuk.

Pada hari Kamis, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak memangkas perkiraan 2019 untuk pertumbuhan permintaan minyak global bahkan lebih rendah dari IEA, menjadi 1,14 juta barel per hari.

Untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan harga minyak WTI selanjutnya berpotensi naik kembali ke posisi resisten 53.20 – 54.45. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan turun menemui posisi support 50.93 – 49.48.

Harga minyak mentah perdagangan akhir pekan di sesi Eropa hari Jumat minggu lalu anjlok di tengah kekhawatiran sengketa perdagangan Amerika-China akan mengurangi permintaan minyak global. Namun sentimen positif untuk pasar minyak masih bergema oleh serangan terhadap dua kapal tanker minyak di Teluk Oman yang mengangkat tinggi harga.

Harga minyak mentah berjangka Brent turun 14 sen menjadi $ 61,17 per barel  setelah naik 2,2 % pada perdagangan sebelumnya. Demikian juga harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate Amerika Serikat turun 14 sen atau 0,27 % menjadi $ 52,10  per barel. Perdagangan sebelumnya harga minyak WTI  ditutup naik 2,2 %.
SOLID GOLD 

Sumber : Vibiznews

Baca Juga :


Jumat, 14 Juni 2019

SOLID BERJANGKA | Ketegangan Di Teluk Persia

SOLID BERJANGKA - Emas Mendapatkan Pembelian Safe Haven Dengan Naiknya Ketegangan Di Teluk Persia


SOLID BERJANGKA JAKARTA - Harga minyak naik dengan solid kemarin karena berita tersebut. Sekarang ketegangan di pasar tidak begitu tinggi, namun situasi ini bisa memburuk dengan cepat jika Iran dan Amerika Serikat terlibat konfrontasi militer secara langsung.

Indeks saham Eropa dan Asian kebanyakan menguat semalam. Indeks saham Amerika Serikat juga mengarah pada penguatan pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Pandangan akan lebih banyak kebijakan moneter yang lebih akomodatif dari bank sentral utama dunia, ditengah tekanan inflasi yang sangat rendah yang mengglobal, mendukung pasar saham dunia belakangan ini.

Hal kunci diluar pasar emas kemarin adalah naiknya harga minyak mentah Nymex secara solid dan diperdagangkan disekitar $ 53.25 per barel, karena berita Teluk Oman. Sementara itu indeks dollar Amerika Serikat mendekati stabil pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat.

Secara tehnikal, obyektif kenaikan harga emas adalah menembus “resistance” yang solid pada $ 1,352.70 setelah melewati $ 1,342.70 dan kemudian $ 1,350.00. Sedangkan obyektif penurunan harga emas adalah menembus “support” yang solid pada $ 1,300.00 setelah melewati $ 1,335.90 dan kemudian $ 1,329.80.

Harga emas naik pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat hari Kamis kemarin, didukung oleh minat pembelian “safe-haven” karena berita penyerangan atas kapal-kapal di regional Teluk Persia semalam. 2.80

Emas berjangka bulan Agustus terakhir naik $ 2.80 per ons pada $ 1,339.60. Harga perak Comex bulan Juli terakhir naik $ 0.0037 pada $ 14.79 per ons.

Pasar sedikit resah pada hari Kamis kemarin setelah laporan lebih banyak kapal di areaTeluk Persia yang diserang oleh perahu-perahu bersenapan yang lebih kecil. Kapal-kapal angkatan laut Amerika Serikat dikabarkan sekarang memproteksi sebagian kapal minyak di area tersebut.
SOLID BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Kamis, 13 Juni 2019

PT SOLID GOLD BERJANGKA | Tergelincirnya Pasar Saham

PT SOLID GOLD BERJANGKA - Keuntungan Yang Besar Bagi Emas Dengan Tergelincirnya Pasar Saham Dunia


PT SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Data ekonomi yang dirilis pada hari kemarin adalah laporan Consumer Price Index (CPI) untuk bulan Mei, yang muncul naik hanya 0.1 %, turun dari bulan April, sebagaimana yang telah diperkirakan pasar. CPI naik 0.3 % pada bulan lalu. Level inflasi yang sangat rendah yang mendunia membuat bank sentral memberikan kelonggaran terhadap kebijakan moneter mereka.

Hal kunci diluar pasar kemarin adalah harga minyak mentah yang turun secara solid dan diperdagangkan pas dibawah $ 52.00 per barel, karena kekuatiran pertumbuhan dunia. Indeks dollar Amerika Seriakt mendekati stabil namun dalam tren turun secara jangka pendek.

Secara tehnikal, obyektif kenaikan harga emas selanjutnya adalah menembus “resistance” yang solid di $ 1,352.70 setelah melewati $ 1,342.30 dan $ 1,350.00. Sementara itu obyektif  penurunan harga emas adalah menembus “support” yang solid pada $ 1,300.00 setelah melewati $ 1,329.80 dan $ 1,323.60.

Harga emas naik secara moderat pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat hari Rabu kemarin. Pada pertengahan minggu meningkat keengganan terhadap resiko diantara para trader dan investor, sebagaimana yang dibuktikan oleh turunnya pasar saham dunia kemarin.

Emas berjangka bulan Agustus terakhir naik $ 8.10 per ons pada $ 1,339.20. Perak Comex bulan Juli terakhir naik $ 0.07 pada $ 14.81 per ons.

Indeks saham Asia dan Eropa kebanyakan turun semalam. Indeks saham Amerika Serikat juga mengarah turun pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Indeks saham Amerika Serikat pada pertengahan minggu telah mengakhiri rally yang mengesankan yang mengangkat harga naik dari kerendahan selama tiga bulan pada awal Juni.

Nampaknya pertumbuhan ekonomi global dan keprihatinan terhadap perang dagang dunia lebih banyak mempengaruhi pikiran para trader dan investor pada pertengahan minggi, membuat mereka ada di dalam minat untuk membeli metal “safe-haven” dan menjual saham.
PT SOLID GOLD BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Rabu, 12 Juni 2019

SOLID GOLD BERJANGKA | Laporan API Mengejutkan

SOLID GOLD BERJANGKA - Turunnya Harga Minyak Berlanjut Setelah Laporan API Mengejutkan


SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Administrasi Informasi Energi Amerika Serikat (EIA) memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan minyak dunia 2019 dan produksi minyak mentah Amerika Serikat dalam laporan bulanan yang baru dirilis mereka.  Perkiraan pertumbuhan permintaan minyak dunia 2019 dipangkas sebesar 160.000 barel per hari (bph) menjadi 1,22 juta barel per hari, dan  perkiraan untuk produksi minyak mentah 2019 menjadi 12,32 juta barel per hari yang turun 140.000 barel per hari.

Harga minyak tertekan juga oleh laporan American Petroleum Institute (API) yang menunjukkan kenaikan mengejutkan dalam pasokan  minyak mentah Amerika Serikat. Persediaan minyak mentah Amerika Serikat secara tak terduga naik 4,9 juta barel dalam pekan yang berakhir 7 Juni menjadi 482,8 juta barel.

Untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan harga minyak WTI selanjutnya berpotensi terus alami penurunan dengan bergerak ke posisi support 52.45 – 51.70. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan naik menemui posisi   resisten 53.80 – 54.45.

Harga minyak mentah yang sudah ambruk selama 2 hari berturut setelah sempat tinggi ke posisi kuat sepekan, diawal perdagangan sesi Asia hari Rabu pagi masih bergerak turun  terbebani oleh prospek permintaan minyak yang lebih lemah serta laporan kenaikan persediaan minyak mentah Amerika Serikat.

Harga minyak mentah berjangka Brent, yang merupakan patokan internasional untuk harga minyak, turun 76 sen atau 1,22 % pada posisi $ 61,53 per barel. Demikian juga harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat turun 79 sen atau 1,3 % ke posisi $ 52,58 per barel.
SOLID GOLD BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Selasa, 11 Juni 2019

SOLID GOLD | Mendorong Harga Melewati $ 1,350

SOLID GOLD - Apakah Emas Memiliki Momentum Yang Cukup Untuk Mendorong Harga Melewati $1,350?


SOLID GOLD JAKARTA - Pertumbuhan employment yang mengecewakan di Amerika Serikat telah mendorong harga emas kembali ke jarak yang masih dalam jangkauan di level $ 1,350. Emas berjangka bulan Agustus terakhir diperdagangkan pada $ 1,347.10  per ons, naik 2.7 % sejak hari Jumat minggu yang lalu.

Laporan Pekerjaan Yang Buruk

Rally terakhir datang setelah keluarnya laporan dari Biro Tenaga Kerja Amerika Serikat yang mengatakan bahwa hanya 75.000 pekerjaan yang diciptakan pada bulan lalu. Menurut perkiraan konsensus, para ekonom memperkirakan penambahan pekerjaan sekitar 177.000.

Menurut sebagian analis, melesetnya data “employment” menambah bensin terhadap api panggilan untuk tindakan yang agresif dari Federal Reserve.

Philip Streible, analis pasar senior pada RJO Futures, mencatat bahwa pasar sudah memperhitungkan dalam harga kemungkinan pemangkasan tingkat bunga pada bulan Juli adalah sebesar 70 %.

“Emas memiliki amunasi yang diperlukan untuk berlari naik lebih tinggi dengan kuat. Nampaknya emas akan memiliki cukup momentum untuk mencapai $ 1,400 per ons sampai akhir tahun” katanya.

Namun, outlook yang optimis ini datang dengan emas menghadapi badai tehnikal yang kuat. Sejak menyentuh kerendahan selama 2015, metal kuning telah mengetes “resistance” yang solid disekitar $ 1,350 sebanyak 8 kali.

Bill Baruch, presiden dari Blueline Futures mengatakan bahwa walaupun grafik historical menyoroti suatu jalan yang sulit bagi emas, investor tidak bisa mengabaikan kondisi pasar saat ini.

“Walaupun $ 1,350 adalah level resistance yang besar, saya pikir ada narasi yang berbeda yang akan mendorong harga-harga menembus rintangan ini” katanya

Baruch menambahkan bahwa sepanjang pasar memperhitungkan pemotongan tingkat bunga ke dalam harga, emas akan lanjut naik. Dia mencatat bahwa naiknya kembali imbal hasil obligasi dari dasar hanya akan  terjadi setelah Federal Reserve melonggarkan kebijakan moneternya.

Dollar Amerika Serikat Tidak Lagi Menjadi Badai Bagi Emas

Bersamaan dengan jatuhnya imbal hasil obligasi, emas mengalami momentum yang baru dari sisi dollar Amerika Serikat secara signifikan.

Angka “employment” yang terbaru adalah pukulan terbaru terhadap dollar Amerika Serikat menurut para analis pasar. Indeks dollar Amerika Serikat telah jatuh lebih dari 1 % pada minggu lalu, terakhir diperdagangkan pada 96.52.

Lukman Otunuga, research analyst pada FXTM mengatakan,”Walaupun tingkat pengangguran bertahan pada kerendahan selama 49 tahun di 3.6 %, isi keseluruhan dari laporan tersebut cukup buruk dan hal ini berlanjut dengan direfleksikan di dalam valuasi dollar Amerika Serikat. Spekulasi pasar terhadap pemangkasan bunga dari Federal Reserve meningkat setelah laporan pekerjaan yang sangat rendah pada hari Jumat minggu lalu. Dengan pasar tenaga kerja menunjukkan keretakan, dan meningkatnya keprihatinan  atas keberlanjutan ketegangan perdagangan yang mempengaruhi ekonomi Amerika Serikat secara negatif, penurunan dollar Amerika Serikat kemungkinan bisa mengambil alih kontrol atas kursi pengemudi pergerakan lebih cepat daripada yang diperkirakan.”

Melihat kepada harga emas, Otunuga mengatakan jika emas ditutup solid diatas $ 1,350, maka semua mata akan melihat kepada $ 1,360 dan $ 1,375 di dalam jangka pendek.

Wall Street & Main Street

Baik Wall Street maupun Main Street melihat emas akan mempertahankan momentum naiknya minggu ini, berdasarkan survey emas mingguan dari Kitco News.

Para trader dan analis menyebutkan semakin bertambahnya ekspektasi bahwa pergerakan pergerakan selanjutnya dari Federal Reserve adalah pemotongan tingkat bunga, khususnya setelah laporan pekerjaan yang jauh lebih kecil daripada yang diperkirakan pada hari Jumat minggu lalu. Nonfarm payrolls hanya meningkat 75.000 pada bulan Mei pada saat perkiraan konsensus adalah disekitar 175.000 sampai 185.000.

Dari 16 profesional pasar yang mengambil bagian di dalam Survei Wall Street, sebanyak 12 suara atau 75 % melihat emas akan naik. Untuk minggu kedua berturut-turut, tidak ada yang memandang harga emas akan turun, sementara 4 suara atau 25 % memprediksi pasar akan “sideways”.

Sementara, dari 607 responden yang mengambil bagian di dalam polling Main Street, sebanyak 398 suara atau 66 % memandang emas akan naik. Sebanyak 135 atau 22 % memprediksi emas akan jatuh. Sisanya 74 suara atau 12 % melihat pasar emas “sideways”.

Bob Haberkom, senior commodities broker pada RJO Futures mengatakan,”Laporan pekerjaan yang lebih lemah daripada yang diperkirakan menambah amunisi untuk pemangkasan tingkat bunga lebih cepat.”

Phil Flynn, senior market analyst di Price Futures Group mengatakan,”Emas seharusnya berada pada jalur minggu yang kuat lagi pada minggu ini. Dari perkataan Federal Reserve dimana tingkat bunga lebih mungkin mengarah turun berarti harga emas akan naik. Permintaan yang kuat dari bank sentral dan kenaikan dalam pembelian fisik oleh para konsumen juga akan menambah dukungan bagi kenaikan emas. Jangan melawan the Fed.”

George Gero, managing director di RBC Wealth Management, setuju, menambahkan bahwa,”koreksi global ekonomi dan pekerjaan yang lemah bisa membantu Fed untuk menurunkan tingkat bunga dan hal ini akan menurunkan juga dollar Amerika Serikat.”

Kevin Grady, presiden dari Phoenix Futures and Options LLC, memberikan sentimen yang serupa, namun menambahkan emas bulan Agustus perlu berakhir diatas ketinggian bulan Februari di $ 1,361.50 untuk memberikan momentum kenaikan. Ekspektasi pemangkasan tingkat bunga oleh the Fed pada bulan September akan membantu memberikan dasar kenaikan bagi emas, tambahnya.

Pasar emas sedang mengalami “performance” mingguan terbaik selama lebih dari satu tahun dan sebagian analis mengatakan bahwa metal berharga memiliki cukup momentum untuk menembus “resistance” jangka panjang yang kritikal dalam waktu dekat ini.
SOLID GOLD

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Senin, 10 Juni 2019

SOLID GOLD | Masih Dijual Lebih Tinggi

SOLID GOLD - Harga Minyak Mentah di Asia Masih Dijual Lebih Tinggi


SOLID GOLD JAKARTA - Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih mengatakan dalam konferensi di Rusia pekan lalu bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya harus memperpanjang pengurangan produksi minyak. Dia juga mengatakan bahwa sementara OPEC mendekati kesepakatan, diperlukan lebih banyak pembicaraan dengan negara-negara non-OPEC yang merupakan bagian dari kesepakatan untuk mengurangi produksi sebesar 1,2 juta barel per hari (bpd), yang berakhir pada akhir bulan ini.

Selain ini pasokan juga telah dibatasi oleh sanksi Amerika Seriakt terhadap ekspor minyak dari Venezuela dan Iran. Pada hari Kamis lalu, pemerintah Amerika Seriakt memperketat tekanan pada perusahaan minyak milik negara Venezuela dengan menjelaskan bahwa ekspor oleh pengirim internasional dapat dikenakan sanksi.

Perdagangan pekan lalu kedua harga minyak ini  sempat mencapai level terendah sejak pertengahan Januari di $ 59,45 dan $ 50,60  masing-masing, setelah produksi minyak mentah Amerika Seriakt mencapai rekor tertinggi baru dan stok mencapai rekor tertinggi sejak Juli 2017. Sentimen permintaan masih lemah karena investor khawatir tentang ekonomi global yang macet dan perang dagang yang semakin intensif antara Amerika Serikat dan Cina.

Untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan harga minyak WTI selanjutnya berpotensi alami profit taking dan dapat terjun ke posisi support 52.77 – 51.05. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan menemui posisi   resisten 54.60 – 55.25.

Minyak mentah dunia berjangka yang harganya di posisi tertinggi 4 hari kembali dibuka dengan harga yang lebih tinggi pada perdagangan awal pekan hari Senin ini. Kenaikan harga di pasar komoditas sesi Asia mendapat sentimen positif dari dipicu oleh pernyataan Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate Amerika Seriakt berada di posisi $ 53,99 per barel yang menguat $ 1,40 atau membukukan kenaikan 2,6 % dari perdagangan sebelumnya. Demikian juga harga minyak patokan internasional berjangka alias  minyak mentah Brent naik $ 1,62 atau 2,6 %, pada $ 63,29 per barel.
SOLID GOLD 

Sumber : Vibiznews

Baca Juga :


Jumat, 07 Juni 2019

SOLID BERJANGKA | Setelah Laporan Cuaca di Brasil

SOLID BERJANGKA - Harga Kopi Mendadak Terjerumus Setelah Laporan Cuaca di Brasil


SOLID BERJANGKA JAKARTA - Harga kopi arabika untuk kontrak paling besar yaitu bulan Juli 2019 bursa New York  ditutup turun tajam -6,55 poin atau 6,20 % dari posisi perdagangan sebelumnya pada posisi $ 99.10 per lb. Sedangkan harga kopi robusta kontrak bulan Juli di London ditutup turun 71 poin atau 4,78% dari perdagangan sebelumnya ke posisi 1.413 per lb.

Untuk perdagangan selanjutnya hingga akhir sesi Amerika esok hari, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga kopi robusta  berpotensi naik lagi oleh sentimen penurunan pasokan berdasarkam laporan ICE.

Harga kopi Arabika berjangka di bursa komoditas internasional New York pada penutupan perdagangan Kamis kemarin anjlok parah dari posisi tertinggi 3-1/2 bulan. Demikian  untuk  harga kopi Robusta di bursa ICE London terjun dari posisi tinggi 2 bulan.

Harga kopi dijual murah  karena perkiraan dari Somar Meteorologia untuk suhu yang lebih hangat dan mengurangi risiko beku selama minggu depan di Minas Gerais, wilayah penghasil kopi arabika terbesar di Brasil.

Sebelumnya harga kopi rebound setelah  laporan International Coffee Organisation (ICO) untuk memotong estimasi surplus kopi global 2018/19 menjadi 3,4 juta kantong dari perkiraan Mei 3,7 juta kantong. Selain itu, persediaan kopi saat ini terus menurun setelah persediaan kopi yang dipantau oleh ICE turun ke level terendah 8 bulan 2,389 juta kantong pada hari Rabu, turun dari tertinggi Maret 2,53 juta kantong pada bulan Maret 4-3/4.
SOLID BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Selasa, 04 Juni 2019

SOLID GOLD BERJANGKA | Data Amerika Mengecewakan

SOLID GOLD BERJANGKA - EUR/USD Memperpanjang Keuntungannya Melewati 1.1200 Karena Data Amerika Serikat Mengecewakan


SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Angka diatas 50 % di dalam indeks difusi seperti ini dipandang sebagai suatu tanda ekonomi yang sedang bertumbuh dan sebaliknya. Semakin jauh indikator diatas atau dbawah 50 %, semakin besar atau semakin kecil tingkat perubahannya.

Kejatuhan lebih lanjut di dalam sektor manufaktur menunjukkan bahwa investor tidak akan berharap melihat kenaikan aktifitas pada bulan-bulan yang akan datang.

Secara tehnikal, formasi tren turun selama lima bulan pada grafik harian dengan jelas menunjuk kepada penurunan yang mapan. Karenanya, setiap pergerakan berikutnya yang menembus “resistance” SMA 50 hari, di area sekitar 1.1200-1.1210, kemungkinan besar akan bertemu dengan “supply” yang baru, yang sekarang berada di dekat zona 1.1265-70. Hanya pergerakan yang berkelanjutan melampaui tahanan tersebut yang bisa meniadakan setiap kecenderungan “bearish” jangka pendek dan membuat jalan untuk pergerakan pemulihan jangka pendek.

Sebaliknya, level horizontal 1.1125 sekarang kelihatannya telah muncul sebagai “support” terdekat dan dibuntuti rapat oleh batas angka 1.1100. Pergerakan menembus level “support” 1.1100 secara meyakinkan akan mendorong memunculkan kembali outlook negatif jangka pendek dan menyiapkan panggung untuk pergerakan turun lebih jauh kearah ujung bawah dari “decending channel” yang sekarang berada di deakt batas psikologis kunci 1.1000.

Meskipun ditengah lingkungan keengganan terhadap resiko yang berkelanjutan, EUR/USD naik keatas 1.1200, yang tertinggi di dalam 1 minggu, dengan hasil manufaktur Amerika Serikat tanpa diduga mengalami kontraksi. ISM Manufacturing PMI Amerika Serikat bulan Mei muncul di 52.1, dibawah daripada yang diperkirakan 53.0 dan lebih rendah daripada sebelumnya 52.8.

Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintaha Jerman 10 tahun jatuh lebih jauh ke teritori negatif dan terus membuat tahanan pada setiap pergerakan yang kuat. Meskipun demikian, pasangan matauang ini ditutup mendekati ujung puncak dari rentang trading harian dan memperpanjang pergerakan positip selama sesi Asia pada hari Senin, walaupun berjuang untuk mengambil kembali batas 1.1200 dan tetap tinggal dengan baik di dalam rentang trading yang familiar selama beberapa minggu.

Selanjutnya rilis data ISM manufacturing PMI Amerika Serikat yang muncul pada sesi perdagangan Amerika Utara membuat dorongan naik terhadap pasangan matauang ini.

ISM mengatakan indeks manufaktur Amerika Serikat menunjukkan angka 52.1 % pada bulan Mei, turun dari angka bulan April di 52.8 %. Data yang keluar ini juga lebih lemah daripada yang diperkirakan dalam perkiraan konsensus yang menyebutkan angka di 53 %.
SOLID GOLD BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Senin, 03 Juni 2019

SOLID GOLD | Jatuh Karena Imbal Hasil

SOLID GOLD - EUR/USD Lompat Kearah 1.1200 Dengan USD Jatuh Karena Imbal Hasil


SOLID GOLD JAKARTA - Perkembangan di medan perdagangan utama juga tidak memberikan semangat. Cina dilaporkan menaikkan pembatasan ekspor barang-barang “rare earth” ke Amerika Serikat dan mengenakan tarif balasan atas barang-barang Amerika Serikat yang mau masuk ke pasar Cina. Perang dagang telah memasuki jalan tol – survey pembelian manufaktur resmi Cina jatuh ke 49.4 pada bulan Mei, menunjukkan perlambatan sedang terus berjalan.

Ekonomi Amerika Serikat terus bertumbuh kuat, namun bukannya tanpa masalah. Angka GDP Amerika Serikat yang direvisi untuk kuartal pertama menunjukkan ekonomi yang bertumbuh dengan 3.1 %. Namun, komponen inflasi inti turun dari 1.3 % menjadi 1.0 %. Tidak adanya inflasi yang signifikan menunjukkan kelemahan pada ekonomi.

Pasar mengharapkan Federal Reserve untuk memangkas tingkat bunga sebagai respon terhadap rendahnya inflasi namun Gubernur Federal Reserve Jerome Powell menggambarkan perkembangan harga yang lemah pada awal tahun sebagai suatu hal yang sementara.

Secara tehnikal, “support” awal menunggu di 1.1115 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1025 dan akhirnya ke 1.109.70. Sedangkan “resistance” awal berada pada 1.1218 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1260 dan akhirnya 1.1336.

EUR/USD lompat kea rah 1.1200 karena imbal hasil Amerika Serikat menunjukkan pemotongan tingkat bunga yang substansial. Imbal hasil turun disebabkan karena meningkatnya perang dagang dengan Cina, Eropa dan sekarang dengan Mexico juga.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah memperkuat reputasinya sebagai “tariff – man “. Segara setelah membuat persiapan yang diperlukan untuk meratifikasi persetujuan perdagangan Amerika Utara yang baru yang dia beri nama sebagai USMCA sebagai pengganti NAFTA, dia mengumumkan tarif yang baru terhadap Mexico – yang berpotensi melanggar kesepakatan. Amerika Serikat akan mengenakan tariff pajak datar sebesar 5 % atas semua barang-barang Mexico yang akan memasuki Amerika pada tanggal 10 Juni, yang akan ditingkatkan lima kali lipat menjadi 25 % pada bulan Oktober sebagai hukuman karena dengan sengaja mengijinkan migran dari Amerika tengah untuk mengalir masuk ke Amerika Serikat.

Pasar tidak merespon dengan ramah. Saham-saham di Asia dan Eropa berada di dasar kerendahan dan begitu juga dengan matauang yang mengandung resiko. Penurunan meluas melampaui Peso Meksiko dan juga menyentuh dolar Kanada diantara yang lainnya. Yen Jepang dan dollar Amerika Serikat adalah pemenangnya – dengan dollar Amerika Serikat tetap naik meskipun imbal hasil yang turun mebuatnya kurang menarik.
SOLID GOLD 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :