Head Office PT. Solid Gold Berjangka

Jl. KH. Mansyur Kav. 126, Jakarta Pusat 10220 Telp : 021-29675088 (Hunting), Fax : 021-29675089

PT. Solid Gold Berjangka Lampung

Jl. Ahmad Yani No. 55, Tanjung Karang - Bandar Lampung 35117 Telp : 0721-255038, Fax : 0721-255027

PT. Solid Gold Berjangka Palembang

Jl. Sumpah Pemuda Blok 1 No. 7 C-E, Lorok Pakjo, Palembang 30137 Tel : 0711-363300 Fax : 0711-363613

PT. Solid Gold Berjangka Makassar

Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 108 A-B, Makassar 90124 Telp : 0411-851010, Fax : 0411-851090

PT. Solid Gold Berjangka Semarang

Gedung Menara SUARA MERDEKA Lt. 3. Jl. Pandanaran No. 30 Semarang 50134 Telp : 024-3583979, 3583980 Fax : 024-3583978

Rabu, 12 Juni 2019

SOLID GOLD BERJANGKA | Laporan API Mengejutkan

SOLID GOLD BERJANGKA - Turunnya Harga Minyak Berlanjut Setelah Laporan API Mengejutkan


SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Administrasi Informasi Energi Amerika Serikat (EIA) memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan minyak dunia 2019 dan produksi minyak mentah Amerika Serikat dalam laporan bulanan yang baru dirilis mereka.  Perkiraan pertumbuhan permintaan minyak dunia 2019 dipangkas sebesar 160.000 barel per hari (bph) menjadi 1,22 juta barel per hari, dan  perkiraan untuk produksi minyak mentah 2019 menjadi 12,32 juta barel per hari yang turun 140.000 barel per hari.

Harga minyak tertekan juga oleh laporan American Petroleum Institute (API) yang menunjukkan kenaikan mengejutkan dalam pasokan  minyak mentah Amerika Serikat. Persediaan minyak mentah Amerika Serikat secara tak terduga naik 4,9 juta barel dalam pekan yang berakhir 7 Juni menjadi 482,8 juta barel.

Untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan harga minyak WTI selanjutnya berpotensi terus alami penurunan dengan bergerak ke posisi support 52.45 – 51.70. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan naik menemui posisi   resisten 53.80 – 54.45.

Harga minyak mentah yang sudah ambruk selama 2 hari berturut setelah sempat tinggi ke posisi kuat sepekan, diawal perdagangan sesi Asia hari Rabu pagi masih bergerak turun  terbebani oleh prospek permintaan minyak yang lebih lemah serta laporan kenaikan persediaan minyak mentah Amerika Serikat.

Harga minyak mentah berjangka Brent, yang merupakan patokan internasional untuk harga minyak, turun 76 sen atau 1,22 % pada posisi $ 61,53 per barel. Demikian juga harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat turun 79 sen atau 1,3 % ke posisi $ 52,58 per barel.
SOLID GOLD BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Selasa, 11 Juni 2019

SOLID GOLD | Mendorong Harga Melewati $ 1,350

SOLID GOLD - Apakah Emas Memiliki Momentum Yang Cukup Untuk Mendorong Harga Melewati $1,350?


SOLID GOLD JAKARTA - Pertumbuhan employment yang mengecewakan di Amerika Serikat telah mendorong harga emas kembali ke jarak yang masih dalam jangkauan di level $ 1,350. Emas berjangka bulan Agustus terakhir diperdagangkan pada $ 1,347.10  per ons, naik 2.7 % sejak hari Jumat minggu yang lalu.

Laporan Pekerjaan Yang Buruk

Rally terakhir datang setelah keluarnya laporan dari Biro Tenaga Kerja Amerika Serikat yang mengatakan bahwa hanya 75.000 pekerjaan yang diciptakan pada bulan lalu. Menurut perkiraan konsensus, para ekonom memperkirakan penambahan pekerjaan sekitar 177.000.

Menurut sebagian analis, melesetnya data “employment” menambah bensin terhadap api panggilan untuk tindakan yang agresif dari Federal Reserve.

Philip Streible, analis pasar senior pada RJO Futures, mencatat bahwa pasar sudah memperhitungkan dalam harga kemungkinan pemangkasan tingkat bunga pada bulan Juli adalah sebesar 70 %.

“Emas memiliki amunasi yang diperlukan untuk berlari naik lebih tinggi dengan kuat. Nampaknya emas akan memiliki cukup momentum untuk mencapai $ 1,400 per ons sampai akhir tahun” katanya.

Namun, outlook yang optimis ini datang dengan emas menghadapi badai tehnikal yang kuat. Sejak menyentuh kerendahan selama 2015, metal kuning telah mengetes “resistance” yang solid disekitar $ 1,350 sebanyak 8 kali.

Bill Baruch, presiden dari Blueline Futures mengatakan bahwa walaupun grafik historical menyoroti suatu jalan yang sulit bagi emas, investor tidak bisa mengabaikan kondisi pasar saat ini.

“Walaupun $ 1,350 adalah level resistance yang besar, saya pikir ada narasi yang berbeda yang akan mendorong harga-harga menembus rintangan ini” katanya

Baruch menambahkan bahwa sepanjang pasar memperhitungkan pemotongan tingkat bunga ke dalam harga, emas akan lanjut naik. Dia mencatat bahwa naiknya kembali imbal hasil obligasi dari dasar hanya akan  terjadi setelah Federal Reserve melonggarkan kebijakan moneternya.

Dollar Amerika Serikat Tidak Lagi Menjadi Badai Bagi Emas

Bersamaan dengan jatuhnya imbal hasil obligasi, emas mengalami momentum yang baru dari sisi dollar Amerika Serikat secara signifikan.

Angka “employment” yang terbaru adalah pukulan terbaru terhadap dollar Amerika Serikat menurut para analis pasar. Indeks dollar Amerika Serikat telah jatuh lebih dari 1 % pada minggu lalu, terakhir diperdagangkan pada 96.52.

Lukman Otunuga, research analyst pada FXTM mengatakan,”Walaupun tingkat pengangguran bertahan pada kerendahan selama 49 tahun di 3.6 %, isi keseluruhan dari laporan tersebut cukup buruk dan hal ini berlanjut dengan direfleksikan di dalam valuasi dollar Amerika Serikat. Spekulasi pasar terhadap pemangkasan bunga dari Federal Reserve meningkat setelah laporan pekerjaan yang sangat rendah pada hari Jumat minggu lalu. Dengan pasar tenaga kerja menunjukkan keretakan, dan meningkatnya keprihatinan  atas keberlanjutan ketegangan perdagangan yang mempengaruhi ekonomi Amerika Serikat secara negatif, penurunan dollar Amerika Serikat kemungkinan bisa mengambil alih kontrol atas kursi pengemudi pergerakan lebih cepat daripada yang diperkirakan.”

Melihat kepada harga emas, Otunuga mengatakan jika emas ditutup solid diatas $ 1,350, maka semua mata akan melihat kepada $ 1,360 dan $ 1,375 di dalam jangka pendek.

Wall Street & Main Street

Baik Wall Street maupun Main Street melihat emas akan mempertahankan momentum naiknya minggu ini, berdasarkan survey emas mingguan dari Kitco News.

Para trader dan analis menyebutkan semakin bertambahnya ekspektasi bahwa pergerakan pergerakan selanjutnya dari Federal Reserve adalah pemotongan tingkat bunga, khususnya setelah laporan pekerjaan yang jauh lebih kecil daripada yang diperkirakan pada hari Jumat minggu lalu. Nonfarm payrolls hanya meningkat 75.000 pada bulan Mei pada saat perkiraan konsensus adalah disekitar 175.000 sampai 185.000.

Dari 16 profesional pasar yang mengambil bagian di dalam Survei Wall Street, sebanyak 12 suara atau 75 % melihat emas akan naik. Untuk minggu kedua berturut-turut, tidak ada yang memandang harga emas akan turun, sementara 4 suara atau 25 % memprediksi pasar akan “sideways”.

Sementara, dari 607 responden yang mengambil bagian di dalam polling Main Street, sebanyak 398 suara atau 66 % memandang emas akan naik. Sebanyak 135 atau 22 % memprediksi emas akan jatuh. Sisanya 74 suara atau 12 % melihat pasar emas “sideways”.

Bob Haberkom, senior commodities broker pada RJO Futures mengatakan,”Laporan pekerjaan yang lebih lemah daripada yang diperkirakan menambah amunisi untuk pemangkasan tingkat bunga lebih cepat.”

Phil Flynn, senior market analyst di Price Futures Group mengatakan,”Emas seharusnya berada pada jalur minggu yang kuat lagi pada minggu ini. Dari perkataan Federal Reserve dimana tingkat bunga lebih mungkin mengarah turun berarti harga emas akan naik. Permintaan yang kuat dari bank sentral dan kenaikan dalam pembelian fisik oleh para konsumen juga akan menambah dukungan bagi kenaikan emas. Jangan melawan the Fed.”

George Gero, managing director di RBC Wealth Management, setuju, menambahkan bahwa,”koreksi global ekonomi dan pekerjaan yang lemah bisa membantu Fed untuk menurunkan tingkat bunga dan hal ini akan menurunkan juga dollar Amerika Serikat.”

Kevin Grady, presiden dari Phoenix Futures and Options LLC, memberikan sentimen yang serupa, namun menambahkan emas bulan Agustus perlu berakhir diatas ketinggian bulan Februari di $ 1,361.50 untuk memberikan momentum kenaikan. Ekspektasi pemangkasan tingkat bunga oleh the Fed pada bulan September akan membantu memberikan dasar kenaikan bagi emas, tambahnya.

Pasar emas sedang mengalami “performance” mingguan terbaik selama lebih dari satu tahun dan sebagian analis mengatakan bahwa metal berharga memiliki cukup momentum untuk menembus “resistance” jangka panjang yang kritikal dalam waktu dekat ini.
SOLID GOLD

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Senin, 10 Juni 2019

SOLID GOLD | Masih Dijual Lebih Tinggi

SOLID GOLD - Harga Minyak Mentah di Asia Masih Dijual Lebih Tinggi


SOLID GOLD JAKARTA - Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih mengatakan dalam konferensi di Rusia pekan lalu bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya harus memperpanjang pengurangan produksi minyak. Dia juga mengatakan bahwa sementara OPEC mendekati kesepakatan, diperlukan lebih banyak pembicaraan dengan negara-negara non-OPEC yang merupakan bagian dari kesepakatan untuk mengurangi produksi sebesar 1,2 juta barel per hari (bpd), yang berakhir pada akhir bulan ini.

Selain ini pasokan juga telah dibatasi oleh sanksi Amerika Seriakt terhadap ekspor minyak dari Venezuela dan Iran. Pada hari Kamis lalu, pemerintah Amerika Seriakt memperketat tekanan pada perusahaan minyak milik negara Venezuela dengan menjelaskan bahwa ekspor oleh pengirim internasional dapat dikenakan sanksi.

Perdagangan pekan lalu kedua harga minyak ini  sempat mencapai level terendah sejak pertengahan Januari di $ 59,45 dan $ 50,60  masing-masing, setelah produksi minyak mentah Amerika Seriakt mencapai rekor tertinggi baru dan stok mencapai rekor tertinggi sejak Juli 2017. Sentimen permintaan masih lemah karena investor khawatir tentang ekonomi global yang macet dan perang dagang yang semakin intensif antara Amerika Serikat dan Cina.

Untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan harga minyak WTI selanjutnya berpotensi alami profit taking dan dapat terjun ke posisi support 52.77 – 51.05. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan menemui posisi   resisten 54.60 – 55.25.

Minyak mentah dunia berjangka yang harganya di posisi tertinggi 4 hari kembali dibuka dengan harga yang lebih tinggi pada perdagangan awal pekan hari Senin ini. Kenaikan harga di pasar komoditas sesi Asia mendapat sentimen positif dari dipicu oleh pernyataan Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate Amerika Seriakt berada di posisi $ 53,99 per barel yang menguat $ 1,40 atau membukukan kenaikan 2,6 % dari perdagangan sebelumnya. Demikian juga harga minyak patokan internasional berjangka alias  minyak mentah Brent naik $ 1,62 atau 2,6 %, pada $ 63,29 per barel.
SOLID GOLD 

Sumber : Vibiznews

Baca Juga :


Jumat, 07 Juni 2019

SOLID BERJANGKA | Setelah Laporan Cuaca di Brasil

SOLID BERJANGKA - Harga Kopi Mendadak Terjerumus Setelah Laporan Cuaca di Brasil


SOLID BERJANGKA JAKARTA - Harga kopi arabika untuk kontrak paling besar yaitu bulan Juli 2019 bursa New York  ditutup turun tajam -6,55 poin atau 6,20 % dari posisi perdagangan sebelumnya pada posisi $ 99.10 per lb. Sedangkan harga kopi robusta kontrak bulan Juli di London ditutup turun 71 poin atau 4,78% dari perdagangan sebelumnya ke posisi 1.413 per lb.

Untuk perdagangan selanjutnya hingga akhir sesi Amerika esok hari, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga kopi robusta  berpotensi naik lagi oleh sentimen penurunan pasokan berdasarkam laporan ICE.

Harga kopi Arabika berjangka di bursa komoditas internasional New York pada penutupan perdagangan Kamis kemarin anjlok parah dari posisi tertinggi 3-1/2 bulan. Demikian  untuk  harga kopi Robusta di bursa ICE London terjun dari posisi tinggi 2 bulan.

Harga kopi dijual murah  karena perkiraan dari Somar Meteorologia untuk suhu yang lebih hangat dan mengurangi risiko beku selama minggu depan di Minas Gerais, wilayah penghasil kopi arabika terbesar di Brasil.

Sebelumnya harga kopi rebound setelah  laporan International Coffee Organisation (ICO) untuk memotong estimasi surplus kopi global 2018/19 menjadi 3,4 juta kantong dari perkiraan Mei 3,7 juta kantong. Selain itu, persediaan kopi saat ini terus menurun setelah persediaan kopi yang dipantau oleh ICE turun ke level terendah 8 bulan 2,389 juta kantong pada hari Rabu, turun dari tertinggi Maret 2,53 juta kantong pada bulan Maret 4-3/4.
SOLID BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Selasa, 04 Juni 2019

SOLID GOLD BERJANGKA | Data Amerika Mengecewakan

SOLID GOLD BERJANGKA - EUR/USD Memperpanjang Keuntungannya Melewati 1.1200 Karena Data Amerika Serikat Mengecewakan


SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Angka diatas 50 % di dalam indeks difusi seperti ini dipandang sebagai suatu tanda ekonomi yang sedang bertumbuh dan sebaliknya. Semakin jauh indikator diatas atau dbawah 50 %, semakin besar atau semakin kecil tingkat perubahannya.

Kejatuhan lebih lanjut di dalam sektor manufaktur menunjukkan bahwa investor tidak akan berharap melihat kenaikan aktifitas pada bulan-bulan yang akan datang.

Secara tehnikal, formasi tren turun selama lima bulan pada grafik harian dengan jelas menunjuk kepada penurunan yang mapan. Karenanya, setiap pergerakan berikutnya yang menembus “resistance” SMA 50 hari, di area sekitar 1.1200-1.1210, kemungkinan besar akan bertemu dengan “supply” yang baru, yang sekarang berada di dekat zona 1.1265-70. Hanya pergerakan yang berkelanjutan melampaui tahanan tersebut yang bisa meniadakan setiap kecenderungan “bearish” jangka pendek dan membuat jalan untuk pergerakan pemulihan jangka pendek.

Sebaliknya, level horizontal 1.1125 sekarang kelihatannya telah muncul sebagai “support” terdekat dan dibuntuti rapat oleh batas angka 1.1100. Pergerakan menembus level “support” 1.1100 secara meyakinkan akan mendorong memunculkan kembali outlook negatif jangka pendek dan menyiapkan panggung untuk pergerakan turun lebih jauh kearah ujung bawah dari “decending channel” yang sekarang berada di deakt batas psikologis kunci 1.1000.

Meskipun ditengah lingkungan keengganan terhadap resiko yang berkelanjutan, EUR/USD naik keatas 1.1200, yang tertinggi di dalam 1 minggu, dengan hasil manufaktur Amerika Serikat tanpa diduga mengalami kontraksi. ISM Manufacturing PMI Amerika Serikat bulan Mei muncul di 52.1, dibawah daripada yang diperkirakan 53.0 dan lebih rendah daripada sebelumnya 52.8.

Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintaha Jerman 10 tahun jatuh lebih jauh ke teritori negatif dan terus membuat tahanan pada setiap pergerakan yang kuat. Meskipun demikian, pasangan matauang ini ditutup mendekati ujung puncak dari rentang trading harian dan memperpanjang pergerakan positip selama sesi Asia pada hari Senin, walaupun berjuang untuk mengambil kembali batas 1.1200 dan tetap tinggal dengan baik di dalam rentang trading yang familiar selama beberapa minggu.

Selanjutnya rilis data ISM manufacturing PMI Amerika Serikat yang muncul pada sesi perdagangan Amerika Utara membuat dorongan naik terhadap pasangan matauang ini.

ISM mengatakan indeks manufaktur Amerika Serikat menunjukkan angka 52.1 % pada bulan Mei, turun dari angka bulan April di 52.8 %. Data yang keluar ini juga lebih lemah daripada yang diperkirakan dalam perkiraan konsensus yang menyebutkan angka di 53 %.
SOLID GOLD BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Senin, 03 Juni 2019

SOLID GOLD | Jatuh Karena Imbal Hasil

SOLID GOLD - EUR/USD Lompat Kearah 1.1200 Dengan USD Jatuh Karena Imbal Hasil


SOLID GOLD JAKARTA - Perkembangan di medan perdagangan utama juga tidak memberikan semangat. Cina dilaporkan menaikkan pembatasan ekspor barang-barang “rare earth” ke Amerika Serikat dan mengenakan tarif balasan atas barang-barang Amerika Serikat yang mau masuk ke pasar Cina. Perang dagang telah memasuki jalan tol – survey pembelian manufaktur resmi Cina jatuh ke 49.4 pada bulan Mei, menunjukkan perlambatan sedang terus berjalan.

Ekonomi Amerika Serikat terus bertumbuh kuat, namun bukannya tanpa masalah. Angka GDP Amerika Serikat yang direvisi untuk kuartal pertama menunjukkan ekonomi yang bertumbuh dengan 3.1 %. Namun, komponen inflasi inti turun dari 1.3 % menjadi 1.0 %. Tidak adanya inflasi yang signifikan menunjukkan kelemahan pada ekonomi.

Pasar mengharapkan Federal Reserve untuk memangkas tingkat bunga sebagai respon terhadap rendahnya inflasi namun Gubernur Federal Reserve Jerome Powell menggambarkan perkembangan harga yang lemah pada awal tahun sebagai suatu hal yang sementara.

Secara tehnikal, “support” awal menunggu di 1.1115 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1025 dan akhirnya ke 1.109.70. Sedangkan “resistance” awal berada pada 1.1218 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1260 dan akhirnya 1.1336.

EUR/USD lompat kea rah 1.1200 karena imbal hasil Amerika Serikat menunjukkan pemotongan tingkat bunga yang substansial. Imbal hasil turun disebabkan karena meningkatnya perang dagang dengan Cina, Eropa dan sekarang dengan Mexico juga.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah memperkuat reputasinya sebagai “tariff – man “. Segara setelah membuat persiapan yang diperlukan untuk meratifikasi persetujuan perdagangan Amerika Utara yang baru yang dia beri nama sebagai USMCA sebagai pengganti NAFTA, dia mengumumkan tarif yang baru terhadap Mexico – yang berpotensi melanggar kesepakatan. Amerika Serikat akan mengenakan tariff pajak datar sebesar 5 % atas semua barang-barang Mexico yang akan memasuki Amerika pada tanggal 10 Juni, yang akan ditingkatkan lima kali lipat menjadi 25 % pada bulan Oktober sebagai hukuman karena dengan sengaja mengijinkan migran dari Amerika tengah untuk mengalir masuk ke Amerika Serikat.

Pasar tidak merespon dengan ramah. Saham-saham di Asia dan Eropa berada di dasar kerendahan dan begitu juga dengan matauang yang mengandung resiko. Penurunan meluas melampaui Peso Meksiko dan juga menyentuh dolar Kanada diantara yang lainnya. Yen Jepang dan dollar Amerika Serikat adalah pemenangnya – dengan dollar Amerika Serikat tetap naik meskipun imbal hasil yang turun mebuatnya kurang menarik.
SOLID GOLD 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Jumat, 31 Mei 2019

SOLID BERJANGKA | Bangkitnya Saham Global

SOLID BERJANGKA - Harga Emas Sedikit Melemah Dengan Bangkitnya Saham Global


SOLID BERJANGKA JAKARTA - Pasar saham Eropa kebanyakan naik semalam karena kenaikan koreksi dari tekanan jual belakangan ini. Saham Asia kebanyakan turun, karena kekuatiran yang berkelanjutan mengenai perlambatan pertumbuhan ekonomi global ditengah perang dagang Amerika-Cina yang tidak menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir.

Indeks saham Amerika Serikat mengarah lebih kuat pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai, setelah menyentuh kerendahan 2,5 bulan pada hari Rabu.

Meningkatnya retorika dari Amerika Serikat dan Cina menunjukkan berkurangnya kemungkinan dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia ini akan bisa mencapai kesepakatan perdagangan sebelum pertemuan G-20 di Jepang pada tanggal 28-29 Juni.

Hal kunci diluar pasar adalah indeks dollar Amerika Serikat yang diperdagangkan mendekati stabil setelah keuntungan yang besar yang berhasil diraih sebegitu jauh pada minggu ini yang menyebabkan perdagangan indeks dekat dengan ketinggian selama dua tahun baru-baru ini. Sementara itu harga minyak mentah Nymex naik sedikit dan diperdagangkan disekitar $ 59.00 per barel.

Secara tehnikal, obyektif kenaikan harga minyak selanjutnya adalah menembus “resistance” yang solid di $ 1,300.00 setelah melewati $ 1,292.60. Sedangkan obyektif penurunan harga emas adalah menembus “support” yang solid di $1,273.20 setelah melewati $ 1,279.20 dan lalu $ 1,274.60.

Harga emas turun sedikit pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat pada hari Kamis. Ada sedikit minat terhadap resiko yang kembali ke pasar dunia pada hari kemarin, dengan pasar saham dunia mengalami sedikit pemulihan dari tekanan jual yang terjadi pada awal dari minggu ini.

Emas berjangka bulan Juni terakhir turun $ 0.80 per ons pada $1,285.70. Harga perak Comex bulan Juli terakhir naik $ 0.024 pada $ 14.435 per ons.

Data kunci ekonomi Amerika Serikat yang dirilis kemarin adalah perkiraan kedua dari Gross Domestic Product kuartal pertama yang naik 3.1% dibandingkan dengan perkiraan pertama yang naik 3.2%. Angka GDP yang terakhir diperkirakan bertumbuh 3.0 % YoY. Pasar hanya bereaksi sedikit terhadap laporan ini.
SOLID BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Rabu, 29 Mei 2019

PT SOLID GOLD | Minyaknya Naik Moderat

PT SOLID GOLD - Banjir di Amerika Buat Harga Minyaknya Naik Moderat


PT SOLID GOLD JAKARTA - Daerah yang dilanda banjir di Arkansas dan Oklahoma bersiap menghadapi lebih banyak hujan yang akan meluapkan  Sungai Arkansas.  Hingga 19 inci (48 cm) hujan telah turun sejauh ini di beberapa bagian Oklahoma selama bulan Mei, kata Layanan Cuaca Nasional.

Harga minyak Brent  berulang kali alami tekanan  karena harga terjebak di antara kekhawatiran pertumbuhan ekonomi yang melambat dan harapan bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya akan memperpanjang kesepakatan enam bulan mereka untuk mengekang produksi.

Untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan harga minyak WTI selanjutnya dapat turun menemui posisi  support di 58.49 – 57.35. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan mendaki  ke resisten 59.30 – 60.25.

Diakhir perdagangan komoditas sesi Amerika Rabu dini hari tadi, harga minyak ditutup pada posisi yang lebih tinggi dari perdagangan sebelumnya setelah banjir di seluruh Midwest menghambat aliran minyak mentah dari pusat penyimpanan utama Amerika Serikat di Cushing, Oklahoma.

Harga harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate Amerika Serikat naik 2 sen atau 0,03 %  menjadi $59,00 per barel. Namun harga minyak Brent atau minyak mentah berjangka acuan internasional ditutup pada posisi $ 70,03, yang turun 8 sen  atau 0,09 % dari perdagangan sebelumnya.
PT SOLID GOLD 

Sumber : Vibiznews

Baca Juga :