Head Office PT. Solid Gold Berjangka

Jl. KH. Mansyur Kav. 126, Jakarta Pusat 10220 Telp : 021-29675088 (Hunting), Fax : 021-29675089

PT. Solid Gold Berjangka Lampung

Jl. Ahmad Yani No. 55, Tanjung Karang - Bandar Lampung 35117 Telp : 0721-255038, Fax : 0721-255027

PT. Solid Gold Berjangka Palembang

Jl. Sumpah Pemuda Blok 1 No. 7 C-E, Lorok Pakjo, Palembang 30137 Tel : 0711-363300 Fax : 0711-363613

PT. Solid Gold Berjangka Makassar

Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 108 A-B, Makassar 90124 Telp : 0411-851010, Fax : 0411-851090

PT. Solid Gold Berjangka Semarang

Gedung Menara SUARA MERDEKA Lt. 3. Jl. Pandanaran No. 30 Semarang 50134 Telp : 024-3583979, 3583980 Fax : 024-3583978

Jumat, 28 September 2018

Solid Berjangka | 5 Manfaat dan Keuntungan dari Investasi Unit Link



SOLID BERJANGKA JAKARTA - Saat ini, kesadaran masyarakat Indonesia untuk memiliki asuransi masih rendah. Terbukti, baru 10 % orang Indonesia yang punya asuransi individu.

Hal ini bisa disebabkan adanya pemahaman tentang premi yang akan hangus dan hilang tanpa manfaat. Sebaliknya, orang Indonesia lebih mudah menerima tawaran investasi karena akan mendapatkan keuntungan yang secara kasat mata dapat diambil.

Bagi perusahaan asuransi, akan lebih mudah jika menjual produk asuransi yang dilengkapi dengan investasi (unit link). Unit link sering disebut juga dengan asuransi dua kantong.

Pertama, untuk proteksi dan kedua investasi. Jadi, uang premi yang dibayarkan nasabah sebagian digunakan untuk membayar proteksi, sebagiannya lagi dimasukkan reksa dana dalam bentuk unit link dan dikelola oleh ahli investasi.

Seperti dikutip dari Swara Tunaiku, berikut manfaat dan keuntungan investasi unit link.

1. Kemudahan Berinvestasi

Banyak yang takut berinvestasi karena risiko dan kegagalan investasi di masa lalu. Di unit link, kamu tidak perlu khawatir, sebab dana kita akan dikelola oleh profesional dalam bidang ini. Namun, yang namanya investasi memang memiliki risiko. Tidak ada yang bisa aman 100 %.

2. Dua Manfaat Sekaligus

Investasi unit link memberikan dua manfaat, perlindungan dan investasi. Cukup simpel saja, ketika membayar sejumlah premi, kamu sudah mendapatkan manfaat perlindungan dan investasi. Kamu bahkan tidak perlu bingung dalam mengurus dana investasi karena perusahaan investasilah yang bertindak sebagai manajer investasi. Ya, hampir seperti investasi reksa dana, ya.

Nantinya kamu disuruh memilih, di mana dana investasimu akan diletakkan. Bisa di reksa dana campuran, reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, bahkan pasar uang. Tentu harus disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuanmu, ya.

Selain mendapatkan perlindungan diri terhadap berbagai risiko, kamu juga mendapatkan keuntungan berupa uang tunai. Benar-benar investasi yang menjanjikan!

3. Periode Proteksi yang Lebih Panjang

Salah satu kelebihan yang dimiliki asuransi unit link adalah masa pertanggungan yang lebih panjang melampaui masa pertanggungan yang ditetapkan di dalam asuransi jiwa murni. Tahukah kamu kalau masa pertanggungannya bisa mencapai 75 tahun, 80 tahun, bahkan satu abad? Namun, kamu perlu memahami kebijakannya secara detail, ya!

4. Ada Manfaat Asuransi Tambahan

Ada manfaat tambahan yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhan. Di sini kamu tidak hanya mendapatkan asuransi jiwa saja, tapi juga cacat total, keadaan kritis, cacat tetap, perlindungan kecelakaan, sakit akibat penyakit, serta biaya rawat inap, dan masih banyak lagi.

5. Nilai Tunai Tidak Akan Hangus

Mungkin kamu pernah mendengar kalau asuransi jiwa murni bisa saja hangus jika risiko yang ditanggung tidak pernah terjadi pada masa yang sudah disepakati. Hal ini tidak berlaku di investasi unit link. Kamu bahkan bisa mencairkannya pada waktu tertentu. Jadi, manfaatnya tidak hilang begitu saja. Investasi unit link memang memiliki banyak kelebihan. Namun, kamu juga harus memperhitungkan besaran premi akibat penambahan jumlah manfaat tambahan. Prinsipnya kembali pada hal yang kamu butuhkan, ya! - SOLID BERJANGKA

sumber : liputan6

Kamis, 27 September 2018

PT Solid Berjangka | Begini Awal Mula Kasus SNP Finance yang Rugikan 14 Bank



PT SOLID BERJANGKA JAKARTA - Satu lagi kasus di sektor keuangan yang menyedot perhatian masyarakat. Perusahaan multifinance PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP Finance) diketahui merugikan 14 bank di Indonesia hingga triliunan rupiah.

SNP Finance merupakan bagian dari Columbia, toko yang menyediakan pembelian barang secara kredit. Dalam kegiatannya SNP Finance mendapatkan dukungan pembiayaan pembelian barang yang bersumber dari kredit perbankan.

Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III Otoritas Jasa Keuangan Slamet Edy Purnomo mengungkapkan jika permasalahan pada SNP Finance sudah tercium sejak Juli 2017.

"Jadi yang membongkar awal adalah pengawas. Jadi di 2017 sudah tertangkap ada angka CAPS itu suatu aplikasi connecting antara SNP sebagai multifinance dengan bank seperti Bank Mandiri yang paling besar. Jadi ada beda itu (angka)," jelas dia di Jakarta,

OJK kemudian meminta dilakukan pemeriksaan kepada pihak perbankan secara internal dan oleh pengawas.

Pada 2018, OJK kembali melakukan evaluasi. Lembaga ini dikatakan terlebih dulu memberi kesempatan kepada internal perbankan untuk menyelesaikan saat diketahui terjadi masalah.

"Jadi dilakukan oleh investigator internal Bank Mandiri dan ditemukan memang terrnyata tidak pernah dilakukan reconcile antara banking dan dari situ kita dalami lagi prosesnya dan ternyata ada kesalahan di sistem yang tidak sempurna," jelas dia.

Slamet Edy menuturkan, terlepas dari kesalahan sistem yang bisa diperbaiki, tim kemudian berkoordinasi dengan pengawas SNP di Industri Keuangan Non Bank .

"Lalu muncul akhirnya hasil seperti itu dan akhirnya ketemu lagi sampai masalah MTN.  Semua dipanggil Pefindo, semuanya dipanggil. Dan dari hasil pemeriksaan saya lihat semua pengawasan jalan baik dari Bank Mandiri," tegas dia.

Dia menuturkan, jika permasalahan ada terkait data yang diberikan SNP. Adapun mekanisme pemberian pinjaman kepada SNP Finance yang dilakukan dengan sistem executing.

Bank memberikan kredit berupa joint financing atau memberikan langsung ke perusahaan pembiayaan tersebut. Kemudian SNP Finance yang meneruskannya kepada pengguna.

Untuk mendapatkan kredit ini, terlebih dulu ditunjuk auditor publik yang bertugas memeriksa laporan keuangan. Auditor yang ditunjuk adalah Kantor Akuntan Publik Deloitte yang menilai kondisi keuangan SNP Finance. 

"Kalau laporan keuangan dia bagus harus diaudit eksternal dan biasanya menunjuk standar internasional," tutur Slamet Edy.

Kemudian seiring dengan turunnya bisnis toko Columbia, kredit perbankan tersebut mengalami permasalahan menjadi Non Performing Loan .

Kondisi tersebut telah diantisipasi perbankan dengan melakukan pencadangan pada tahun yang sudah lewat, sehingga perbankan dapat meng-absorb risiko gagal bayar.

Salah satu tindakan yang dilakukan oleh SNP Finance untuk mengatasi kredit bermasalah tersebut adalah melalui penerbitan Medium Term Note, yang diperingkat oleh Pefindo berdasarkan laporan keuangan SNP yang diaudit DeLoitte.

Slamet Edy mengatakan jika penerbitan MTN tidak melalui proses di OJK. Ini mengingat MTN adalah perjanjian yang bersifat private, namun memerlukan pemeringkatan karena dapat diperjualbelikan.

Sebelumnya diketahui jika SNP Finance mendapatkan peringkat efek periode Desember 2015-2017 idA-/stable dari Pefindo. Kemudian pada Maret 2018, rating SNP Finance naik menjadi idA/stable.

Namun Pefindo kembali menurunkan rating SNP Finance sebanyak 2 kali. Pertama pada bulan Mei 2018, diturunkan menjadi idCCC/credit watch negative dan pada bulan yang sama menurunkan lagi ke peringkat idSD/selective default.

Akhirnya, saat terjadi permasalahan, SNP Finance mengajukan penundaan kewajiban pembayaran utang terhadap kewajibannya sebesar kurang lebih Rp 4,07 triliun, yang terdiri dari kredit perbankan Rp 2,22 triliun dan MTN sebesar Rp 1,85 triliun.

PT Bank Mandiri Tbk angkat bicara mengenai kasus pembobolan dana di 14 bank oleh Lembaga pembiayaan PT Sunprima Nusantara Pembiayaan (SNP Finance) yang merupakan anak usaha Columbia. Bank Mandiri termasuk salah satu bank tersebut.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas menjelaskan, SNP Finance adalah perusahaan pembiayaan yang menjadi debitur Bank Mandiri sejak 2004. Selama belasan tahun menjadi debitur Bank Mandiri, SNP Finance memiliki catatan yang baik dengan kualitas kredit yang lancar. Hal ini juga yang membuat banyak bank kemudian ikut memberikan pembiayaan kepada SNP Finance.

Atas hal tersebut, Bank Mandiri melihat permasalahan di SNP Finance saat ini bukan semata-mata disebabkan oleh ketidak hati-hatian perbankan dalam penyaluran kredit. Apalagi saat ini regulator telah menetapkan rambu-rambu yang sangat ketat bagi perbankan.

"Kekisruhan di SNP Finance justru disebabkan itikad tidak baik pengurus perseroan untuk menghindari kewajiban mereka," jelas Rohan seperti dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (26/9/2018).

Buktinya, SNP Finance langsung mengajukan PKPU Sukarela, setelah kualitas kredit turun menjadi kol. 2. Modus ini sering dilakukan dengan memanfaatkan celah dari ketentuan hukum terkait Kepailitan. - PT SOLID BERJANGKA

Selasa, 25 September 2018

Solid Gold Berjangka | Ketika Kopi Bengkulu, Sapi, dan Gula Aren Berkolaborasi



SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Pemerintah Provinsi Bengkulu melakukan terobosan sektor pertanian dan peternakan yang tidak lazim. Bengkulu yang memiliki potensi kopi, susu sapi perah, dan gula aren akan dibuat berintegrasi sehingga dapat saling memanfaatkan dan menguntungkan.

Pelaksana tugas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan, pihaknya menggandeng Bank Indonesia untuk membuat pola integrasi percontohan di wilayah Kabupaten Rejang Lebong. Pola pembinaan dan bantuan modal awal digelontorkan untuk menunjang program tersebut.

"Akan diuji coba selama tiga tahun, kita lihat hasilnya nanti," ujar Rohidin di Bengkulu

Kepala kantor perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu Endang Kurnia Saputra mengatakan, pola integrasi yang dikembangkan ini setelah dilakukan survei awal dan memiliki peluang pengembangan yang sangat baik pada masa depan. Potensi yang tinggi di Rejang Lebong memang harus digarap secara bersama dan terpola dengan baik.

Para petani kopi akan menyerahkan limbah hasil olahan kulit buah petik merah kepada peternak sapi perah. Juga petani gula aren akan menyerahkan limbah tanaman aren untuk dijadikan pakan ternak bernutrisi tinggi yang akan dikonsumsi sapi perah.

Kotoran sapi yang selama ini menjadi limbah buangan akan dimanfaatkan para petani untuk dijadikan pupuk alami. Diharapkan produksi tanaman kopi dan gula aren menjadi semakin subur dengan pupuk kandang tersebut.

"Kita bina beberapa kelompok selama tiga tahun ke depan," ucap Endang Kurnia.

Ada enam kelompok tani Rejang Lebong Bengkulu yang diproyeksi untuk dibina, di antaranya kelompok tani Sari Aren (gula semut), Bukit Kaba Mandiri (sapi potong dan sapi perah), Paksi Jaya (kopi), Utama Tani (kopi). Bima Saktal (kopi), dan Putra Tani I (kopi). Dana yang digelontorkan mecapai Rp 1,8 miliar akan digulirkan secara bertahap dalam tiga tahun.

Tidak hanya melakukan pembinaan kepada para petani dan peternak, kantor perwakilan Bank Indonesia Bengkulu juga menggandeng Institut Agama Islam Negeri Curup Rejang Lebong. Bentuknya berupa perpustakaan dengan fasilitas modern yang disebut BI Corner.

Analis BI, Dhoni Iwan mengatakan, para mahasiswa yang kuliah di IAIN Curup mayoritas berasal dari desa dan bersentuhan lansung dengan pertanian dan peternakan. Pola pengembangan bisnis sektor pertanian akan menjadi fokus utama dengan menyediakan bahan bacaan berkualitas.

"Kita juga menggelar kuliah umum bertajuk BI Mengajar," ungkap Dhoni.

Pihaknya juga membuka gerai Galeri Investasi di kampus berbasis Islam tersebut. Mahasiswa akan belajar banyak tentang investasi dan akses perbankan yang akan membantu para petani dan peternak terkait akses permodalan yang selama ini sulit didapat.

Wakil Rektor I IAIN Curup, Hendra Harmi mengatakan, keterbatasan informasi dan bahan bacaan mahasiswa terkait dunia usaha khususnya akses perbankan bisa teratasi dengan hadirnya BI Corner dan gerai investasi ini. Para mahasiswa yang terkait langsung dengan bidang ini mendapat energi baru khususnya untuk pengembangan dunia usaha.

"Mereka sangat antusias, semoga bermanfaat," kata Hendra Harmi. - SOLID GOLD BERJANGKA

sumber : liputan6

Senin, 24 September 2018

Solid Gold | Tiba di Bali, Jokowi Akan Resmikan Patung Garuda Wisnu Kencana



SOLID GOLD JAKARTA - Presiden Jokowi tiba di Denpasar, Bali, Sabtu (22/9/2018) sore. Kedatangannya dalam rangka meresmikan Patung Garuda Wisnu Kencana di Desa Ungasan, Kuta Selatan, Bali.

Presiden dan Ibu Iriana yang berkebaya Bali warna merah tiba di Bandara Ngurah Rai, Denpasar sekitar pukul 16.40 Wita. Presiden dan rombongan bertolak dari Jakarta menggunakan pesawat Kepresidenan Indonesia-1 melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Saat tiba di bandara, Jokowi disambut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Gubernur Bali I Wayan Koster, Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Benny Susianto, Kapolda Bali Irjen Petrus Reinhard Golose dan Ketua DPRD Bali I Nyoman Ardi Wiryatama.

Seperti dilansir Antara, Patung Garuda Wisnu Kencana akan diresmikan pada Sabtu malam ini sekitar pukul 19.00 Wita. Patung setinggi 121 meter atau 271 meter dari permukaan laut  itu dibangun di atas lahan seluas 60 hektare.

Pembuatan patung ini menjalani proses panjang yaitu selama 28 tahun oleh seniman sekaligus disainer Nyoman Nuarta.

Proses pembuatan patung tembaga itu menggunakan teknik cor las untuk 754 modul. Satu modulnya berukuran 4x3 meter dengan berat kurang lebih satu ton.

Pembuatan patung tersebut pernah melibatkan 1.000 pekerja yang terbagi menjadi dua, yakni 400 pekerja di Bandung dan 600 pekerja di Bali. Garuda Wisnu Kencana merupakan wujud dari Dewa Wisnu sedang mengendarai seekor Garuda. Dalam agama Hindu, Dewa Wisnu merupakan Dewa Pemelihara (Sthiti).

Pembangunan Garuda Wisnu Kencana bermula dari gagasan Nyoman Nuarta bersama Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi Joop Ave, dan Gubernur Bali Ida Bagus Oka, serta Menteri Pertambangan dan Energi Ida Bagus Sudjana, sekitar 1989.

Pada awal 1990, rencana itu dipresentasikan ke Presiden Soeharto, dan disetujui. Peletakan batu pertama pembangunan Cultural Park GWK di Bukit Ungasan Jimbaran ini dilakukan tahun 1997. Pembuatan keping-keping GWK melibatkan sekitar 120 seniman.

Lokasi tempat dibangunnya Cultural Park GWK adalah bekas lahan penambangan kapur liar namun sudah tidak produktif lagi. Lahan ini pun ditinggalkan dalam keadaan yang kurang baik.

Patung GWK adalah patung tertinggi ketiga di dunia setelah The Spring Temple Buddha di China dan The Laykyun Sekkya Buddha di Myanmar. - SOLID GOLD

sumber : liputan6

Jumat, 21 September 2018

Solid Berjangka | Bank BRI Gandeng Siloam Hospitals Perkuat Layanan Perbankan dan Layanan Kesehatan



SOLID BERJANGKA JAKARTA - Upaya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero),Tbk untuk meningkatk an layanan jasa perbankan kepada para nasabahnya terus dilakukan. Kali ini Bank BRI menggandeng PT. Siloam International Hospitals, Tbk dalam hal penyediaan jasa layanan perbankan.

Hal ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding yang dilakukan antara Direktur Hubungan Kelembagaan Bank BRI Sis Apik Wijayanto dengan Vice President Director Siloam Caroline Riady disaksikan Direktur Utama Bank BRI Suprajarto dan CEO Lippo Group James Riady, tentang kerja sama penyediaan dan pemanfaatan jasa dan layanan perbankan, di Kantor Pusat BRI, Jakarta, Selasa (18/9). 

“Kerjasama antara Bank BRI dengan Siloam pada hari ini merupakan salah satu wujud sinergi, dimana Bank BRI sebagai perusahaan BUMN diharapkan saling berkolaborasi, baik dengan Kementerian atau Lembaga, perusahaan BUMN lainnya maupun dengan pihak swasta untuk memberikan added value, yang manfaatnya tidak hanya dirasakan bagi perusahaan itu sendiri namun yang utama dirasakan oleh masyarakat,” ungkap Suprajarto

“Siloam berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan untuk melayani sebanyak-banyaknya pasien. Hal tersebut kami lakukan tidak hanya di perkotaan, namun juga hingga yang berada di pelosok desa. Keberadaan dan kesiapan jaringan Bank BRI yang tersebar dari mulai Indonesia bagian barat hingga timur akan mendukung kami dalam mewujudkan hal tersebut,” tambah James Riady. 

Di bawah naungan Lippo Grup, saat ini terdapat 34 Siloam Hospitals yang tersebar di seluruh Indonesia. Kerja sama BRI dan Siloam menjadi entry point untuk memfasilitasi pembayaran secara cashless masyarakat dalam memperoleh fasilitas kesehatan di Siloam.

Adapun cakupan kerjasama tersebut meliputi penyediaan layanan keuangan di berbagai hal. Diantaranya penggunaan Cash Management System untuk manajemen Siloam, penyediaan fasilitas baik simpanan maupun pinjaman, penyediaan EDC BRI untuk keperluan transaksi pembayaran di seluruh cabang Siloam Hospitals, serta layanan perbankan lainnya.

Suprajarto mengatakan bahwa selain dari MoU tersebut, terdapat penandatanganan Perjanjian Kerja Sama pelayanan kesehatan pekerja BRI.

“Hal ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian perseroan akan kesehatan pekerja. Untuk saat ini sebagai tahap awal akan diperuntukkan bagi pekerja BRI , namun demikian tidak menutup kemungkinan nantinya ada skema khusus untuk nasabah BRI,” imbuh Suprajarto.

PKS tersebut meliputi pemberian tarif khusus corporate, peningkatan kelas kamar untuk rawat inap, dan layanan 24 jam untuk pekerja BRI beserta keluarganya yang mengalami gangguan kesehatan atau membutuhkan perawatan. Dengan menunjukkan kartu tanda pekerja dan atau surat jaminan dari BRI, layanan ini akan meng-cover setiap gangguan kesehatan yang dialami pekerja maupun keluarga pekerja BRI. - SOLID BERJANGKA

sumber : liputan6

Kamis, 20 September 2018

PT Solid Berjangka | Gubernur NTB: OTT Dana Gempa Harus Jadi Warning Serius



PT SOLID BERJANGKA JAKARTA - Gebernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah meminta jajarannya berhati-hati menggunakan dana rehabilitasi gempa bumi.

Ia tak mau peristiwa operasi tangkap tangan di Mataram terkait dana rehabilitasi gempa untuk gedung SD dan SMP terulang.

"Karena jangan sampai prosesnya cepat tapi jadi masalah. Kami sebagai penyelenggara negara sangat hati-hati. Mudah-mudahan ini memberikan warning yang serius buat kami bahwa penanggulangan bencana ini harus disikapi dengan serius," kata Zulkiefli usai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/9/2018).

Menurut Zulkieflimansyah, korban gempa sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah. Khususnya dalam hal memperbaiki fasilitas umum dan bangunan yang rusak akibat gempa.

Ia mengatakan, kondisi masyarakat yang terlalu lama di tenda-tenda pengungsian tidak baik bagi kesehatan dan psikologisnya. Oleh sebab itu, ia berharap rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa dapat segera selesai dalam waktu dekat.

"Apalagi kita akan menyongsong musim hujan segera. Tidak mungkin masyarakat kami hidup di tenda sederhana, bertumpuk-tumpuk, sanitasi harus sgera diperbaiki atau dibuat. Mudah-mudahan ketika musim hujan tiba banyak hal baik yang bisa ita selesaikan," ucap Zulkieflimansyah. - PT SOLID BERJANGKA

sumber : liputan6

Rabu, 19 September 2018

PT Solid Gold Berjangka | Balas AS, China Kenakan Tarif Impor Barang Senilai USD 60 Miliar



PT SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - China membalas serangan Amerika Serikat dalam perang dagang. Serangan balik itu dilakukan usai Presiden AS Donald Trump akan berlakukan tarif impor 10 persen untuk barang impor China senilai USD 200 miliar yang berlaku akhir September 2018.

Pemerintah China menyatakan akan mengenakan tarif atas barang impor AS senilai USD 60 miliar. Sebelumnya, pemerintah AS akan mengenaikan tarif 10 persen untuk barang impor China senilai USD 200 miliar. Kemudian tarif naik menjadi 25 persen pada akhir 2018 yang berlaku pada 24 September 2018.

Pengenaan tarif itu berlaku untuk ribuan produk China mulai dari bumbu makanan, sarung tangan bisbol dan suku cadang mesin. Demikian mengutip laman CNN Money,Rabu (19/9/2018).

Sedangkan China mengenakan tarif antara 5 persen-10 persen tergantung pada produk dari tanggal yang sama. Lebih dari 5.000 barang AS akan berpengaruh termasuk daging, kacang-kacangan, minuman beralkohol, bahan kimia, pakaian, mesin, furnitur, dan suku cadang mobil.

Ketegangan perang dagang itu menambah konflik bagi dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Apalagi langkah AS terbaru akan membuat setengah dari produk yang dijual China ke AS akan terkena tarif setiap tahun.

Sebelumnya China juga sudah membalas AS dengan menerapkan tarif impor barang AS senilai USD 50 miliar. Keputusan China membalas kembali serangan AS meningkatkan prospek ketegangan dalam perang dagang. Pemerintahan AS memperingatkan kalau setiap pembalasan China akan lebih banyak tarif yang dikenakan senilai USD 267 miliar.

Dua negara adidaya ekonomi ini telah bersiap untuk mengadakan negosiasi pada September 2018. Namun, hal itu belum jelas. Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China menuturkan, pengenaan tarif terbaru Trump “telah membawa ketidakpastian” pada negosiasi yang drencanakan.

"Pihak China telah berulang kali menekankan satu-satunya cara yang tepat untuk menyelesaikan sengketa perdagangan antara China dan AS adalah melalui pembicaraan dan konsultasi atas dasar kesetaraan, integritas dan saling menghormati," ujar Juru Bicara Geng Shuang.

"Tetapi apa yang dilakukan pihak AS tidak menunjukkan ketulusan atau niat baik," tambah dia.

Jelang pengumuman Trump mengenai tarif impor barang China, Penasihat Ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow menuturkan, AS masih bersedia melanjutkan dialognya dengan China.

"Kami bersiap untuk bernegosiasi dengan China kapan saja, jika mereka bersedia terlibat dalam pembicaraan serius," kata Kudlow.

Sebelumnya, kedua negara tersebut sudah berdialog tetapi gagal capai terobosan. Analis pun skeptic China akan bersedia dan mampu melakukan permintaan pemerintahan AS terhadap sejumlah masalah utama termasuk upaya China mendapatkan teknologi AS dan kebijakan industri ambisius China.

"Tujuan utama dari tarif mungkin tidak membawa Beijing ke meja perundingan. Sebaliknya itu adalah memaksa perusahaan multinasional AS untuk menarik kembali investasi di China sehingga ketergantungan dari dua negara pesaing berkurang. Terhadap tujuan ini, tidak ada kemungkinan tawaran oleh China dapat menyebabkan tarif dicabut," ujar Analis Senior Gavekal, Arthur Kroeber dalam laporannya. - PT SOLID GOLD BERJANGKA

Selasa, 18 September 2018

Solid Gold Berjangka |Garap Tambang Bawah Tanah, Freeport Siapkan Investasi USD 7 Miliar


SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - PT Freeport Indonesia berencana fokus beroperasi di tambang bawah tanah. Rencana ini merupakan bagian dari strategi pengembangan korporasi pasca divestasi saham 51 persen.

Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM, Bambang Susigit mengatakan, untuk menggarap proyek tambang bawah tanah tersebut, Freeport Indonesia bakal berinvestasi sekitar USD 7 miliar untuk periode 2014 hingga 2021.

"Tahun 2014 sampai 2021 membutuhkan USD 7 miliar, terutama untuk pengembangan tambang bawah tanah. Itu di luar kewajiban pembangunan smelter," ujar dia dalam diskusi, Grand Hyatt Hotel, Jakarta, Senin (17/9/2018).

Tak hanya itu, menurut Bambang, Freeport bahkan telah mengeluarkan rencana investasi untuk periode 2022 sampai 2041. Besaran investasi yang direncanakan yaitu USD 10 miliar.

Sementara itu, Praktisi Pertambangan Milawarma mengakui Freeport memang harus melakukan investasi yang besar. Hal ini karena karakteristik tambang yang cukup sulit dan berada di remote area.

"Itu sangat berisiko tinggi sehingga membutuhkan modal yang besar," kata dia.

Selain itu, investasi dari segi penerapan teknologi serta peningkatan sumber daya manusia atau SDM juga mutlak diperlukan.

"Begitu pula dengan  teknologi dan sumber daya manusia.  Tidak akan berjalan kalau hal tersebut tidak dimanajemen dengan baik," ujar dia.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah mengeluarkan kebijakan peningkatan penggunaan barang dan jasa dalam negeri untuk sektor ESDM, diantaranya sektor pertambangan mineral dan batubara.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Kementerian ESDM Bambang Susigit mengatakan, aturan baru itu untuk mengontrol penggunaan barang dan jasa dari luar negeri. Selama ini penggunaan barang dan jasa dari luar negeri di sektor tambang masih sangat tinggi. Salah satu perusahaan yang menjadi sorotan adalah PT Freeport Indonesia.

Dengan adanya kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri, diharapkan Freeport bisa mengendalikan penggunaan komponen impor. "Kemarin terbit tentang penggunaan barang dan jasa luar negeri, mudah-mudahan ke depan bisa turun karena PTFI masih tinggi," kata Bambang, di Jakarta, Senin 17 September 2018.

Bambang mengungkapkan, untuk penggunaan tenaga kerja asing, perusahaan tambang asal Amerika Serikat tersebut saat ini mempekerjakan 134 pekerja asing. Jumlah ini mengalami penurunan sejak 2008 karena Kementerian ESDM tidak memberikan rekomendasi setelah kontrak habis.

"Ada 134 tenaga asing, relatif kecil mulai turun dari 2008 yang mencapai 300 orang. Permohonan 2018 itu 200 orang tapi rekomendas yang keluar hanya 134 orang. Tidak kami rekomen begitu kontrak mereka habis,"  ujar dia.

Adapun kebijakan yang mengatur penggunan barang dan jasa dalam negeri yang bertujuan untuk menekan impor adalah Keputusan Menteri ESDM yang ditanda tangani Ignasius Jonan pada 5 September 2018, yakni Kepmen ESDM Nomor 1952 K/84/MEM/2018 tentang Penggunaan Perbankan di Dalam Negeri atau Cadangan Perbankan di Luar Negeri untuk Penjualan Mineral dan Batubara ke Luar Negeri.

Kebijakan tersebut mewajibkan seluruh pelaku industri minerba melakukan transaksi hasil ekspor, dengan menggunakan rekening bank dalam negeri. Tujuannya kebijakan tersebut adalah mengembalikan seluruh hasil penjualan komoditas minerba ke dalam negeri, sekaligus memperkuat devisa negara.

Kebijakan berikutnya adalah, Kepmen ESDM Nomor 1953 K/06/MEM/2018 tentang Penggunaan Barang Operasi, Barang Modal, Peralatan, Bahan Baku dan Bahan Pendukung Lainnya yang Diperoleh Dalam Negari pada Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral.

Atas terbitnya Kepmen tersebut, badan usaha yang bergerak di sektor Migas, Minerba, Ketenagalistrikan dan EBTKE wajib menggunakan barang yang diproduksi di dalam negeri, sepanjang memenuhi spesifikasi, waktu penyerahan dan harga. ujar dia. - SOLID GOLD BERJANGKA

sumber : liputan6

Senin, 17 September 2018

Solid Gold | Bank Mandiri Salurkan KUR Rp 11,83 Triliun hingga Agustus 2018



SOLID GOLD JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk terus merealisasikan komitmen dalam membangun ekonomi kerakyatan melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat.

Pada periode Januari-Agustus 2018, perseroan telah menyalurkan KUR sebesar Rp 11,83 triliun kepada 179.249 debitur. Adapun target penyaluran KUR Bank Mandiri tahun ini adalah Rp 17,56 triliun, naik dari Rp 14,56 triliun, menyusul penyesuaian plafon KUR oleh Kementerian Koordinator Perekonomian pada 24 Agustus 2018 lalu.

Dengan demikian, Bank Mandiri telah menyalurkan sekitar 67 % dari target KUR tahun ini. "Dengan konsistensi dalam menyalurkan KUR, kami berharap dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong laju pertumbuhan ekonomi Indonesia," ungkap Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas dalam keterangan tertulis, Jumat (7/9/2018).

Rohan menjelaskan, penyaluran KUR Bank Mandiri juga telah sesuai dengan amanah pemerintah yang mewajibkan minimal 50 % KUR disalurkan ke sektor produksi pada 2018.

"Di sektor produksi, yakni pertanian, perikanan, industri pengolahan, dan jasa produksi, penyaluran KUR kami telah mencapai 49,83 % atau Rp 5,9 triliun kepada 84.100 debitur," kata dia.

Dari nilai tersebut, KUR sebesar Rp 2,23 triliun diteruskan kepada sektor pertanian, dan Rp 3,13 triliun ke sektor jasa produksi. Adapun, KUR sebesar Rp 514 miliar disalurkan ke industri pengolahan dan Rp 31 miliar ke sektor perikanan. Sedangkan KUR yang disalurkan ke sektor non produksi, yakni perdagangan mencapai Rp 5,93 triliun kepada 95.149 debitur.

Sebelumnya, PT Bank Mandiri Tbk berencana menerbitkan obligasi sebagai bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan I tahap III 2018 dengan target indikatif total sebesar Rp 3 triliun. PUB I tahap III Tahun 2018 ini adalah bagian dari PUB I Bank Mandiri dengan total Rp 14 Triliun.

Pada 2016 dan 2017, perseroan telah menerbitkan obligasi sebesar total Rp 11 triliun yang terbagi dalam dua tahap. Pada PUB I tahap I 2016 perseroan menerbitkan obligasi Rp 5 triliun dan pada PUB I tahap II Tahun 2017 sebesar Rp 6 triliun.

Direktur Treasury & International Banking PT Bank Mandiri Tbk, Darmawan Junaidi mengatakan, penerbitan obligasi  untuk memperkuat struktur pendanaan bank dan ekspansi kredit perusahaan.

Dalam penerbitan ini, Darmawan menyebutkan, perseroan telah menunjuk enam perusahaan penjamin emisi, yakni Mandiri Sekuritas, Bahana Sekuritas, BCA Sekuritas, BNI Sekuritas, Danareksa Sekuritas, dan Trimegah Sekuritas.

Darmawan menambahkan, PUB I tahap III ini akan diterbitkan dengan tenor 5 tahun dengan kisaran kupon 7,75 % - 8,50 %.

Rencananya, penawaran awal PUB I tahap III Bank Mandiri ini dimulai pada 8 – 24 Agustus 2018, dengan penawaran umum diperkirakan pada 14 – 17 September 2018. - SOLID GOLD

sumber : liputan6

Jumat, 14 September 2018

Solid Berjangka | Lebih dari 5.000 Polisi Amankan Pertemuan IMF-Bank Dunia, Oktober Nanti


SOLID BERJANGKA JAKARTA - Sebanyak 5.823 personel dari Kepolisian Daerah Bali, satuan wilayah dan Mabes Polri akan dikerahkan untuk mengamankan pertemuan IMF-Bank Dunia (World Bank). Acara tahunan itu akan berlangsung di Nusa Dua, Bali, 8-14 Oktober 2018.

"Jumlah personel dalam rangka pengamanan pertemuan IMF-Bank Dunia dari Polda Bali maupun satwil kurang lebih 5.800," ujar Wakapolda Bali Brigjen Pol I Wayan Sunartha di Polda Bali, Denpasar, seperti dilansir dari Antara, Jumat (14/9/2018).

Untuk rincian, Polda Bali akan menurunkan 2.509 personel, didukung 2.650 satwil dan 664 personel dari Mabes Polri.

Wakapolda menuturkan simulasi pengamanan pertemuan IMF-Bank Dunia juga sudah dilaksanakan melalui tactical game yang melibatkan semua personel.

Tidak hanya melakukan pengamanan untuk tamu VIP saat berjalannya kegiatan yang akan dihadiri perwakilan dari 189 negara itu, Wayan Sunartha mengatakan Polda Bali juga membentuk tim subsatgas untuk meningkatkan pengamanan di setiap wilayah lebih awal.

Ditlantas Polda Bali pun mengantisipasi kemacetan, khususnya pada pada saat pelaksanaan makan malam di Garuda Wisnu Kencana pada 12 September 2018 yang akan diikuti 2.500 delegasi.

Jalur dari penginapan di Nusa Dua sampai GWK merupakan jalan satu arah yang padat penduduk serta dikunjungi banyak wisatawan mancanegara dan domestik sehingga harus diwaspadai.

"Ini yang perlu kita waspadai dan sudah digladikan bagaimana kesiapan di lapangan. Mudah-mudahan semua bisa berjalan dengan lancar," kata Sunartha.

Sekitar 600 CCTV yang tersebar di berbagai titik di Bali terhubung dengan pusat komando di Polda Bali kian memudahkan pengawasan ketertiban. - SOLID BERJANGKA

sumber : liputan6

Kamis, 13 September 2018

PT Solid Berjangka | Ekonomi Venezuela Lumpuh Gara-Gara Mata Uang Baru



PT SOLID BERJANGKA JAKARTA - Aktivitas di Venezuela terhenti pada Selasa 21 Agustus 2018 seiring Venezuela mencoba untuk beradaptasi dengan mata uang yang baru diperkenalkan.

Ribuan aktivitas bisnis ditutup untuk beradaptasi dengan "sovereign bolivar". Akibatnya banyak pekerja tinggal di rumah.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro meluncurkan uang kertas baru pada Senin 20 Agustus 2018 kemudian menilai kembali dan mengganti nama mata uang bolivar lama. Presiden Maduro pun mengumumkan sebagai libur bank pada Senin. Banyak pekerja libur pada hari kerja.

Pemerintah menilai, langkah itu untuk atasi inflasi yang melaju. Akan tetapi, ahli melihat hal tersebut membuat krisis lebih buruk. Mata uang tersebut mulai beredar pada Selasa. Demikian kutip laman BBC, Rabu (23/8/2018).

Kota-kota di seluruh Venezuela hampir kosong karena orang-orang berjuang mendapatkan uang kertas baru negara itu.

"Saya tidak dapat menemukan mesin uang tunai karena semua bank ditutup hari ini," ujar Jose Moreno, seorang pensiunan, seperti dikutip dari laman Reuters.

Ia pun mengeluhkan layanan publik yang disfungsional secara kronis. "Tidak ada uang, tidak ada air, tidak ada listrik, tidak ada apa-apa," kata dia.

Pasar gelap Venezuela yang menggunakan dolar AS pun dibekukan oleh perubahan mata uang di tengah ketidakpastian dan kebingungan ekonomi.

Sebelumnya, pemerintah juga umumkan beberapa perubahan ekonomi penting lainnya antara lain menaikkan upah minimum baru sebesar 34 kali dari sebelumnya yang mulai 1 September, menaikkan PPN, dan memangkas subsidi bahan bakar.

Presiden Maduro menyatakan, sovereign bolivar akan terikat dengan mata uang virtual Petro. Akan tetapi, AS melarang warganya untuk berdagang di dalamnya.

"Menyelamatkan bolivar ke Petro adalah menambatkannya tanpa apa-apa," ujar Ekonom Luis Vicente Leon.

Koresponden BBC Will Grant menyebutkan, sejumlah orang di oposisi menyerukan pemogokan tetapi banyak orang hanya tinggal di rumah karena ketidakpastian. Hal itu lantaran terlalu khawatir tentang bagaimana arti mata uang bagi Venezuela.

Hasilnya Venezuela menjadi negara yang lumpuh. Kebingungan dari penguasa di negara kaya minyak secara historis. Venezuela pun menjadi sangat tidak stabil.

Hingga kini, tidak ada laporan tentang protes dan kekerasan yang signifikan. Akan tetapi, ada peningkatan penyebaran pasukan keamanan di seluruh negeri untuk peluncuran bolivar baru.

Presiden Maduro menuturkan, langkah itu akan menjadi penyelamat ekonomi dan atasi hiper inflasi.

Namun, orang biasa tidak percaya kepadanya dan khawatir akan masa depan. Hal itu memberikan tekanan yang lebih besar pada negara tetangga yang berjuang hadapi eksodus jutaan orang Venezuela.

Adapun mata uang baru ini memangkas lima nol dari mata uang lama bolivar. Ini artinya secangkir kopi senilai 2,5 juta bolivar di Caracas bulan lalu sekarang biaya 25 sovereign bolivars.

Namun, masyarakat di Caracas mengatakan kalau dibatasi untuk menarik 10 sovereign bolivars pada Selasa pekan ini dari  mesin uang tunai.

Tak hanya terguncang dari peluncuran mata uang baru, Venezuela juga diguncang oleh gempa kuat di sepanjang pesisir utara yang dirasakan di Caracas pada Selasa waktu setempat.

Ahli seismologi AS melaporkan gempa berkekuatan 7 dengan episentrum di timur Venezuela. Sedangkan Venezuela mencatat gempa berkekuatan 6,3 skala richter. - PT SOLID BERJANGKA

Sumber : Liputan6

Rabu, 12 September 2018

PT Solid Gold Berjangka | Kesepakatan Brexit Dorong Kenaikan Harga Emas



PT SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA -  Harga emas naik pada perdagangan Senin karena adanya harapaan selesainya kesepakatan Brexit lebih cepat dari perkiraan awal. Harapan tersebut mendorong kenaikan nilai tukar sterling dan euro dan membuat harga emas lebih murah untuk pembeli di Inggris dan Zona Euro.

Mengutip Reuters, Selasa (11/9/2018), harga emas di pasar spot naik 0,1 % ke level USD 1.195,91 per ons pada pukul 1.41 siang waktu New York. Sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun 60 sen atau 0,1 % ke level USD 1.199,80 per ounce.

Pendorong penguatan harga emas karena adanya penyelesaikan kesepakatan Brexit. Kepala juru runding Uni Eropa Michel Barnier mengatakan, kesepakatan tentang keluarnya Inggris dari blok Eropa akan realistis dalam enam hingga delapan minggu ke depan.

Harga emas pun secara perlahan mulai menguat setelah sebelumnya mengalami tekanan yang sangat dalam.

Emas telah anjlok lebih dari 12 % dari level tertinggi di USD 1.365,23 per ounce yang dicetak pada April karena sengketa perdagangan.

Melemahnya mata uang negara berkembang dan meningkatnya suku bunga AS telah mendorong reli dolar AS sehingga menekan harga emas.

Harga emas juga sempat merosot di awal perdagangan Senin karena investor mencari keamanan dalam dolar AS karena adanya ketegangan perang dagang.

Rilis data tenaga kerja dan upah Amerika Serikat diperkirakan pengaruhi gerak harga emas pada pekan ini.

Dengan kenaikan upah di AS akan menjadi pertimbangan bank sentral AS atau the Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga. Hal tersebut akan berdampak terhadap harga emas.

Pada Jumat pekan lalu, rilis data tenaga kerja pada Agustus mendorong harga emas di bawah posisi USD 1.200 per ounce. Harga emas untuk pengiriman Desember ditransaksikan di posisi USD 1.200,40 per ounce. Ini akan pengaruhi harga emas pada pekan ini.

"Harga emas akan melemah dan coba level terendah pada pekan ini. Jangan terkejut bila sentuh USD 1.183 dalam jangka pendek," ujar Head of Global Strategy TD Securities, Bart Melek, seperti dikutip dari laman Kitco, Senin (10/9/2018).

Harga emas berbalik arah menyusul laporan tenaga kerja AS dari Agustus yang bertambah 210 ribu. Sementara tingkat pengangguran tetap di 3,9 %. Sementara itu, rata-rata upah naik 0,4 % pada Agustus 2018. Sedangkan kenaikan gaji tahunan menjadi 2,9 % yang termasuk pertumbuhan terkuat dalam sembilan tahun.

"Pertumbuhan upah secara riil juga jadi katalis menekan inflasi. Suku bunga the Fed akan naik bertahap. Kami berpikir hal itu tidak terlalu menekan emas. Namun, sulit melihat reli harga emas secara signifikan sementara the Fed tidak mundur," tutur Melek.

Sementara itu, Ekonom Capital Economics, Paul Ashworth menuturkan, rata-rata penghasilan per jam naik merupakan berita besar bagi the Federal Reserve.

"Ini jelas menunjuk pada kenaikan suku bunga lainnya pada pertemuan the Federal Reserve berikutnya. Kemungkinan akan naik 25 basis poin. The Fed memperkirakan kenaikan suku bunga sebanyak dua kali lagi," ujar dia. The Fed memperkirakan kenaikan suku bunga sebanyak dua kali lagi," ujar dia. - PT SOLID GOLD BERJANGKA

sumber : liputan6

Senin, 10 September 2018

Solid Gold | Perputaran Uang saat Pertemuan IMF-Bank Dunia di Bali Capai Rp 880 Miliar



SOLID GOLD JAKARTA - Menuju Pertemuan Tahunan IMF dan Bank Dunia yang diseleggarakan di Bali pada 12-14 Oktober, BNI mendapat kepercayaan dari Panitia Nasional sebagai bank yang beroperasi secara penuh di main campus atau lokasi utama penyelenggaraan di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali.

Tidak hanya itu, BNI pun terpilih sebagai menjadi Official Bank Partner yang bertanggung jawab melayani cash management bagi Panitia Nasional.

Nantinya, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral seluruh dunia yang hadir di Bali akan menggunakan kartu Debit Virtual Account yang diterbitkan BNI. Virtual Account BNI ini didukung oleh teknologi dan sistem yang memungkinkan pemilik rekening untuk memantau setiap transaksi dari setiap rekening virtualnya, sekaligus mengelola rekening Virtual Account-nya.

"Melalui Portal, pemilik rekening dapat dengan mudah mengaktivasi & menonaktifkan rekening virtual account yang terafiliasi dengan Kartu Debit. Dengan kemampuan tersebut, Kartu Debit Virtual Account sangat cocok dipergunakan sebagai Kartu Debit Corporate, karena perusahaan dapat memantau & mengendalikan pengeluaran perusahaan, seperti perjalanan dinas pegawai atau pengeluaran operasional kantor cabang,” jelas Corporate Secretary BNI Kiryanto pada Minggu (9/9/2018) di Jakarta.

Infrastruktur pelayanan yang maksimal pun telah dipersiapkan BNI. Ini untuk menunjukkan pada pemimpin dunia bahwa Indonesia memiliki kualitas layanan kelas dunia.

Di antara infrastruktur yang dipersiapkan adalah Infrastruktur pelayanan perbankan yang telah disiapkan BNI meliputi penyediaan kantor Cabang, ATM, mesin Electronic Data Capture, Money Changer, dan Automotive Branch (OBranch).

Saat Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia tersebut berlangsung, Kantor Layanan BNI tetap dapat melayani nasabah BNI, sekaligus melayani 15.000 peserta Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia. Layanan utama yang diperkirakan akan banyak dibutuhkan oleh anggota delegasi adalah transaksi penarikan uang, layanan money changer, dan remittance.

"Untuk mengantisipasi antrian yang mungkin terjadi, selain outlet dan ATM yang telah ada pada venue utama, kami juga menyiapkan ATM tambahan dan OBranch di kawasan utama. Di pulau Bali sendiri, BNI mempunyai 515 ATM dari total 18.152 ATM yang ada di seluruh Indonesia,” jelas Kiryanto.

Walaupun ada pihak yang skeptis terhadap dampak positif dari pertemuan tersebut, tetapi Kiryanto menjelaskan bahwa Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia ini akan memberikan efek positif bagi perekonomian Indonesia khususnya di daerah Bali dan destinasi wisata yang dimilikinya.

Diperkirakan total perputaran uang selama acara berlangsung adalah sebesar Rp 880 miliar yang berasal dari transaksi di restoran, hotel, transportasi, dan pembelanjaan. “Lebih dari 8.800 EDC telah kami siapkan untuk mendukung tranksaksi pembelanjaan di Bali, baik yang menggunakan kartu lokal maupun kartu kredit dari Bank Luar negeri,” ucapnya.

Untuk memenuhi kebutuhan para delegasi dan peserta Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia dalam hal penukaran uang, BNI telah siap melayani penukaran uang dengan dukungan 51 kantor di Pulau Bali. “Kami juga menambahkan booth-booth money changer di beberapa hotel juga layanan bank berjalan atau Obranch di titik-titik kegiatan peserta di Kawasan Nusa Dua,” tambah Kiryanto. - SOLID GOLD

sumber : liputan6

Jumat, 07 September 2018

Solid Berjangka | 3 Alasan Pelemahan Rupiah Saat Ini Berbeda dengan 1998



SOLID BERJANGKA JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus bergerak melemah. Pada perdagangan Selasa ini, rupiah menyentuh angka 15.000 per dolar AS yang merupakan level terendah dalam 20 tahun terakhir.

Deputi III Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-­isu Ekonomi Strategis Kantor Staf Presiden Republik Indonesia Denni Puspa Purbasari menjelaskan, meskipun pelemahan rupiah semakin dekat dengan level pada saat krisis moneter 1998, tetapi rupiah saat ini sebenarnya sangat jauh berbeda dibandingkan dengan situasi saat krisis, dua dekade silam tersebut.

Menurut Denni, setidaknya, ada tiga alasan yang menjadi buktinya. Berikut penjelasannya:

1. Pelemahan tidak drastis

Pelemahan rupiah yang terjadi saat ini relatif berlangsung secara perlahan dan tidak drastis. Sejak awal tahun hingga level terendahnya, rupiah melemah 9,3 %. Hal ini sangat berbeda dengan saat krisis 1998.

Tahun itu, pada 17 Juni, rupiah mencapai level terendahnya, 15.250 per dolar AS. Dihitung dari sejak awal tahun, nilai tukar rupiah terjun 124,39 %.

"Volatilitas pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS selama krisis 1998 juga sangat tinggi dan bergerak dalam rentang yang lebar," jelas dia dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (4/9/2018).

Perinciannya, pada 1997, rupiah bergerak di kisaran 2.362 – 5.850 per dolar AS. Adapun, fluktuasi harga harian sepanjang tahun itu bisa menguat 12,26 % dan melemah 13,21 %.

Tahun 1998, rupiah bergerak pada rentang 5.650 – 15.250 per dolar AS. Dalam satu hari, rupiah bisa menguat 20,66 % atau melemah 24,11 %.

Nilai rupiah yang terjun bebas, diikuti dengan fluktuasi yang tinggi, ketika itu membuat hitungan bisnis kacau dan masyarakat panik.

Berbeda dengan kondisi sekarang, di mana pelaku usaha seharusnya masih bisa menyerap efek dari pelemahan rupiah yang tidak drastis dengan volatilitas yang relatif tidak terlalu tinggi.

2. Cadangan Devisa Jauh Lebih Besar

Kendati turun dari posisi akhir tahun 2017, posisi cadangan devisa saat ini masih jauh lebih besar dibandingkan dengan kondisi saat krisis 1998.

Saat itu, cadangan devisa Indonesia hanya mencapai US$ 23,61 miliar. Sedangkan, per akhir Juli 2018, cadangan devisa mencapai US$ 118,3 miliar. Itu berarti, lima kali lipat lebih besar ketimbang cadangan devisa 20 tahun silam.

Dengan cadangan devisa yang jauh lebih besar, bank sentral memiliki lebih banyak “modal” untuk meredam gejolak nilai tukar.

"Melihat pelemahan hari ini, misalnya, BI turun mengintervensi pasar sehingga pelemahan rupiah tidak terlalu dalam," kata dia.

Singkatnya, masyarakat, termasuk pelaku pasar dan dunia usaha, tidak perlu khawatir rupiah akanterpuruk. Sebab, Bank Indonesia ada di pasar untuk menjaga stabilitas rupiah.

Di samping itu, pemerintah turut mendukung kebijakan Bank Indonesia dalam mengawal rupiah.

“Pemerintah tidak akan mengintervensi Bank Indonesia. Pemerintah terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan LPS (Lembaga Penjamin Simpanan),” ujar Denni.

3. Kepercayaan Investor Masih Kuat

Minat investasi asing terhadap surat utang suatu negara merupakan salah satu indikator yang secara tidak langsung memperlihatkan baik buruk kondisi makroekonomi suatu negara. Logikanya, tidak ada investor yang mau menempatkan uangnya di negara yang tengah sakit.

Ketika bank sentral AS mengerek suku bunga, memang terlihat investor asing menarik dananya dari pasar surat utang Indonesia. Namun, sejak awal bulan ini, asing kembali masuk ke pasar surat utang.

Bahkan, per akhir pekan lalu, asing mencatatkan beli bersih Surat Berharga Negara sebesar Rp 6,92 triliun. Itu berarti, kepercayaan investor asing terhadap Indonesia masih kuat. Ini memberi harapan, nilai rupiah ke depan akan cenderung stabil atau tidak akan jatuh terlalu dalam.

Memperkuat keyakinan itu, lembaga pemeringkat utang Fitch Ratings mengafirmasi peringkat BBB untuk surat utang Indonesia dengan outlook stabil. Peringkat ini menunjukkan Indonesia termasuk di dalam kategori layak investasi.

“Pemerintah akan memastikan bahwa fiskal bukan sumber dari ketidakpasatian,” Denni menegaskan.
- SOLID BERJANGKA

Sumber : liputan6

Kamis, 06 September 2018

PT Solid Berjangka | Jaga Rupiah, BI Intervensi Pasar Rp 11,9 Triliun



PT SOLID BERJANGKA JAKARTA - Bank Indonesia sudah intervensi di pasar surat berharga negara dengan melakukan pembelian kembali mencapai Rp 11,9 triliun. Hal itu disampaikan Bank Indonesia saat rapat dengan Dewan Perwakilan Rakyat.

Komisi XI DPR RI memanggil jajaran Bank Indonesia perihal kondisi rupiah saat ini. Mata uang Garuda tersebut nilainya terus merosot terhadap dolar Amerika Serikat.

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan kondisi nilai tukar rupiah terkini. Perry menjelaskan, rupiah terdepresiasi terhadap dolar Amerika Serikat disebabkan oleh faktor eksternal.

Faktor yang dimaksud adalah kondisi ekonomi global yang tengah bergejolak. Ekonomi AS menguat dan terus menaikkan suku bunga acuannya sementara negara lain melemah.

Selain itu, perang dagang yang terjadi antara AS dan China juga telah memicu pelemahan nilai tukar mata uang negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

"Pola ekonomi dunia memang didasarkan kuatnya ekonomi AS, sementara negara-negara lain mengalami perlambatan, ini kenapa dolar AS kuat dan yang lain lemah," kata Perry di ruang rapat Komisi XI DPR RI, Jakarta, Rabu (5/9/2018).

Dalang utama pelemahan rupiah adalah keagresifan The Federal Reserve (The Fed) yaitu bank sentral AS yang terus menaikkan suku bunga acuannya.

Pada 2018, The Fed telah menaikkan suku bunga acuannya lebih dari perkiraan pasar yaitu sebanyak empat kali sepanjang 2018. Padahal, prediksi awal The Fed hanya akan menaikkan suku bunganya sebanyak tiga kali. Selain itu, US treasury bond juga meningkat semula kisaran dua % sekarang sudah menjadi tiga %.

Hal tersebut otomatis membuat para investor tergoda dan menarik dana mereka di negara-negara berkembang dan memindahkannya ke negeri Paman Sam tersebut. Otomatis persediaan Dolar di negara-negara berkembang menjadi berkurang.

"Ini juga semakin dorong investor global pindahkan portofolionya ke AS. Ini faktor-faktor yang sebabkan dolar kuat secara luas," ujar dia.

Selain faktor eksternal, ada juga faktor internal yang turut melemahkan posisi rupiah terhadap dolar AS. Yaitu membengkaknya defisit transaksi berjalan atau Current Account Defisit.

Sebagai informasi, CAD saat ini sudah mencapai tiga % dari Produk Domestik Bruto. Data Bank Indonesia menunjukkan defisit transaksi berjalan pada kuartal II 2018 tercatat sebesar USD 8 miliar.

Angka tersebut meningkat dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu yang hanya sebesar 1,96 % dan juga lebih besar dibandingkan dengan kuartal I-2018 yang hanya sebesar 2,2 % dari PDB atau USD 5,5 miliar.

Sementara itu, sepanjang 2017 Indonesia mengalami defisit neraca transaksi berjalan sebesar 1,7 % dari GDP tahun 2017.

Sementara negara berkembang lainnya yang mengalami defisit, antara lain Argentina defisit 4,8 %, India defisit 1,9 %, Brazil defisit 0,48 %, Filipina defisit 0,8 %, Turki defisit 5,5 %, dan Afrika Selatan defisit 2,5 %.

Jika CAD membengkak, otomatis kebutuhan akan valuta asing (valas) akan meningkat dimana hal tersebut bisa semakin membuat Rupiah terkapar di pasar. "Makanya fokus kita tangani adalah kondisi CAD, ini yang harus menjadi fokusnya,” ujar dia.

Sebagai otoritas moneter RI, BI juga tidak berpangkau tangan saja. Dalam kondisi saat ini BI sudah meningkatkan intensitas intervensi pasarnya. Perry mengungkapkan, terhitung hingga saat ini BI telah mengeluarkan dana sebanyak Rp 11,9 triliun.

"Kalau kita lihat, Kamis, Jumat, Senin, kita juga sudah lakukan , Kamis sudah Rp 3 triliun, Jumat Rp 4,1 triliun , Senin Rp 3 triliun, kemarin  Rp 1,8 triliun," ujar dia.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menegaskan pihaknya tetap berkomitmen menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah di pasar.

"Saya menegaskan komitmen BI sangat kuat jaga stabilitas ekonomi termasuk nilai tukar Rupiah," kata Perry di mesjid kompleks BI, Jumat 31 Agustus 2018.

Dia mengungkapkan BI telah meningkatkan intensitas intervensinya di pasar. "Khusunya dalam dua hari ini kita meningkatkan volume intervensi valas bahkan sejak kemarin dari pagi sampai sore kita lakukan intervensi di pasar valas," ujar dia.

Selain itu, dia juga mengungkapkan BI telah memborong Surat Berharga Negara dari pasar sekunder. "Tadi pagi menjelang jam 11 berapa yang kita beli 3 Triliun itu hampir semua yang dijual asing kita beli," ungkapnya.

BI juga akan melakukan lelang swap dengan target cukup besar dalam rangka langkah - langkah stabilisasi Rupiah.

"Hari ini kita juga terus secara buka lelang fx swap target 400 juta isnyaalah yang masuk lebih besar dari itu. Setiap hari kita juga buka window mengenai swap hedging dan itu terus kita lakukan."

Dia menegaskan BI dan pemerintah akan terus berkoordinasi menjaga stabilitas sistem keuangan dalam negeri.

"Dan koordinasi secara erat dengan kemenkeu dan OJK pastikan stabilitas sistem keuangan, stabulitas nilai tukar tetap terjaga."

Selain itu, dia juga meyakinkan bahwa fundamental ekonomi Indonesia masih baik-baik saja. "Yakinkan bahwa kondisi ekonomi kita  kuat dan tahan, dan tentu saja kita akan tetap wasapdai apa yang terjadi di negara lain seperti Turki dan Argentina sejauh ini kami tentu saja ketahan ekonomi kita cukup kuat." - PT SOLID BERJANGKA

sumber : liputan6

Rabu, 05 September 2018

PT Solid Gold Berjangka | Pelemahan Rupiah 2018 Tak Separah Krisis 1998



PT SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA -  Staf Khusus Presiden Ahmad Erani Yustika menyatakan, kondisi ekonomi Indonesia saat ini masih jauh lebih baik ketimbang saat krisis 1998. Meski nilai tukar rupiah saat ini tengah melemah ke level 14.800 per dolar Amerika Serikat.

"Jika dibandingkan 1998, seperti yang kerap dirujuk oleh banyak pengamat, situasinya tentu sangat berbeda," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6 di Jakarta, Selasa (4/9/2018).

Erani mengatakan, saat krisis 1998, hampir seluruh indikator ekonomi Indonesia menunjukkan kondisi yang tidak baik. Contohnya, pertumbuhan ekonomi yang minus dan inflasi yang melambung tinggi.

"Pertumbuhan pada tahun tersebut minus 13,1 %, ekonomi betul-betul berkabut tebal. Nilai tukar rupiah mencapai Rp 16.650 per dolar padahal IHSG pada saat itu hanya 256, sekarang terus tumbuh menjadi 5.700-an. Dan inflasi melambung sampai 82,4 %," kata dia.

Selain itu, lanjut dia, saat 1998 cadangan devisa Indonesia hanya USD 17,4 miliar dollar dan kredit bermasalah atau Nonperforming Loan luar biasa tinggi hingga 30 %.

"Dan CAR minus 15,7 % sektor perbankan amat rapuh. Itu masih ditambah dengan suku bunga acuan BI yang mencapai 60 % dan rasio utang terhadap PDB sebesar 100 %," ungkap dia.

Melihat data tersebut, lanjut Erani, secara keseluruhan situasi yang terjadi sekarang ini dalam koridor ekonomi yang terkelola dengan baik, terlebih bila dibandingkan dengan 1998.

"Pemerintah dan BI terus memonitor kondisi ekonomi dan bertekad untuk memerbaiki defisit transaksi berjalan agar tekanan terhadap pelemahan rupiah makin berkurang. Beberapa kebijakan sudah diambil dan terus ditambah mengikuti dinamika ekonomi yang terjadi. Saling bergandengan tangan dan menumbuhkan sikap positif akan sangat membantu penguatan ekonomi nasional ke depan," tandas dia.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mengalami pelemahan dalam beberapa pekan terakhir. Namun pelemahan rupiah ini tidak terlalu dalam jika dibandingkan mata uang di beberapa negara lain.

Dikutip dari data Reuters, dari awal tahun hingga Akhir Agustus atau year to date, rupiah hanya melemah 8,4 %. Angka tersebut lebih kecil jka dibandingkan dengan negara berkembang lainnya.

Untuk periode yang sama, rupe India mengalami 10,4 % dan Rubel Rusia tertekan hingga 15,1 %. Tak hanya negara tersebut, mata uang rand Afrika Selatan melemah hingga 16,7 %.

Sedangkan untuk mata uang real Brasil mengalami tekanan yang cukup dalam mencapai 20,4 %. Untuk Lira Turki pelemahannya hingga 42,9 % dan peso Argentina mencapai 51,1 %.

Sedangkan khusus sepanjang Agustus 2018, rupiah hanya melemah 1,6 %. Jauh di bawah peso yang tercatat 26 % dan lira yang mencapai 25 %.

Chief Market Strategist FXTM Hussein Sayed menjelaskan, pelemahan nilai tukar rupiah ini bukan karena faktor dari dalam negeri tetapi lebih terserah karena faktor eksternal.

"Aksi jual lira Turki dan peso Argentina sangat berperan pada depresiasi drastis rupiah," jelas dia.

Saat ini memang Turki dan Argentina tengah masih dalam fase ketidakpastian ekonomi. Hal tersebut membuat investor melepas aset-aset beresiko seperti mata uang di negara berkembang termasuk rupiah.

Namun memang, pelemahan rupiah tidak terlalu besar karena kondisi ekonomi makro cukup stabil. Bahkan BI sebelummnya telah melakukan aksi antisipasi dengan menaikkan suku bunga acuan selama beberapa kali.

Sebelumnya, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan bahwa seharusnya pelemahan rupiah ini tidak perlu ditakutkan karena stabilitas ekonomi dan keuangan bisa terjaga dengan baik.

"Likuiditas terjaga baik, non performing loan di perbankan Indonesia bahkan menurun dibandingkan 2015 dari 3,2 % menjadi 2,7 %." kata Mirza. - PT SOLID GOLD BERJANGKA

sumber : liputan6

Selasa, 04 September 2018

Solid Gold Berjangka | Jejak Teroris Rajendra, Serang Mako Brimob hingga Tembak Polisi di Tol Cipali



SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Tiga penembak dua anggota polisi di Tol Cipali, Jawa Barat beberapa waktu lalu ditangkap. Dua orang di antaranya yakni Rajendra Sulistiyanto alias RS dan Ica Ardeboran alias IA ditembak mati karena melawan saat ditangkap.

Rajendra merupakan anggota Jamaah Anshor Daulah Cirebon yang cukup lama diburu polisi. Dia terlibat sejumlah aksi teror, salah satunya penyerangan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat pada Mei 2018.

"RS merupakan kelompok JAD Cirebon di bawah pimpinan Heru Komarudin yang sudah ketangkap atas perkara penyerangan Mako Brimob Depok Mei lalu," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di kantornya, Jakarta Selatan, Senin (3/9/2018).

Dari pemeriksaan Heru, diketahui ada delapan anggota JAD Cirebon yang terlibat penyerangan Mako Brimob. Empat di antaranya sudah ditangkap, yakni Heru, Ahmad Surya, Suki, dan Sandi. Sementara empat lainnya yang saat itu masih buron yakni Rajendra, H, H, dan N.

Rajendra juga terlibat dalam aksi pembacokan terhadap anggota Polsek Bulakamba, Brebes, Jawa Tengah bernama Aiptu Sakiyo pada 11 Juli 2018. Dia beraksi bersama H yang hingga kini masih buron.

Rajendra yang merupakan menantu Ahmad Surya ini juga terlibat pembacokan terhadap anggota Sabhara Polres Cirebon Kota bernama Brigadir Angga pada Senin 20 Agustus 2018. Dia kembali beraksi bersama H dan berhasil merebut senjata api jenis revolver milik Angga.

Bermodal senpi rampasan tersebut, Rajendra menembak dua petugas patroli jalan raya Ditlantas Polda Jawa Barat bernama Ipda (Anumerta) Dodon Kusdianto dan Aiptu Widi Harjana saat berpatroli di KM 224 Tol Cipali pada Jumat 24 Agustus 2018 malam. Kali ini, dia beraksi bersama Ica dan Suherman alias S.

Aksi tersebut sempat mendapat tembakan balasan dari Ipda Dodon. Namun ketiga pelaku berhasil melarikan diri dalam kondisi luka tembak. Para pelaku juga sempat ke Rumah Sakit dr Soesilo di Slawi, Tegal, Jawa Tengah untuk mendapat perawatan medis esoknya.

"Salah seorang (pelaku) mengaku polisi dan membawa tersangka dengan luka tembak. Ia luka tembak di atas pinggang dan tangan kanan bawah ketiak. RS luka tembak di ulu hati. Satu orang menunggu di luar dan terpantau CCTV," beber Setyo.

Berbekal bukti dan data yang dimiliki kepolisian, Suherman berhasil ditangkap pada Minggu 2 September 2018. Polisi juga menangkap dua orang berinisial C dan G yang dalam kasus ini berperan membantu namun tak terlibat langsung.

Senin sekitar pukul 9.30 WIB pagi, Densus 88 Anti-teror Polri akhirnya berhasil menangkap Rajendra dan Ica. Namun keduanya melakukan perlawanan menggunakan senpi hasil rampasan. Polisi pun memberikan tindakan tegas kepada keduanya hingga tewas.

Polisi terus mengembangkan kasus tersebut dan berhasil menangkap dua terduga teroris lainnya berinisial KA dan MU. Keduanya diduga terlibat membantu aksi penyerangan di Tol Cipali meski tidak terjun langsung ke lokasi.

Setyo menduga, serangkaian aksi teror ini merupakan bentuk balas dendam. Apalagi mertua Rajendra bersama tiga anggota JAD Cirebon lainnya yang terlibat penyerangan Mako Brimob, Depok telah diringkus aparat Densus 88 Anti-teror Polri pada Juli 2018.

"Diduga kuat bahwa ini motifnya serangan balas dendam. Jelas-jelas dari delapan yang akan menyerang Mako Brimob, empat sudah ditangkap dan empat masih buron. Empat ini yang lakukan penyerangan di beberapa tempat," ucap Setyo.

Dalam penangkapan ini, polisi menyita barang bukti berupa satu senpi jenis revolver, satu butir peluru, empat selongsong peluru kaliber 38 mm, dua senjata tajam, dua sepeda motor, dan pakaian pelaku saat menembak petugas di Tol Cipali.

Para pelaku dijerat Pasal 15 Jo Pasal 6, Pasal 15 Jo Pasal 9 UU No 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Terorisme.

Sebelumnya, dua anggota Subdit Patroli Jalan Raya Ditlantas Polda Jawa Barat Ipda (Anumerta) Dodon Kusdianto dan Aiptu Widi Harjana ditembak sekelompok orang saat berpatroli di KM 224 Tol Cipali pada Jumat 24 Agustus 2018 malam. Dodon meninggal dunia beberapa hari kemudian setelah sempat dirawat di rumah sakit. - SOLID GOLD BERJANGKA

Sumber : liputan6

Senin, 03 September 2018

Solid Gold | Ada Krisis Venezuela, Tren Koreksi IHSG Berlanjut



SOLID GOLD JAKARTA - Krisis ekonomi yang menempa negara Venezuela turut berdampak pada laju pergerakan saham di Indonesia, yakni Laju Indeks Harga Saham Gabungan. Sentimen eksternal ini dipandang berperan besar menarik IHSG ke zona negatif untuk perdagangan Senin pekan ini.

Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi Taulat mengatakan, IHSG bakal terkoreksi akibat krisis pada negara itu serta pelemahan nilai tukar rupiah yang masih cukup besar pengaruhi gerak indeks. Ia memproyeksikan IHSG akan berada di rentang 5.040-6.034.

"Melemahnya nilai tukar rupiah serta sesi bertambahnya negara emerging market yang terancam bangkrut seperti Argentina dan Turki menjadi kekhawatiran investor asing terhadap negara berkembang untuk masuk," tuturnya Senin, (3/9/2018).

"Sentimen selanjutnya pada awal bulan investor akan terfokus pada data indeks kinerja sektor manufatur, indeks harga produksi dan indeks kinerja sektor jasa," tambah dia.

Dia juga menyebutkan, data tingkat inflasi dan pertumbuhan kinerja sektor manufaktur ikut menjadi sentimen dari dalam negeri.

Pada kesempatan ini, saham-saham yang dapat dicermati menurut Lanjar antara lain adalah PT Aneka Tambang Tbk, PT Charoean Pokphand Indonesia Tbk, PT Indika Energy Tbk, PT Surya Semester Internusa Tbk, PT Malindo Feedmil Tbk, dan juga PT Trada Alam Minera Tbk.

IHSG mampu lanjutkan penguatan selama sepekan. Hal ini didorong kepercayaan investor di negara berkembang.

Mengutip laporan PT Ashmore Assets Management Indonesia, Sabtu (1/9/2018), IHSG menguat 0,8 % dari posisi 5.968 pada 24 Agustus 2018 menjadi 6.018 pada 31 Agustus 2018.

Penguatan IHSG tersebut didorong saham berkapitalisasi besar yang masuk indeks LQ45 menguat 1,3 % dan saham kapitalisasi kecil mendaki 0,7 %.

Penguatan IHSG juga didukung dari aksi beli investor asing capai USD 71,9 juta atau sekitar Rp 1,06 triliun (asumsi kurs Rp 14.752 per dolar Amerika Serikat).

Sementara itu, indeks BINDO yang menunjukkan kinerja surat utang cenderung mendatar. Imbal hasil surat utang atau obligasi pemerintah bertenor 10 tahun naik dari 7,94 % menjadi 8,2 %. Nilai tukar rupiah berada di posisi 14.710 per dolar AS. Hingga Rabu, investor asing beli obligasi sekitar USD 78,9 juta atau sekitar Rp 1,16 triliun.

Ada sejumlah faktor yang pengaruhi pasar keuangan termasuk IHSG dalam sepekan. Dari eksternal, sentimen perang dagang masih jadi sorotan. Pelaku pasar mencermati penerapan pengenaan tarif impor barang China oleh Amerika Serikat senilai USD 200 miliar yang mungkin dilakukan pada pekan depan.

Hal ini terjadi usai pertemuan dua negara tersebut tidak menemui hasil. China bersiap untuk membalas AS dengan barang yang diimpor dari AS. Selain itu, Presiden AS Donald Trump juga menyatakan tidak ada waktu untuk mulai kembali perundingan dengan China.

Perusahaan AS dan masyarakat memiliki waktu hingga 6 September untuk mengajukan komentar atas proposal tarif yang diajukan.  Trump akan memberlakukan tarif begitu batas waktu berlalu. Trump juga berbicara seolah-olah Uni Eropa menjadi target berikutnya. "Hampir buruk dengan China, hanya lebih kecil," ujar dia.

Donald Trump juga mengancam akan keluar dari Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization. Ini sangat melemahkan sistem perdagangan global dengan kekuatan Eropa dan AS yang telah membangunnya.

Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi AS sedikit lebih kuat dari yang diperkirakan pada kuartal II. Bahkan kinerja pertumbuhan ekonomi AS terbaik dalam hampir empat tahun. Ini seiring pengeluaran bisnis dan impor menurun.

Departemen Perdagangan AS menyebutkan produk domestik bruto AS tumbuh 4,2 % pada kuartal II 2018 dari estimasinya 4,1 %. Bisnis di AS menghabiskan lebih banyak anggaran untuk perangkat lunak dan negara impor lebih sedikit minyak. - SOLID GOLD

sumber : liputan6