Head Office PT. Solid Gold Berjangka

Jl. KH. Mansyur Kav. 126, Jakarta Pusat 10220 Telp : 021-29675088 (Hunting), Fax : 021-29675089

PT. Solid Gold Berjangka Lampung

Jl. Ahmad Yani No. 55, Tanjung Karang - Bandar Lampung 35117 Telp : 0721-255038, Fax : 0721-255027

PT. Solid Gold Berjangka Palembang

Jl. Sumpah Pemuda Blok 1 No. 7 C-E, Lorok Pakjo, Palembang 30137 Tel : 0711-363300 Fax : 0711-363613

PT. Solid Gold Berjangka Makassar

Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 108 A-B, Makassar 90124 Telp : 0411-851010, Fax : 0411-851090

PT. Solid Gold Berjangka Semarang

Gedung Menara SUARA MERDEKA Lt. 3. Jl. Pandanaran No. 30 Semarang 50134 Telp : 024-3583979, 3583980 Fax : 024-3583978

Senin, 09 Desember 2019

SOLID GOLD | Mencapai Dua Tahun Tertinggi

SOLID GOLD - Review Harga Minyak Sawit : Mencapai Dua Tahun Tertinggi


SOLID GOLD JAKARTA - Harga minyak sawit telah naik empat hari berturut –turut dan mencapai harga tertinggi dua tahun, pada awal minggu di Bulan Desember.

Harga minyak sawit Januari naik  RM42 menjadi RM2,815 perton. Harga minyak sawit Desember di pasar fisik RM2,750 perton.

Penyebab kenaikan harga minyak sawit pada minggu ini :


  • Harga minyak sawit kembali naik mengikuti harga minyak mentah yang naik 0.49% menjadi $63.31 per barel.
  • Ekspor minyak sawit turun dari bulan lalu menurut Intertek Testing Services. Di lima hari pertama Desember ekspor minyak sawit turun 1.12% menjadi 170,640 ton.
  • Ekspor minyak sawit di Oktober naik 16.4 % menjadi 1.6 juta ton, rebound dari  18.8% penurunan pada bulan September. Kenaikan ini terjadi karena ekspor minyak sawit ke Cina meningkat, minyak sawit  sebagai substitusi dari minyak kedelai yang produksinya turun.  Pembelian meningkat ke Cina karena sebagai persediaan untuk Tahun Baru Imlek
  • Permintaan dari Cina untuk persiapan Tahun Baru Cina tahun depan dengan membelinya pada bulan Desember, karena di awal 1 Januari 2020 Indonesia dan Malaysia akan meningkatkan pajak ekspor.
  • Berdasarkan perkiraan Intertek, ekspor minyak sawit ke Cina naik 56% dari bulan lalu di bulan Nopember ini tapi kenaikan ini berkurang karena ekspor ke Afrika turun 48% dan ekspor ke India turun 8% dan ke Uni Eropa turun 27%.
  • Penguatan kurs ringgit membuat harga minyak sawit naik, karena harganya menjadi mahal bagi pembeli luar negeri.
  • Harga minyak sawit naik karena didorong oleh tingginya permintaan dari B20 ke B30 di Indonesia dan dari B10 ke B20 di Malaysia karena peraturan pemerintah. Pemerintah Indonesia akan menggunakan B30 untuk tahun 2020 sehingga permintaan akan naik menjadi  8.5 juta ton tahun depan, sementara di tahun 2019 ini penggunaan B20 sudah dimulai.
  • Dibawah ini  perkiraan pasar minyak sawit sementara menantikan  Laporan MPOB , dimana MPOB  akan mengumumkan data statistic dari minyak sawit seperti persediaan, ekspor dan produksi bulan Nopember pada hari Selasa (10 Desember) minggu depan.

Adapun  perincian perkiraan tersebut :


  • Pada laporan CGS – CIMB diperkirakan harga minyak sawit akan berada di RM2,500 dan RM2,800 per ton di bulan Desember.  Rata-rata harga CPO naik 18% dari bulan lalu dan  36% dari tahun lalu menjadi RM2,493 per ton pada bulan lalu.
  • Perkiraan CGS – CIMB persediaan minyak sawit akan turun mencapai level terendah di Nopember sejak 2016. Dari survey di daerah produsen minyak sawit CIMB Futures memperkirakan produksi CPO turun 12% dari bulan lalu menjadi 1.58 juta ton.
  • Ekspor minyak sawit juga turun 5 % dari bulan lalu namun masih naik 13% dari tahun lalu dari rata-rata data statistic cargo surveyors, ITS, dan Amspec.
  • Perkiraan persediaan lokal akan turun 8% dari bulan lalu dan turun 28% dari tahun lalu menjadi 2.16 juta ton pada akhir Nopember 2019.
  • Selama tujuh tahun terakhir rata-rata pertumbuhan persediaan sebesar 7.1% dari bulan lalu di Nopember.
  • Produksi minyak sawit Nopember turun 14% dari tahun lalu, buah yang baru terus turun karena cuaca kering melanda daerah perkebunan, pemupukan yang tidak efisien dan   tanaman sawit sudah tua.
  • Diperkirakan total produksi naik 3.9% menjadi 20.3 juta ton di 2019.  Perkiraan CGS – CIMB  ekspor akan turun  5% dari bulan lalu menjadi 1.56 juta ton di Nopember dari perkiraan ITS dan Amspec.  Penurunan ini menurut rata-rata historical dari bulan lalu sebesar 9.5% dari lima tahun terakhir  pada bulan Nopember.

Kesimpulan :

Pasar  masih menantikan laporan MPOB pada  minggu depan tanggal 10

Desember diharapkan hasil laporan yang ada mendekati atau sesuai dengan perkiraan sehingga harga masih akan meningkat lagi, tapi tingginya harga minyak sawit juga dapat menjadi halangan bagi pembeli minyak sawit, karena bisa beralih ke minyak nabati lainnya.
SOLID GOLD 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Jumat, 06 Desember 2019

SOLID BERJANGKA | Investor Terhadap Pernyataan Trump

SOLID BERJANGKA - Pasar Asia Naik Karena Sikap Positip Investor Terhadap Pernyataan Trump


SOLID BERJANGKA JAKARTA - Rincian perjanjian dan bagaimana pemotongan akan didistribusikan di antara produsen masih perlu disahkan pada pertemuan di Wina negara-negara OPEC dan non-OPEC, atau dikenal sebagai OPEC +, pada hari Jumat.

Minyak mentah berjangka Brent turun 0,4% menjadi $ 63,14 per barel, setelah mencapai tertinggi pada Kamis sejak 28 November, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 0,3% menjadi $ 58,24 per barel, masih belum jauh Kamis 2-1 / 2- bulan tertinggi $ 59,12.

Perjanjian tersebut bertepatan dengan penawaran umum perdana (IPO) perusahaan minyak negara Saudi Aramco, yang dihargai di atas kisarannya akan bernilai $ 25,6 miliar dan menjadi IPO terbesar di dunia.

Di pasar mata uang, pound Inggris melonjak di tengah meningkatnya kepercayaan bahwa pemilihan minggu depan akan memberikan Partai Konservatif mayoritas parlemen yang diperlukan untuk memberikan Brexit, mengakhiri ketidakpastian jangka pendek.

Sterling melonjak ke tertinggi tujuh bulan $ 1,3166 pada hari Kamis dan terakhir berdiri di $ 1,316, naik 1,6% sejauh minggu ini. Itu mencapai tertinggi 2-1 / 2 tahun versus euro.

nilai tukar euro berada di $ 1,1107, dekat tertinggi satu bulan dari $ 1,11165 yang ditetapkan pada hari Rabu, terangkat oleh data ekonomi zona euro yang lebih kuat.

Penguatan euro membantu mendorong dolar terhadap sekeranjang mata uang utama ke level terendah satu bulan di 97,356 pada Kamis. Indeks terakhir dikutip pada 97,379.

Terhadap yen, dolar diperdagangkan pada 108,67 yen, setelah tergelincir sedikit pada hari sebelumnya.

Saham Asia naik pada hari Jumat karena investor sikap positip terhadap Presiden AS Donald Trump yang mengatakan bahwa pembicaraan perdagangan dengan China “bergerak terus”, dan harga minyak AS duduk di dekat tertinggi 2-1 / 2-bulan setelah OPEC dan produsen lain sepakat untuk memangkas produksi.

Saham Eropa diperkirakan akan mengikuti, dengan perdagangan berjangka saham utama Eropa naik sekitar 0,2%. Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,4% dan Nikkei Jepang naik 0,2%. Saham Australia naik 0,4% dan Kospi Korea Selatan naik 0,9%, sementara Hang Seng Hong Kong naik 0,7%.

Nada optimis Trump dalam komentar pada hari Kamis sudah cukup untuk memicu pembelian, meskipun kurangnya kesepakatan antara Washington dan Beijing tentang berapakah tarif yang ada harus diturunkan sebagai bagian dari kesepakatan awal untuk mengakhiri perang dagang mereka.

Investor berharap kedua belah pihak akan mencapai kompromi untuk setidaknya menghindari ketakutan terburuk mereka – bahwa Amerika Serikat akan melanjutkan dengan batch terakhir dari tarif atas sekitar $ 156 miliar dari ekspor China.

Ketidakpastian atas kesepakatan telah mendorong beberapa investor untuk bertransaksi di tengah-tengah sesi terakhir, sementara kegugupan sebelum rilis data non-farm payroll AS di kemudian hari juga bisa mengekang likuiditas pasar.

Harga minyak mundur tetapi melayang di dekat puncak baru-baru ini setelah negara-negara pengekspor minyak utama sepakat pada hari Kamis untuk memangkas produksi dengan tambahan 500.000 barel per hari pada kuartal pertama 2020, setelah pertemuan hampir enam jam pada hari Kamis.
SOLID BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Kamis, 05 Desember 2019

PT SOLID GOLD BERJANGKA | Naik Pada Hari Rabu

PT SOLID GOLD BERJANGKA - Harga Gandum Kembali Naik Pada Hari Rabu


PT SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Harga Gandum Maret di Euronext Exchange turun 1 Euro atau 0.5%  menjadi 184,00 euro ($202.80) per ton, turun dari harga tertinggi 4.5 bulan sebesar 187 Euro.

Mesir membeli 295,000 ton gandum dari Rusia dengan tender pada hari Selasa sehingga persediaan Rusia bersaing dengan gandum Perancis.

Permintaan ekspor gandum Jerman dari konsumen tradisional seperti Afrika dan Saudi Arabia, tapi Rusia mendapatkan pembelian tender dari Mesir.

Kenaikan harga di Paris Futures ke tertinggi empat bulan pada minggu lalu sempat membuat negara-negara lain tidak jadi membeli sehingga Jerman berharap akan ada peningkatan ekspor.

Analisa tehnikal  gandum dengan support pertama $5.22 dan berikut $5.11 sedangkan resistant pertama di $5.34 dan berikut di $5.46

Harga gandum kembali naik pada penutupan pasar hari Rabu.

Harga gandum Desember  di CBOT naik  4.5 sen menjadi  $5.294 per bushel.

Thailand melakukan tender hari Selasa sebesar $236.5 per ton, dikirim bulan Januari. Survey dari  Reuters  perkiraan produksi di Canada  diperkirakan sebesar 32.6 MMT, laporan itu direncanakan untuk diumumkan hari Jumat.

Petani Rusia menanam 18.2 juta ha  gandum musim dingin di 2020, musim lalu negara Rusia menanam 17.6 juta.

Perkiraan laporan ekspor mingguan USDA sebesar 300,000 – 700,000 MT.

Harga gandum Eropa di Paris turun pada hari Selasa mengikuti penurunan harga di CBOT
PT SOLID GOLD BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Rabu, 04 Desember 2019

PT SOLID GOLD | Produksi Gula India Turun

PT SOLID GOLD - Harga Gula Naik Karena Produksi Gula India Turun


PT SOLID GOLD JAKARTA - Permintaan dari pabrik gula meningkat terutama untuk etanol, sehingga produksi gula berkurang, sehingga persediaan gula berkurang.

Produksi gula India dan Thailand mengalami penurunan karena berkurangnya ladang tebu dan hujan yang tidak menentu karena musim monsoon yang tidak tentu.

Di Brazil hujan turun tidak merata dan suhu diatas normal.

Harga gula juga naik setelah pada Selasa lalu laporan Unica  bahwa   produksi Brazil sebesar 786.000 MT sampai setengah bulan di Nopember, dibawah perkiraan 820,000 MT. Total produksi 2019/20 sampai pertengahan bulan Nopember sebesar 26.009 MMT naik 2.79% dari tahun lalu.

ISO meningkatkan global defisit menjadi 6.1  MMT dari perkiraan September 4.8 MMT.

Analisa tehnikal untuk gula support pertama $12.60 dan berikut $12.40 sedangkan resistant pertama  di $13.00 dan berikut $13.20.

Harga gula naik di New York dan di London karena produksi berkurang.

Harga gula Maret di ICE New York naik 11 sen (0.86%) menjadi $12.86 per pound dan harga gula putih di ICE London naik 0.67%.

Harga gula naik karena produksi India berkurang setelah the Indian Sugar Mills Association (ISMA) melaporkan bahwa produksi gula dari 1 Oktober – 30 November menjadi 1.89 MMT atau turun 54% dari tahun lalu pada periode yang sama. ISMA pada 5 Nopember memperkirakan produksi gula India di 2019/20 akan turun 19% dari tahun lalu menjadi 26.85 MMT.

Harga gula di New York  pada Jumat lalu naik ke tertinggi 9 bulan dan harga gula di London naik ke tertinggi 1.5 bulan karena produksi global turun. Marex Spectron pada hari Jumat mengurangi perkiraan produksi India menjadi 27.2 MMT turun 15% dari perkiraan bulan Maret. Pada hari Senin lalu Marex Spectron juga menurunkan perkiraan produksi gula Thailan menjadi 12.2 MMT dari proyeksi Maret 13.6 MMT.
PT SOLID GOLD 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Selasa, 03 Desember 2019

SOLID GOLD BERJANGKA | Harga Emas 3 Desember

SOLID GOLD BERJANGKA - Rekomendasi Pergerakan Harga Emas 3 Desember


SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Untuk pertama kalinya di dalam tujuh bulan, aktifitas pabrik di Cina mengalami ekspansi. Purchasing Manager Index (PMI) naik ke 50.2 pada bulan November dibandingkan dengan 49.3 pada bulan Oktober dan yang diperkirakan sebesar 49.5. Angka diatas 50.0 menunjukkan pertumbuhan di sektor ini.

Sementara di zona Euro, PMI manufaktur muncul di 46.9 pada bulan November dibandingkan dengan angka 45.9 di bulan Oktober dan diperkirakan pada bulan November 46.6.

Data manufaktur yang bagus yang berasal dari Cina dan zona Euro, bekerja mengangkat pasar saham dunia dan harga minyak mentah, namun membawa tekanan kepada emas yang “safe-heaven” dan pasar treasury Amerika Serikat.

Penurunan harga emas memiliki keuntungan tehnis jangka pendek secara keseluruhan. Obyektif penurunan harga emas selanjutnya adalah menembus “support” yang solid di $ 1,425.00 setelah terlebih dahulu melewati $ 1,456.60 dan kemudian $ 1,453.10. Sebaliknya, kenaikan harga emas adalah menembus “resistance” yang solid di $ 1,500.00 setelah terlebih dahulu melewati $ 1,472.90 dan kemudian $ 1,480.00.

Harga emas dan perak turun moderat pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat hari Senin kemarin dengan metal “safe-heaven” terus mengalami tekanan jual dengan “bullish” nya pasar saham, termasuk indeks saham Amerika Serikat yang berada pada atau dekat dengan rekor ketinggian.

Emas berjangka bulan Februari terakhir turun $ 8.60 per ons pada $ 1,464.00. Harga perak Comex bulan Maret terakhir turun $ 0.131 pada $ 16.975 per ons.

Pasar saham Asia dan Eropa kebanyakan menguat semalam. Indeks saham Amerika Serikat mengarah naik pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai dan berada pada atau dekat dengan rekor ketinggiannya. Minat terhadap resiko dari Trader dan Investor sedang bagus memulai minggu perdagangan yang baru, karena beberapa data ekonomi yang positip yang datang dari Cina dan harapan terjadinya kesepakatan perdagangan Amerika Serikat - Cina segera.
SOLID GOLD BERJANGKA

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Senin, 02 Desember 2019

SOLID GOLD | Di Picu Kenaikan Ekspor

SOLID GOLD - Harga Jagung Naik Di Picu Kenaikan Ekspor


SOLID GOLD JAKARTA - Pengiriman jagung selama minggu lalu sebesar 635,334 MT, turun 6 %  dari minggu lalu dan masih dibawah 39.68 % dari tahun lalu pada periode yang sama.

Produksi etanol minggu ini meningkat dari 1.033 juta barel per hari menjadi 1.059 juta  barel. Pada tiga minggu terakhir produksi ternyata meningkat sesuai perkiraan. Produksi turun 5.1 % dari empat minggu yang lalu, namun masih 1 % diatas tahun lalu. Produksi etanol tahun ini sampai sekarang turun 3.9 % dari tahun  lalu.

Target USDA untuk etanol dari jagung  hampir tidak berubah 5.375 bushel di 2019/20 dibanding 5.376 bushel di 2018/19.

Analisa tehnikal untuk jagung dengan support pertama $ 3.65 dan berikut $ 3.61 sedangkan resistant $ 3.72 dan berikut $ 3.76.

Harga jagung naik di akhir minggu dipicu kenaikan ekspor pada Laporan Ekspor mingguan USDA.

Harga jagung Desember naik 8.5 sen menjadi $ 3.7125 per bushel. Pada minggu ini kenaikan harga jagung 2.5 sen.

Laporan ekspor mingguan jagung USDA sebesar 806,751 MT sampai 21 Nopember, naik  2.4 % dari minggu lalu, tapi hanya 63.7 % dari total 12 minggu terakhir tahun ini. Total perjanjian penjualan untuk 12 minggu pertama sebesar 14.069 MMT, baru 44.08 % dari tahun lalu.
SOLID GOLD 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Jumat, 29 November 2019

SOLID BERJANGKA | Harga Emas 29 November

SOLID BERJANGKA - Rekomendasi Pergerakan Harga Emas 29 November


SOLID BERJANGKA JAKARTA - Cina merespon dengan mengatakan akan mengambil langkah-langkah pembalasan yang tegas, yang dilihat sebagai akan merusak kemajuan pembicaraan perdagangan baru-baru ini dan membuat semakin rumit usaha untuk menyelesaikan perang dagang yang sudah 16 bulan lamanya. Perkembangan terbaru ini membebani sentimen resiko global dan mendukung permintaan untuk assets yang secara tradisional “safe-haven” seperti emas.

Kenaikan ini kemudian masih didukung oleh berita bahwa Korea Utara menembakkan dua projektil yang dipercaya adalah rudal balisitik. Ditambah lagi dengan melemahnya harga dollar Amerika Serikat yang lebih jauh menguntungkan komoditi yang berdenominasi dollar Amerika Serikat.

Dengan pasar Amerika Serikat tetap tutup pada hari Kamis dan Jumat karena merayakan hari Thanksgiving, kondisi yang menyebabkan likuiditas tipis ini, menahan para investor untuk menempatkan pertaruhan yang agresif. Dengan demikian, berita-berita yang akan datang sehubungan dengan perdagangan Amerika Serikat dengan Cina mungkin akan terus bertindak sebagai penggerak eksklusif dari momentum komoditi  emas pada hari Jumat ini.

Kenaikan harga emas selanjutnya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di $ 1,461.01 yang apabila berhasil ditembus akan lanjut ke $ 1,467.11 dan kemudian $ 1,471.22. Sedangkan penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di $ 1,450.80 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $ 1,446.7 dan kemudian $ 1,440.6.

Emas naik pada hari Kamis kemarin dan pulih dari sebagian kejatuhan pada sesi sebelumnya, meskipun kekurangan kekuatan pembelian untuk melanjutkannya.

Optimisme belakangan ini mengenai kemungkinan kesepakatan perdagangan Amerika Serikat dengan Cina memudar dengan cepat setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani undang-undang untuk mendukung para protester di Hong Kong. Trump juga menandatangani rancangan undang-undang yang lain, yang melarang penjualan amunisi seperti gas air mata dan peluru karet ke polisi Hong Kong.
SOLID BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Kamis, 28 November 2019

PT SOLID GOLD BERJANGKA | Harga Jagung Masih Turun

PT SOLID GOLD BERJANGKA - Sekalipun Permintaan Etanol Meningkat, Harga Jagung Masih Turun


PT SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Persediaan Etanol pada akhir minggu sebesar 20.077 juta barel, turun 237.000 barel dari minggu lalu, persediaan turun 4 minggu berturut-turut. Dalam 7 dari 10 minggu terakhir persediaan menurun, total  penurunnya dalam sepuluh minggu 2.223 juta barel.

Laporan itu juga mengatakan impor etanol 36,000 barel dari Pantai Barat. Persediaan etanol  di Pantai Barat memperlihatkan  2.827 m bls, setelah  turun 203,000  dari minggu lalu. Di Midwest ada penurunan 111,000 barel  dari minggu lalu membuat persediaan menjadi 6.699 m bls. Di Pantai Timur persediaan 6.426 m bls.

Tender dari Korea Selatan untuk jagung akan ada pembelian 69,000 MT di $ 208.38/T untuk pengiriman Maret 2020 dan Taiwan melakukan tender sebesar 65,000 MT jagung dari Argentina.

Real Brazil kembali turun terhadap dollar menjadi $ 0.2364. Melemahnya kurs real membuat harga jagung lebih murah bagi pembeli di luar Brazil. USDA memperkirakan ekspor Brazil 36 MMT di 2019/20 tahun pemasaran  turun 41 MMT  dari tahun lalu. Perkiraan penjualan diatas 37 MMT.

Kekhawatiran adanya persaingan ekspor oleh Amerika Selatan dan juga Ukraina sehingga akan menurunkan harga jagung Amerika Serikat.

Badai salju bukanlah saat yang baik untuk menyelesaikan panen jagung, sehingga petani melakukan lembur sebelum badai itu datang .

Harga jagung kemarin paling lemah diantara harga biji-bijian, di pasaran harga jagung sideways di 7 – 8 sesi terakhir. Pada Libur Thanksgiving diperkirakan transaksi akan sedikit.

Analisa tehnikal untuk jagung  dengan support pertama $ 3.65 dan berikut $ 3.61 sedangkan resistant $ 3.73  dan berikut $ 3.76.

Harga jagung masih turun sekalipun permintaan etanol meningkat, faktor penurunannya adalah dari saingan Brazil, real Brazil turun hingga harga jagung di Brazil turun, akibatnya jagung Amerika Serikat terpaksa juga turun. Faktor berikut adalah liburan Thanksgiving, transaksi akan sedikit.

Harga jagung  Maret di CBOT turun 5 sen (1.32 %) menjadi $ 3.732 per bushel.

Di Laporan EIA permintaan jagung meningkat, karena penurunan persediaan etanol dan peningkatan produksi. Produksi etanol meningkat dalam 10 minggu ini menjadi 1.059 juta barel per hari dalam minggu ini yang berakhir pada 22 Nopember.
PT SOLID GOLD BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :