SOLID BERJANGKA - Indeks Hang Seng Meraih Penguatan Kembali Pasca Pernyataan The Fed
SOLID BERJANGKA JAKARTA - Saham Hong Kong ditutup dengan catatan positif pada perdagangan hari Kamis (17/6), Indeks Hang Seng naik 0,43% atau 121,75 poin, ke level 28.558,59. Sementara, Indeks Shanghai Composite naik 0,21% atau 7,28 poin, ke level 3.525,60, sedangkan Indeks Shenzhen Composite di bursa kedua China melonjak 1,16% atau 26,98 poin, ke level 2.359,40 setelah pejabat Federal Reserve mengindikasikan mereka dapat menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan tetapi akan mempertahankan kebijakan ultra-mudah bank untuk saat ini.
Pelaku pasar saham di Hong Kong dan China sedikit menyambut baik dari rilis data ekspor China pada periode Mei 2021. Negeri Panda melaporkan ekspor bulan lalu melesat 27,9% secara tahunan atau sedikit di bawah ekspektasi analis dalam polling Reuters sebesar 32,1%. Sentimen pasar global didominasi oleh reaksi negatif atas hasil rapat The Fed di mana bank sentral terkuat di dunia tersebut menaikkan ekspektasi inflasi pada tahun 2021 dan memperkirakan penaikan suku bunga acuan secepatnya pada 2023.
Rapat Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) tak mengubah suku bunga acuannya (Fed Funds Rate) di level mendekati nol, yakni 0-0,25%, tetapi mengindikasikan bahwa kenaikan bisa terjadi secepatnya pada 2023. Padahal pada Maret lalu, Ketua The Fed, Jerome Powell menyatakan tidak akan ada kenaikan suku bunga acuan setidaknya sampai dengan 2024.
Dokumen dot plot yang menunjukkan ekspektasi anggota FOMC mengindikasikan bahwa kenaikan bisa terjadi dua kali pada 2023.
Powell juga tak memberikan acuan mengenai kapan pengurangan pembelian (tapering) obligasi dari pasar sekunder bakal dimulai. Dia hanya menyatakan bahwa pemulihan ekonomi terus dipantau dan akan membuat "pemberitahuan awal" sebelum mengumumkan kebijakan tersebut. Ada ketidaksinkronan antara proyeksi ekonomi dan apa yang dinyatakan oleh The Fed, lanjut dia.
Oleh sebab itu, masih ada pertanyaan besar bagi pelaku pasar terkait inflasi, yakni apakah kenaikan inflasi itu bersifat sementara atau permanen.
SOLID BERJANGKA
SGB Jakarta / Tulus Rifwandi Gea
Baca Juga
:
Solid
Berjangka |
Kinerja Solid Gold Berjangka
Solid
Berjangka |
PT Solid Gold Berjangka Bantah Lakukan Bisnis Tak Wajar
Solid
Berjangka |
PT Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid
Berjangka |
Solid Gold Berjangka Serius Bidik Milenial
Solid
Berjangka |
Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid
Berjangka |
Luar Biasa Solid Gold Berjangka
Solid
Berjangka |
Transaksi Bursa Berjangka Melejit Solid Gold Catat Pertumbuhan
Solid
Berjangka |
Nasabah Baru PT Solid Gold Berjangka Makassar Tumbuh
Solid
Berjangka |
Kinerja Solid Gold Berjangka Catat Pertumbuhan
Solid
Berjangka |
Kinerja Kuartal Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid
Berjangka |
Nasabah PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Signifikan
Solid
Berjangka |
Perusahaan Berjangka Solid Gold Bidik Nasabah Milenial
Solid
Berjangka |
Kinerja Kuartal 3 Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid
Berjangka |
Kinerja PT Solid Gold Berjangka Tumbuh Dua Ribu Persen Lebih
Solid
Berjangka |
Kuartal 3 Harga Emas Stabil Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid
Berjangka |
Solid Gold Berjangka Ingin Hilangkan Persepsi Negatif
Solid
Berjangka |
Kinerja Solid Gold Berjangka Cetak Rapor Biru
Solid
Berjangka |
PT Solid Gold Berjangka Bukukan Pertumbuhan Volume Transaksi
Solid
Berjangka |
Perang Dagang Buat Emas Berkilau
Solid Berjangka | Harga Emas Anjlok
Solid Berjangka | Perdagangan Emas Paling Banyak
Diminati Hari Ini
Solid Berjangka | Komoditas Kopi dan Emas Cukup
Signifikan
Solid Berjangka | Olein Akan Meningkat di 2020