Senin, 25 Maret 2019

SOLID GOLD | Harga Minyak Turun Dari Tertinggi

SOLID GOLD - Harga Minyak Turun Dari Tertinggi di 2019, Namun Raih Kenaikan Mingguan Ketiga Berturut


SOLID GOLD JAKARTA - Perusahaan-perusahaan energi Amerika Serikat minggu lalu mengurangi jumlah kilang minyak yang beroperasi selama empat minggu berturut-turut, dengan pengeboran melambat ke level terendah dalam hampir setahun, menurut perusahaan jasa energi Baker Hughes. Data baru akan dirilis pada hari Jumat.

Namun, harga minyak tahun ini telah ditopang oleh pemotongan pasokan oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutu seperti Rusia.

Di luar OPEC, harga minyak telah didorong oleh sanksi Amerika Serikat terhadap anggota OPEC Iran dan Venezuela.

Diperkirakan harga minyak mentah berpotensi lemah dengan kekhawatiran perlambatan ekonomi. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 59,00 - $ 58,50, dan jika harga naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 60,00 - $ 60,50.

Harga minyak jatuh dari tertinggi 2019 pada hari Jumat minggu lalu, namun secara mingguan naik tiga minggu berturut-turut karena pemotongan pasokan yang dipimpin OPEC dan sanksi Amerika Serikat terhadap Iran dan Venezuela.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat berada di $ 59,52 per barel, turun 46 sen atau 0,77 % WTI menandai puncak 2019 di sesi sebelumnya di $ 60,39.

Harga minyak mentah berjangka Brent berada di $ 67,19 per barel, turun 67 sen atau 0,99 %. Brent mencapai tertinggi empat bulan $ 68,69 pada hari Kamis. Brent telah naik hampir di bawah sepertiga sejak awal Januari, ketika OPEC mulai memangkas produksi.

Kedua kontrak berada di jalur untuk kenaikan minggu ketiga berturut-turut.

Pertumbuhan ekonomi melambat di Asia, Eropa, dan Amerika Utara, yang berpotensi mengurangi konsumsi bahan bakar. Kekuatiran ekonomi juga muncul dengan tidak adanya terobosan yang muncul dalam kebuntuan perdagangan antara Washington dan Beijing, setidaknya sebelum pertemuan yang dijadwalkan pada 28-29 Maret.

Lompatan lebih dari 2 juta barel per hari di produksi minyak mentah Amerika Serikat sejak awal 2018 ke rekor 12,1 juta barel per hari telah menjadikan Amerika Serikat produsen terbesar dunia, di depan Rusia dan Arab Saudi.

Hal ini menghasilkan peningkatan ekspor, yang meningkat dua kali lipat dari tahun lalu menjadi lebih dari 3 juta barel per hari. Badan Energi Internasional memperkirakan bahwa Amerika Serikat akan menjadi pengekspor minyak mentah bersih pada 2021.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar