Head Office PT. Solid Gold Berjangka

Jl. KH. Mansyur Kav. 126, Jakarta Pusat 10220 Telp : 021-29675088 (Hunting), Fax : 021-29675089

PT. Solid Gold Berjangka Lampung

Jl. Ahmad Yani No. 55, Tanjung Karang - Bandar Lampung 35117 Telp : 0721-255038, Fax : 0721-255027

PT. Solid Gold Berjangka Palembang

Jl. Sumpah Pemuda Blok 1 No. 7 C-E, Lorok Pakjo, Palembang 30137 Tel : 0711-363300 Fax : 0711-363613

PT. Solid Gold Berjangka Makassar

Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 108 A-B, Makassar 90124 Telp : 0411-851010, Fax : 0411-851090

PT. Solid Gold Berjangka Semarang

Gedung Menara SUARA MERDEKA Lt. 3. Jl. Pandanaran No. 30 Semarang 50134 Telp : 024-3583979, 3583980 Fax : 024-3583978

Rabu, 05 September 2018

PT Solid Gold Berjangka | Pelemahan Rupiah 2018 Tak Separah Krisis 1998



PT SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA -  Staf Khusus Presiden Ahmad Erani Yustika menyatakan, kondisi ekonomi Indonesia saat ini masih jauh lebih baik ketimbang saat krisis 1998. Meski nilai tukar rupiah saat ini tengah melemah ke level 14.800 per dolar Amerika Serikat.

"Jika dibandingkan 1998, seperti yang kerap dirujuk oleh banyak pengamat, situasinya tentu sangat berbeda," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6 di Jakarta, Selasa (4/9/2018).

Erani mengatakan, saat krisis 1998, hampir seluruh indikator ekonomi Indonesia menunjukkan kondisi yang tidak baik. Contohnya, pertumbuhan ekonomi yang minus dan inflasi yang melambung tinggi.

"Pertumbuhan pada tahun tersebut minus 13,1 %, ekonomi betul-betul berkabut tebal. Nilai tukar rupiah mencapai Rp 16.650 per dolar padahal IHSG pada saat itu hanya 256, sekarang terus tumbuh menjadi 5.700-an. Dan inflasi melambung sampai 82,4 %," kata dia.

Selain itu, lanjut dia, saat 1998 cadangan devisa Indonesia hanya USD 17,4 miliar dollar dan kredit bermasalah atau Nonperforming Loan luar biasa tinggi hingga 30 %.

"Dan CAR minus 15,7 % sektor perbankan amat rapuh. Itu masih ditambah dengan suku bunga acuan BI yang mencapai 60 % dan rasio utang terhadap PDB sebesar 100 %," ungkap dia.

Melihat data tersebut, lanjut Erani, secara keseluruhan situasi yang terjadi sekarang ini dalam koridor ekonomi yang terkelola dengan baik, terlebih bila dibandingkan dengan 1998.

"Pemerintah dan BI terus memonitor kondisi ekonomi dan bertekad untuk memerbaiki defisit transaksi berjalan agar tekanan terhadap pelemahan rupiah makin berkurang. Beberapa kebijakan sudah diambil dan terus ditambah mengikuti dinamika ekonomi yang terjadi. Saling bergandengan tangan dan menumbuhkan sikap positif akan sangat membantu penguatan ekonomi nasional ke depan," tandas dia.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat mengalami pelemahan dalam beberapa pekan terakhir. Namun pelemahan rupiah ini tidak terlalu dalam jika dibandingkan mata uang di beberapa negara lain.

Dikutip dari data Reuters, dari awal tahun hingga Akhir Agustus atau year to date, rupiah hanya melemah 8,4 %. Angka tersebut lebih kecil jka dibandingkan dengan negara berkembang lainnya.

Untuk periode yang sama, rupe India mengalami 10,4 % dan Rubel Rusia tertekan hingga 15,1 %. Tak hanya negara tersebut, mata uang rand Afrika Selatan melemah hingga 16,7 %.

Sedangkan untuk mata uang real Brasil mengalami tekanan yang cukup dalam mencapai 20,4 %. Untuk Lira Turki pelemahannya hingga 42,9 % dan peso Argentina mencapai 51,1 %.

Sedangkan khusus sepanjang Agustus 2018, rupiah hanya melemah 1,6 %. Jauh di bawah peso yang tercatat 26 % dan lira yang mencapai 25 %.

Chief Market Strategist FXTM Hussein Sayed menjelaskan, pelemahan nilai tukar rupiah ini bukan karena faktor dari dalam negeri tetapi lebih terserah karena faktor eksternal.

"Aksi jual lira Turki dan peso Argentina sangat berperan pada depresiasi drastis rupiah," jelas dia.

Saat ini memang Turki dan Argentina tengah masih dalam fase ketidakpastian ekonomi. Hal tersebut membuat investor melepas aset-aset beresiko seperti mata uang di negara berkembang termasuk rupiah.

Namun memang, pelemahan rupiah tidak terlalu besar karena kondisi ekonomi makro cukup stabil. Bahkan BI sebelummnya telah melakukan aksi antisipasi dengan menaikkan suku bunga acuan selama beberapa kali.

Sebelumnya, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara mengatakan bahwa seharusnya pelemahan rupiah ini tidak perlu ditakutkan karena stabilitas ekonomi dan keuangan bisa terjaga dengan baik.

"Likuiditas terjaga baik, non performing loan di perbankan Indonesia bahkan menurun dibandingkan 2015 dari 3,2 % menjadi 2,7 %." kata Mirza. - PT SOLID GOLD BERJANGKA

sumber : liputan6

Selasa, 04 September 2018

Solid Gold Berjangka | Jejak Teroris Rajendra, Serang Mako Brimob hingga Tembak Polisi di Tol Cipali



SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Tiga penembak dua anggota polisi di Tol Cipali, Jawa Barat beberapa waktu lalu ditangkap. Dua orang di antaranya yakni Rajendra Sulistiyanto alias RS dan Ica Ardeboran alias IA ditembak mati karena melawan saat ditangkap.

Rajendra merupakan anggota Jamaah Anshor Daulah Cirebon yang cukup lama diburu polisi. Dia terlibat sejumlah aksi teror, salah satunya penyerangan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat pada Mei 2018.

"RS merupakan kelompok JAD Cirebon di bawah pimpinan Heru Komarudin yang sudah ketangkap atas perkara penyerangan Mako Brimob Depok Mei lalu," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto di kantornya, Jakarta Selatan, Senin (3/9/2018).

Dari pemeriksaan Heru, diketahui ada delapan anggota JAD Cirebon yang terlibat penyerangan Mako Brimob. Empat di antaranya sudah ditangkap, yakni Heru, Ahmad Surya, Suki, dan Sandi. Sementara empat lainnya yang saat itu masih buron yakni Rajendra, H, H, dan N.

Rajendra juga terlibat dalam aksi pembacokan terhadap anggota Polsek Bulakamba, Brebes, Jawa Tengah bernama Aiptu Sakiyo pada 11 Juli 2018. Dia beraksi bersama H yang hingga kini masih buron.

Rajendra yang merupakan menantu Ahmad Surya ini juga terlibat pembacokan terhadap anggota Sabhara Polres Cirebon Kota bernama Brigadir Angga pada Senin 20 Agustus 2018. Dia kembali beraksi bersama H dan berhasil merebut senjata api jenis revolver milik Angga.

Bermodal senpi rampasan tersebut, Rajendra menembak dua petugas patroli jalan raya Ditlantas Polda Jawa Barat bernama Ipda (Anumerta) Dodon Kusdianto dan Aiptu Widi Harjana saat berpatroli di KM 224 Tol Cipali pada Jumat 24 Agustus 2018 malam. Kali ini, dia beraksi bersama Ica dan Suherman alias S.

Aksi tersebut sempat mendapat tembakan balasan dari Ipda Dodon. Namun ketiga pelaku berhasil melarikan diri dalam kondisi luka tembak. Para pelaku juga sempat ke Rumah Sakit dr Soesilo di Slawi, Tegal, Jawa Tengah untuk mendapat perawatan medis esoknya.

"Salah seorang (pelaku) mengaku polisi dan membawa tersangka dengan luka tembak. Ia luka tembak di atas pinggang dan tangan kanan bawah ketiak. RS luka tembak di ulu hati. Satu orang menunggu di luar dan terpantau CCTV," beber Setyo.

Berbekal bukti dan data yang dimiliki kepolisian, Suherman berhasil ditangkap pada Minggu 2 September 2018. Polisi juga menangkap dua orang berinisial C dan G yang dalam kasus ini berperan membantu namun tak terlibat langsung.

Senin sekitar pukul 9.30 WIB pagi, Densus 88 Anti-teror Polri akhirnya berhasil menangkap Rajendra dan Ica. Namun keduanya melakukan perlawanan menggunakan senpi hasil rampasan. Polisi pun memberikan tindakan tegas kepada keduanya hingga tewas.

Polisi terus mengembangkan kasus tersebut dan berhasil menangkap dua terduga teroris lainnya berinisial KA dan MU. Keduanya diduga terlibat membantu aksi penyerangan di Tol Cipali meski tidak terjun langsung ke lokasi.

Setyo menduga, serangkaian aksi teror ini merupakan bentuk balas dendam. Apalagi mertua Rajendra bersama tiga anggota JAD Cirebon lainnya yang terlibat penyerangan Mako Brimob, Depok telah diringkus aparat Densus 88 Anti-teror Polri pada Juli 2018.

"Diduga kuat bahwa ini motifnya serangan balas dendam. Jelas-jelas dari delapan yang akan menyerang Mako Brimob, empat sudah ditangkap dan empat masih buron. Empat ini yang lakukan penyerangan di beberapa tempat," ucap Setyo.

Dalam penangkapan ini, polisi menyita barang bukti berupa satu senpi jenis revolver, satu butir peluru, empat selongsong peluru kaliber 38 mm, dua senjata tajam, dua sepeda motor, dan pakaian pelaku saat menembak petugas di Tol Cipali.

Para pelaku dijerat Pasal 15 Jo Pasal 6, Pasal 15 Jo Pasal 9 UU No 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Terorisme.

Sebelumnya, dua anggota Subdit Patroli Jalan Raya Ditlantas Polda Jawa Barat Ipda (Anumerta) Dodon Kusdianto dan Aiptu Widi Harjana ditembak sekelompok orang saat berpatroli di KM 224 Tol Cipali pada Jumat 24 Agustus 2018 malam. Dodon meninggal dunia beberapa hari kemudian setelah sempat dirawat di rumah sakit. - SOLID GOLD BERJANGKA

Sumber : liputan6

Senin, 03 September 2018

Solid Gold | Ada Krisis Venezuela, Tren Koreksi IHSG Berlanjut



SOLID GOLD JAKARTA - Krisis ekonomi yang menempa negara Venezuela turut berdampak pada laju pergerakan saham di Indonesia, yakni Laju Indeks Harga Saham Gabungan. Sentimen eksternal ini dipandang berperan besar menarik IHSG ke zona negatif untuk perdagangan Senin pekan ini.

Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi Taulat mengatakan, IHSG bakal terkoreksi akibat krisis pada negara itu serta pelemahan nilai tukar rupiah yang masih cukup besar pengaruhi gerak indeks. Ia memproyeksikan IHSG akan berada di rentang 5.040-6.034.

"Melemahnya nilai tukar rupiah serta sesi bertambahnya negara emerging market yang terancam bangkrut seperti Argentina dan Turki menjadi kekhawatiran investor asing terhadap negara berkembang untuk masuk," tuturnya Senin, (3/9/2018).

"Sentimen selanjutnya pada awal bulan investor akan terfokus pada data indeks kinerja sektor manufatur, indeks harga produksi dan indeks kinerja sektor jasa," tambah dia.

Dia juga menyebutkan, data tingkat inflasi dan pertumbuhan kinerja sektor manufaktur ikut menjadi sentimen dari dalam negeri.

Pada kesempatan ini, saham-saham yang dapat dicermati menurut Lanjar antara lain adalah PT Aneka Tambang Tbk, PT Charoean Pokphand Indonesia Tbk, PT Indika Energy Tbk, PT Surya Semester Internusa Tbk, PT Malindo Feedmil Tbk, dan juga PT Trada Alam Minera Tbk.

IHSG mampu lanjutkan penguatan selama sepekan. Hal ini didorong kepercayaan investor di negara berkembang.

Mengutip laporan PT Ashmore Assets Management Indonesia, Sabtu (1/9/2018), IHSG menguat 0,8 % dari posisi 5.968 pada 24 Agustus 2018 menjadi 6.018 pada 31 Agustus 2018.

Penguatan IHSG tersebut didorong saham berkapitalisasi besar yang masuk indeks LQ45 menguat 1,3 % dan saham kapitalisasi kecil mendaki 0,7 %.

Penguatan IHSG juga didukung dari aksi beli investor asing capai USD 71,9 juta atau sekitar Rp 1,06 triliun (asumsi kurs Rp 14.752 per dolar Amerika Serikat).

Sementara itu, indeks BINDO yang menunjukkan kinerja surat utang cenderung mendatar. Imbal hasil surat utang atau obligasi pemerintah bertenor 10 tahun naik dari 7,94 % menjadi 8,2 %. Nilai tukar rupiah berada di posisi 14.710 per dolar AS. Hingga Rabu, investor asing beli obligasi sekitar USD 78,9 juta atau sekitar Rp 1,16 triliun.

Ada sejumlah faktor yang pengaruhi pasar keuangan termasuk IHSG dalam sepekan. Dari eksternal, sentimen perang dagang masih jadi sorotan. Pelaku pasar mencermati penerapan pengenaan tarif impor barang China oleh Amerika Serikat senilai USD 200 miliar yang mungkin dilakukan pada pekan depan.

Hal ini terjadi usai pertemuan dua negara tersebut tidak menemui hasil. China bersiap untuk membalas AS dengan barang yang diimpor dari AS. Selain itu, Presiden AS Donald Trump juga menyatakan tidak ada waktu untuk mulai kembali perundingan dengan China.

Perusahaan AS dan masyarakat memiliki waktu hingga 6 September untuk mengajukan komentar atas proposal tarif yang diajukan.  Trump akan memberlakukan tarif begitu batas waktu berlalu. Trump juga berbicara seolah-olah Uni Eropa menjadi target berikutnya. "Hampir buruk dengan China, hanya lebih kecil," ujar dia.

Donald Trump juga mengancam akan keluar dari Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization. Ini sangat melemahkan sistem perdagangan global dengan kekuatan Eropa dan AS yang telah membangunnya.

Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi AS sedikit lebih kuat dari yang diperkirakan pada kuartal II. Bahkan kinerja pertumbuhan ekonomi AS terbaik dalam hampir empat tahun. Ini seiring pengeluaran bisnis dan impor menurun.

Departemen Perdagangan AS menyebutkan produk domestik bruto AS tumbuh 4,2 % pada kuartal II 2018 dari estimasinya 4,1 %. Bisnis di AS menghabiskan lebih banyak anggaran untuk perangkat lunak dan negara impor lebih sedikit minyak. - SOLID GOLD

sumber : liputan6

Jumat, 31 Agustus 2018

Solid Berjangka | Saham Madusari Murni Melonjak 50 Persen saat Debut di BEI



SOLID BERJANGKA JAKARTA - Saham PT Madusari Murni Indah Tbk mencatatkan saham perdana dengan kode saham MOLI pada perdagangan Kamis (30/8/2018) di Bursa Efek Indonesia. Saham MOLI melonjak pada perdagangan perdana.

Mengutip data RTI, saham MOLI naik 50 % atau 290 poin ke posisi Rp 870 per saham dari harga saham perdana yang ditawarkan dalam initial public offering atau penawaran saham perdana di posisi Rp 580 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 20 kali dengan nilai transaksi Rp 167,4 miliar.

PT Madusari Murni Indah Tbk lepas 351 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 kepada publik. Harga saham IPO Rp 580 per saham. Total dana yang diraup dari hasil IPO sekitar Rp 203,58 miliar.

Perseroan menawarkan saham perdana pada 27 Agustus 2018. Penjatahan dan pengembalian uang pemesanan pada 29 Agustus 2019. Pencatatan saham di BEI pada 30 Agustus 2018.

Adapun yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek PT Sucor Sekuritas. Perseroan mengadakan program ESA dengan alokasikan saham sebesar 3,29 juta saham atau 0,94 % dari jumlah penerbitan saham yang ditawarkan.

Perseroan akan menggunakan dana IPO sekitar 94,45 % untuk meningkatkan kapasitas produksi etanol dengan bangun pabrik baru dan pembelian mesin. Sisanya akan digunakan untuk membangun gudang penyimpanan etanol di Jawa Timur.

Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia berkolaborasi dengan PT Pakuwon Jati Tbk dan PT Danareksa Sekuritas, meresmikan Galeri Investasi BEI yang ke-400 di seluruh provinsi di Indonesia.

Galeri investasi BEI yang pertama kali berlokasi di pusat perbelanjaan modern atau mall di Surabaya.

Peresmian GI BEI ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mencari informasi terkait pasar modal di lokasi yang lebih strategis dan mudah dijangkau oleh khalayak.

Melansir dari keterangan resmi BEI, Rabu 15 Agustus 2018, GI BEI PT Pakuwon Jati Tbk ini berlokasi di pusat perbelanjaan Tunjungan Plaza 2. Galeri investasi itu setiap harinya untuk umum, dengan jam operasional sesuai dengan jam Bursa dan jam operasional PT Danareksa Sekuritas.

Peresmian GI BEI ini merupakan yang ke-81 di tahun 2018 dan ke-57 di Provinsi Jawa Timur.

Galeri Investasi BEI di Surabaya ini diresmikan oleh Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso, didampingi oleh Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan I Djustini Septiana, dan Kepala Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional 4 Jawa Timur Heru Cahyono.

Kemudian hadir pula Direktur Utama BEI Inarno Djayadi, Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi, Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Friderica Widyasari Dewi, Direktur Utama PT Pakuwon Jati Tbk A. Stefanus Ridwan S. serta Direktur Utama PT Danareksa Sekuritas Jenpino Ngabdi.

Dengan didirikannya galeri investasi BEI ini, diharapkan akan meningkatkan minat masyarakat untuk mengenal lebih jauh terkait investasi saham dan instrumen pasar modal lainnya, karena lokasinya yang strategis yang memberikan kemudahan akses informasi pasar modal di sentra perbelanjaan di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Sebagai informasi, sampai dengan 31 Juli 2018, total Single Identification Number di Jawa Timur adalah 87.060, menjadikan provinsi tersebut salah satu destinasi investasi yang menarik bagi calon investor.

Adapun lima besar kota di Jawa Timur dengan jumlah SID terbanyak adalah kota Surabaya 35.431 SID, diikuti dengan Malang 9.825 SID, Sidoarjo 7.862 SID, Kediri 4.315 SID, dan Gresik 2.987 SID. - SOLID BERJANGKA

sumber : liputan6

Rabu, 29 Agustus 2018

PT Solid Gold Berjangka | 3 Kesalahan yang Bahayakan Keuangan Anda



PT SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Bukan pendapatan yang membawa kebebasan finansial, tetapi keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran yang membantu Anda mencapainya.

Orang bekerja keras untuk memenuhi aspirasi, tetapi beberapa kesalahan dapat membahayakan semua upaya mereka. Meskipun memiliki penghasilan yang memadai, orang merasa sulit menabung untuk tujuan masa depannya.

Berikut adalah kesalahan paling umum yang menjadi kendala dalam mencapai kebebasan finansial, seperti dikutip dari Laruno:

1. Manajemen arus kas yang buruk

Orang hanya menghasilkan dan membelanjakan tanpa melihat tujuan keuangan masa depan mereka. Jika Anda miskin dalam mengelola arus kas Anda, maka kemungkinan saldo bank Anda akan menjadi nol jauh sebelum akhir bulan. Kurangnya disiplin dapat menyebabkan pengeluaran berlebihan.

Arus kas dapat dikelola dengan menulis anggaran bulanan. Begitu Anda menulis anggaran, Anda akan dapat mengidentifikasi dan mengendalikan pengeluaran yang tidak begitu penting.

2. Hidup di luar kemampuan

Orang cenderung hidup di masa sekarang daripada mengkhawatirkan masa depan. Meskipun kenikmatan adalah bagian integral dari kehidupan, namun itu tidak harus dicapai dengan membahayakan keuangan Anda.

Manusia rentan terhadap tekanan masyarakat yang membuat mereka melakukan hal-hal yang dapat mempengaruhi manajemen uang mereka. Perilaku ini dapat dikendalikan dengan membedakan antara kebutuhan dan keinginan.

Uang harus dibelanjakan dengan bijaksana untuk memuaskan keinginan, tetapi setelah semua kebutuhan termasuk menabung dan berinvestasi untuk masa depan terpenuhi dengan baik.

3. Tidak ada upaya untuk meningkatkan penghasilan

Dana yang tidak mencukupi adalah alasan utama untuk tidak menabung dan berinvestasi untuk masa depan. Dengan tidak ada aliran masuk yang memadai, Anda harus berkompromi dengan tabungan dan investasi untuk mengurus pengeluaran tetap dan tidak tetap.

Anda harus berpikir untuk meningkatkan penghasilan jika tidak memadai. Anda harus meningkatkan diri untuk mendapatkan lebih banyak penghasilan. Peningkatan dapat berupa peningkatan pekerjaan, peningkatan pengetahuan, atau menjelajahi jalan baru untuk mendapatkan uang.

Munculnya teknologi telah membuka jalan untuk mendapatkan penghasilan. Anda dapat menjelajahi peluang baru sambil tetap melanjutkan pekerjaan utama Anda. - PT SOLID GOLD BERJANGKA

sumber : liputan6

Selasa, 28 Agustus 2018

Solid Gold Berjangka | Rupiah Menguat, IHSG Bertahan di Posisi 6.014



SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Laju Indeks Harga Saham Gabungan mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham awal pekan ini.

Pada penutupan sesi pertama perdagangan saham, Senin (27/8/2018), IHSG menguat 45,39 poin atau 0,76 % ke posisi 6.014,14. Indeks saham LQ45 menguat 1 % ke posisi 949,52. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau kecuali indeks saham Pefindo25 melemah 0,15 %.

Sebanyak 219 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sementara itu, 119 saham melemah dan 120 saham diam di tempat.

Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.018,82 dan terendah 5.993,70.

Total frekuensi perdagangan saham 189.312 kali dengan volume perdagangan saham 4,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 3,8 triliun. Investor asing beli saham Rp 222,73 miliar di pasar regular. Nilai transaksi harian saham Rp 3,8 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.604.

Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham barang konsumsi turun 0,10 %. Sektor saham infrastruktur menanjak 2,68 %, dan catatkan penguatan terbesar.

Disusul sektor saham industri dasar mendaki 1,61 %, dan sektor saham aneka industri menanjak 1,45 %.

Saham-saham yang membukukan penguatan terbesar antara lain saham LAND naik 24,66 % ke posisi 910 per saham, saham NIPS menanjak 14,29 % ke posisi 400 per saham, dan saham ANDI menguat 12,12 % ke posisi 925 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham TRIO merosot 17,09 % ke posisi 262 per saham, saham HERO tergelincir 9 % ke posisi 910 per saham, dan saham EPMT susut 6,27 % ke posisi 1.646 per saham.

Di  bursa saham Asia, indeks saham acuan kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng mengua 2,07 %, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,35 %, indeks saham Jepang Nikkei menanjak 0,89 %.

Sementara itu, indeks saham Thailand menguat 0,61 %, indeks saham Shanghai naik 1,71 %, indeks saham Singapura menguat 0,66 % dan indeks saham Taiwan mendaki 0,86 %.

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan menguat pada perdagangan di awal pekan ini.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Senin 27 Agustus 2018, IHSG menguat 25,01 atau 0,42 % ke posisi 5.993,76. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG masih menguat 37,5 poin atau 0,63 % ke posisi 6.006,2.

Indeks saham LQ45 pun menguat 0,79 % ke posisi 947,5. Sebagian besar indeks saham acuan kompak menguat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.068,43 dan terendah 5.993,7.

Sebanyak 149 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Selain itu terdapat 25 saham melemah dan 89 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 11.196 kali dengan volume perdagangan 124,6 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 159 miliar.

Investor asing jual saham Rp 4,28 miliar di pasar total. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.596.

Hampir semua sektor saham menguat, kecuali sektor saham aneka industri yang berada di zona merah dengan melemah 0,13 %.

Sektor Industri dasar mencatatkan penguatan terbesar 1,51 %. Disusul sektor saham infrastruktur menanjak 0,93 % dan sektor saham pertambangan menguat 0,84 %.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham HDFA mendaki 15,38 % ke posisi 150per saham, saham ANDI naik 10,91 % menjadi Rp 915 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham WAPO turun 6,67 % ke posisi Rp 84 per saham, saham BCIP merosot 6,25 % ke posisi Rp 105 per saham, dan saham LTLS susut 2,70 % ke posisi Rp 540 per saham. - SOLID GOLD BERJANGKA

sumber : liputan6

Senin, 27 Agustus 2018

Solid Gold | Awal Pekan, IHSG Diramal Alami Tekanan



SOLID GOLD JAKARTA - Laju Indeks Harga Saham Gabungan berpotensi tertekan di awal pekan ini. Analis memprediksi pergerakan IHSG secara teknikal akan tertahan.

Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Lanjar Nafi mengatakan, meskipun secara psikologis IHSG dapat menembus ke level 6.000 pada perdagangan Senin ini, namun peluang tertekan cukup besar menghantui IHSG.

"Sinyal tekanan lebih besar. Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak cenderung mixed tertekan diawal pekan dengan rentan pergerakan 5902-6010," tuturnya di Jakarta, Senin (27/8/2018).

Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya menyatakan, investor asing kini cenderung menunggu dan mencermati (wait and see) kondisi pasar saat ini. Namun William meramalkan, IHSG tetap berpeluang menguat pada perdagangan saham.

"Mengawali pekan terakhir di bulan ke Agustus 2018 ini, IHSG masih terlihat akan berada dalam rentang konsolidasi sembari menanti capital inflow," ujarnya.

"Namun IHSG hari ini tetap berpeluang menguat di kisaran 5.868-6.117," tambah dia.

Pada hari ini, saham-saham aktif yang direkomendasikan analis antara lain sebagai berikut:

Analis Lanjar Nafi memilih saham PT Aneka Tambang Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Lippo Cikarang Tbk, PT Bank Tabungan Negara Tbk, dan juga PT PP (Persero) Tbk.

Sementara William lebih memilih saham emiten aktif seperti PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk, PT Pakuwon Jati Tbk, serta PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. - SOLID GOLD

sumber : liputan6

Jumat, 24 Agustus 2018

Solid Berjangka | Transaksi Harian Rp 9,5 Triliun, IHSG Menguat 38,68 Poin



SOLID BERJANGKA JAKARTA - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan akhirnya mampu bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan pada Kamis pekan ini.

Pada penutupan perdagangan saham, Kamis (23/8/2018), IHSG mendaki 38,68 poin atau 0,65 % ke posisi 5.982,98. Indeks saham LQ45 menguat 1,1 % ke posisi 945,01. Sebagian besar indeks saham acuan menguat.

Sebanyak 181 saham menguat sehingga angkat IHSG. 193 saham melemah dan 133 saham diam di tempat.

Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat berada di posisi tertinggi 5.991,29 dan terendah 5.934,29.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 403.162 kali dengan volume perdagangan saham 9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 9,3 triliun.

Investor asing beli saham Rp 612,54 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.623.

Sebagian besar sektor saham menguat kecuali sektor saham tambang turun 0,70 %, sektor saham aneka industri melemah 0,57 % dan sektor saham infrastruktus susut 1,3 %.

Sedangkan sektor saham keuangan menguat 2,1 %, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham industri dasar naik 1,49 % dan sektor saham konstruksi mendaki 1,33 %.

Saham-saham yang menguat antara lain saham LAND mendaki 50 % ke posisi 585 per saham, saham ANDI melonjak 24,53 % ke posisi 660 per saham, dan saham TRUK menanjak 21,05 %.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham TCPI melemah 24,94 % ke posisi 3.250 per saham, saham SQMI turun 24,26 % ke posisi 206 per saham, dan saham PALM tergelincir 18,89 % ke posisi 292 per saham.

Bursa Asia kompak menguat kecuali indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 0,49 %.

Selain itu, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 0,41 %, indeks saham Jepang Nikkei mendaki 0,22 %, indeks saham Thailand menanjak 0,34 %.

Selanjutnya, indeks saham Shanghai menguat 0,37 %, indeks saham Singapura melonjak 1,67 % dan indeks saham Taiwan mendaki 0,55 %.

Pendiri LBP Institute, Lucky Bayu Purnomo menuturkan IHSG cenderung bergerak sideways. Hal itu didorong indeks saham global masih ditutup melemah.

Akan tetapi, sejumlah saham berkapitalisasi besar menguat antara lain saham PT Gudang Garam Tbk dan PT PP Tbk sehingga mendukung IHSG.

"IHSG sideways secara pasar belum ada sentimen di pasar. Selain itu, indeks saham Dow Jones melemah. Jadi belum ada perubahan signifikan,” kata dia.

Oleh karena itu, Lucky menilai, pasar saat ini masih minim sentimen.

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan melanjutkan penguatan pada Kamis pagi ini. Investor asing tercatat lakukan aksi beli.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis 23 Agustus 2018, IHSG menguat tipis 17,80 atau 0,30 % ke posisi 5.962,10. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG masih mendaki 17,51 poin atau 0,30 % ke posisi 5.961,81.

Indeks saham LQ45 pun menguat 0,47 % ke posisi 937,76. Sebagian besar indeks saham acuan kompak menguat, kecuali indeks DNX yang melemah 0,20 % dan Pefindo25 yang turun 0,35 %.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.968,78 dan terendah 5.957,57.

Sebanyak 129 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Selain itu terdapat 42 saham melemah dan 102 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 20.389 kali dengan volume perdagangan 202 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 289 miliar.

Investor asing beli saham Rp 6,39 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran 14.620.

Hampir semua sektor saham menguat, kecuali sektor perkebunan dan infrastruktur yang berada di zona merah. Sektor konsumer catatkan penguatan terbesar 0,66 %. Disusul sektor saham aneka industri menanjak 0,58 % dan sektor saham kontruksi mendaki 0,57 %.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham LAND mendaki 50 % ke posisi 585 per saham, saham ANDI naik 24,53 % menjadi Rp 660 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham TCPI turun 24,94 % ke posisi Rp 3.250 per saham, saham TIRA merosot 14,29 % ke posisi Rp 126 per saham, dan saham NICK susut 13,99 % ke posisi Rp 123 per saham. - SOLID BERJANGKA

sumber : liputan6