SOLID GOLD BERJANGKA - Harga Minyak Mentah di Asia Masih Dilemahkan Kondisi Ekonomi Global
SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Harga kedua tolak ukur harga minyak mentah tersebut telah merosot lebih dari 3 % sejak pekan lalu yang berhasil mencapai posisi harga tertinggi tertinggi sejak bulan November 2018. Kekhawatiran tentang potensi resesi Amerika Serikat muncul kembali akhir pekan lalu setelah pernyataan bearish oleh Federal Reserve Amerika Serikat, dengan yield treasury 10-tahun tergelincir di bawah tingkat tiga bulan untuk pertama kalinya sejak 2007.
Menambah kekhawatiran penurunan ekonomi global juga datang dari kinerja manufaktur Jerman, ekonomi terbesar Eropa, kontraksi untuk bulan ketiga berturut-turut. Keuntungan bagi perdagangan minyak mentah selama ini datang dari pengurangan produksi minyak mentah negara Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu tidak terafiliasi seperti Rusia yang telah berjanji untuk menahan sekitar 1,2 juta barel per hari (bpd) pasokan minyak tahun ini. Untuk pergerakan harga minyak mentah WTI selanjutnya secara teknikal, Diperkirakan pergerakan harga minyak akan berada pada posisi resisten di 59.70 – 60.85.
Namun jika terjadi pergerakan negatif akan turun menuju posisi support kuatnya di 57.96 – 57.14. Harga minyak mentah pada perdagangan komoditas akhir sesi Asia kemarin turun hampir 1 % dengan kekhawatiran resesi ekonomi global yang membayangi gangguan pasokan global dari pengurangan produksi OPEC dan dampak sanksi Amerika Serikat terhadap Iran dan Venezuela.
Harga minyak mentah berjangka acuan internasional atau minyak Brent berada di $ 66,52 per barel atau turun 37 sen, atau 0,55 % dari penutupan perdagangan sebelumnya. Demikian juga dengan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat berada di $ 58,56 per barel atau turun 51 sen, atau 0,86 % dari penutupan perdagangan sebelumnya.
SOLID GOLD BERJANGKA
Sumber : Vibiznews
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar