Head Office PT. Solid Gold Berjangka

Jl. KH. Mansyur Kav. 126, Jakarta Pusat 10220 Telp : 021-29675088 (Hunting), Fax : 021-29675089

PT. Solid Gold Berjangka Lampung

Jl. Ahmad Yani No. 55, Tanjung Karang - Bandar Lampung 35117 Telp : 0721-255038, Fax : 0721-255027

PT. Solid Gold Berjangka Palembang

Jl. Sumpah Pemuda Blok 1 No. 7 C-E, Lorok Pakjo, Palembang 30137 Tel : 0711-363300 Fax : 0711-363613

PT. Solid Gold Berjangka Makassar

Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 108 A-B, Makassar 90124 Telp : 0411-851010, Fax : 0411-851090

PT. Solid Gold Berjangka Semarang

Gedung Menara SUARA MERDEKA Lt. 3. Jl. Pandanaran No. 30 Semarang 50134 Telp : 024-3583979, 3583980 Fax : 024-3583978

Selasa, 18 Juni 2019

SOLID GOLD BERJANGKA | Fed Rate Dipangkas

SOLID GOLD BERJANGKA - Bursa Wall Street Bisa Untung Karena Sinyal Kuat Fed Rate Dipangkas


SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Kekuatan saham yang cukup besar juga terlihat di sektor layanan minyak dengan lonjakan 2,3 % oleh Philadelphia Oil Service Index. Saham  Oilfield C&J Energy (CJ) membantu memimpin sektor ini lebih tinggi setelah mengumumkan merger dengan saingannya Keane Group (FRAC).

Saham-saham gas alam, emas, dan real estat komersial juga turut mencetak keuntungan indeks, namun terdapat beberapa sektor yang masih terkurung dalam zona merah yaitu  saham-saham perbankan dan bahan kimia.

Indikasi baru-baru ini bahwa sengketa perdagangan Amerika-China berkontribusi terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat telah menyebabkan spekulasi bahwa Fed akan menurunkan suku bunganya, dengan Ketua Fed Jerome Powell berjanji untuk bertindak  sebagaimana mestinya untuk mempertahankan ekspansi.

Data ekonomi yang mengecewakan tampaknya telah memperkuat optimisme tentang penurunan suku bunga potensial, karena The New York Fed merilis laporan sebelum dimulainya perdagangan yang menunjukkan penurunan tajam dalam aktivitas manufaktur regional pada bulan Juni.

The New York Fed mengatakan indeks kondisi bisnis secara umum anjlok ke 8,6 negatif pada Juni dari positif 17,8 pada Mei, dengan pembacaan negatif menunjukkan kontraksi dalam aktivitas manufaktur. Selain itu juga laporan  National Association of Home Builders menunjukkan kemunduran yang tak terduga dalam kepercayaan pemilik rumah di bulan Juni.

Mengawali perdagangan saham pekan ini di bursa Amerika, semua indeks berhasil rebound dan sebagian mencetak kenaikan signifikan meskipun terpantau minat beli agak lemah. Dari semua indeks utama yang cetak keuntungan kuat yaitu indeks Nasdaq yang marak dengan saham-saham teknologi.

Akhir perdagangan di NYSE – Wall Street beberapa saat lalu Selasa pagi indeks Nasdaq ditutup naik 48,37 poin atau 0,7 % menjadi 7.845,02, indeks Dow Jones naik 22,92 poin atau 0,1 % menjadi 26.112,53 dan indeks S&P 500 naik 2,69 poin atau 0,1 % menjadi 2.889,67.

Kekuatan saham di Wall Street sebagian dipengaruhi optimisme bahwa The Fed akan memberikan sinyal penurunan suku bunga jangka pendek saat mengumumkan  keputusan kebijakan moneter pada hari Rabu.

Melihat pergerakan sektoral, saham-saham bioteknologi menunjukkan pergerakan kuat hingga mendorong  Bioteknologi Arca NYSE Index naik 2,8 % ke level penutupan terbaik dalam lebih dari sebulan. Salah satunya saham Array BioPharma (ARRY) yang melonjak sebesar 56,9 % setelah perusahaan biofarmasi tersebut setuju untuk diakuisisi oleh raksasa obat-obatan Pfizer (PFE) dalam kesepakatan senilai $ 11,4 miliar.
SOLID GOLD BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Senin, 17 Juni 2019

SOLID GOLD | Bersiap Cetak Kerugian Mingguan

SOLID GOLD - Harga Minyak Mentah di Eropa Bersiap Cetak Kerugian Mingguan


SOLID GOLD JAKARTA - Secara teknikal harga kedua acuan minyak mentah tersebut sedang dalam jalur untuk penurunan mingguan lebih dari 3 %. Badan Energi Internasional memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan untuk 2019 sebesar 100.000 barel per hari (bph) menjadi 1,2 juta barel per hari, karena prospek perdagangan dunia yang memburuk.

Pada hari Kamis, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak memangkas perkiraan 2019 untuk pertumbuhan permintaan minyak global bahkan lebih rendah dari IEA, menjadi 1,14 juta barel per hari.

Untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan harga minyak WTI selanjutnya berpotensi naik kembali ke posisi resisten 53.20 – 54.45. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan turun menemui posisi support 50.93 – 49.48.

Harga minyak mentah perdagangan akhir pekan di sesi Eropa hari Jumat minggu lalu anjlok di tengah kekhawatiran sengketa perdagangan Amerika-China akan mengurangi permintaan minyak global. Namun sentimen positif untuk pasar minyak masih bergema oleh serangan terhadap dua kapal tanker minyak di Teluk Oman yang mengangkat tinggi harga.

Harga minyak mentah berjangka Brent turun 14 sen menjadi $ 61,17 per barel  setelah naik 2,2 % pada perdagangan sebelumnya. Demikian juga harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate Amerika Serikat turun 14 sen atau 0,27 % menjadi $ 52,10  per barel. Perdagangan sebelumnya harga minyak WTI  ditutup naik 2,2 %.
SOLID GOLD 

Sumber : Vibiznews

Baca Juga :


Jumat, 14 Juni 2019

SOLID BERJANGKA | Ketegangan Di Teluk Persia

SOLID BERJANGKA - Emas Mendapatkan Pembelian Safe Haven Dengan Naiknya Ketegangan Di Teluk Persia


SOLID BERJANGKA JAKARTA - Harga minyak naik dengan solid kemarin karena berita tersebut. Sekarang ketegangan di pasar tidak begitu tinggi, namun situasi ini bisa memburuk dengan cepat jika Iran dan Amerika Serikat terlibat konfrontasi militer secara langsung.

Indeks saham Eropa dan Asian kebanyakan menguat semalam. Indeks saham Amerika Serikat juga mengarah pada penguatan pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Pandangan akan lebih banyak kebijakan moneter yang lebih akomodatif dari bank sentral utama dunia, ditengah tekanan inflasi yang sangat rendah yang mengglobal, mendukung pasar saham dunia belakangan ini.

Hal kunci diluar pasar emas kemarin adalah naiknya harga minyak mentah Nymex secara solid dan diperdagangkan disekitar $ 53.25 per barel, karena berita Teluk Oman. Sementara itu indeks dollar Amerika Serikat mendekati stabil pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat.

Secara tehnikal, obyektif kenaikan harga emas adalah menembus “resistance” yang solid pada $ 1,352.70 setelah melewati $ 1,342.70 dan kemudian $ 1,350.00. Sedangkan obyektif penurunan harga emas adalah menembus “support” yang solid pada $ 1,300.00 setelah melewati $ 1,335.90 dan kemudian $ 1,329.80.

Harga emas naik pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat hari Kamis kemarin, didukung oleh minat pembelian “safe-haven” karena berita penyerangan atas kapal-kapal di regional Teluk Persia semalam. 2.80

Emas berjangka bulan Agustus terakhir naik $ 2.80 per ons pada $ 1,339.60. Harga perak Comex bulan Juli terakhir naik $ 0.0037 pada $ 14.79 per ons.

Pasar sedikit resah pada hari Kamis kemarin setelah laporan lebih banyak kapal di areaTeluk Persia yang diserang oleh perahu-perahu bersenapan yang lebih kecil. Kapal-kapal angkatan laut Amerika Serikat dikabarkan sekarang memproteksi sebagian kapal minyak di area tersebut.
SOLID BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Kamis, 13 Juni 2019

PT SOLID GOLD BERJANGKA | Tergelincirnya Pasar Saham

PT SOLID GOLD BERJANGKA - Keuntungan Yang Besar Bagi Emas Dengan Tergelincirnya Pasar Saham Dunia


PT SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Data ekonomi yang dirilis pada hari kemarin adalah laporan Consumer Price Index (CPI) untuk bulan Mei, yang muncul naik hanya 0.1 %, turun dari bulan April, sebagaimana yang telah diperkirakan pasar. CPI naik 0.3 % pada bulan lalu. Level inflasi yang sangat rendah yang mendunia membuat bank sentral memberikan kelonggaran terhadap kebijakan moneter mereka.

Hal kunci diluar pasar kemarin adalah harga minyak mentah yang turun secara solid dan diperdagangkan pas dibawah $ 52.00 per barel, karena kekuatiran pertumbuhan dunia. Indeks dollar Amerika Seriakt mendekati stabil namun dalam tren turun secara jangka pendek.

Secara tehnikal, obyektif kenaikan harga emas selanjutnya adalah menembus “resistance” yang solid di $ 1,352.70 setelah melewati $ 1,342.30 dan $ 1,350.00. Sementara itu obyektif  penurunan harga emas adalah menembus “support” yang solid pada $ 1,300.00 setelah melewati $ 1,329.80 dan $ 1,323.60.

Harga emas naik secara moderat pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat hari Rabu kemarin. Pada pertengahan minggu meningkat keengganan terhadap resiko diantara para trader dan investor, sebagaimana yang dibuktikan oleh turunnya pasar saham dunia kemarin.

Emas berjangka bulan Agustus terakhir naik $ 8.10 per ons pada $ 1,339.20. Perak Comex bulan Juli terakhir naik $ 0.07 pada $ 14.81 per ons.

Indeks saham Asia dan Eropa kebanyakan turun semalam. Indeks saham Amerika Serikat juga mengarah turun pada saat pembukaan perdagangan sesi New York dimulai. Indeks saham Amerika Serikat pada pertengahan minggu telah mengakhiri rally yang mengesankan yang mengangkat harga naik dari kerendahan selama tiga bulan pada awal Juni.

Nampaknya pertumbuhan ekonomi global dan keprihatinan terhadap perang dagang dunia lebih banyak mempengaruhi pikiran para trader dan investor pada pertengahan minggi, membuat mereka ada di dalam minat untuk membeli metal “safe-haven” dan menjual saham.
PT SOLID GOLD BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Rabu, 12 Juni 2019

SOLID GOLD BERJANGKA | Laporan API Mengejutkan

SOLID GOLD BERJANGKA - Turunnya Harga Minyak Berlanjut Setelah Laporan API Mengejutkan


SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Administrasi Informasi Energi Amerika Serikat (EIA) memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan minyak dunia 2019 dan produksi minyak mentah Amerika Serikat dalam laporan bulanan yang baru dirilis mereka.  Perkiraan pertumbuhan permintaan minyak dunia 2019 dipangkas sebesar 160.000 barel per hari (bph) menjadi 1,22 juta barel per hari, dan  perkiraan untuk produksi minyak mentah 2019 menjadi 12,32 juta barel per hari yang turun 140.000 barel per hari.

Harga minyak tertekan juga oleh laporan American Petroleum Institute (API) yang menunjukkan kenaikan mengejutkan dalam pasokan  minyak mentah Amerika Serikat. Persediaan minyak mentah Amerika Serikat secara tak terduga naik 4,9 juta barel dalam pekan yang berakhir 7 Juni menjadi 482,8 juta barel.

Untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan harga minyak WTI selanjutnya berpotensi terus alami penurunan dengan bergerak ke posisi support 52.45 – 51.70. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan naik menemui posisi   resisten 53.80 – 54.45.

Harga minyak mentah yang sudah ambruk selama 2 hari berturut setelah sempat tinggi ke posisi kuat sepekan, diawal perdagangan sesi Asia hari Rabu pagi masih bergerak turun  terbebani oleh prospek permintaan minyak yang lebih lemah serta laporan kenaikan persediaan minyak mentah Amerika Serikat.

Harga minyak mentah berjangka Brent, yang merupakan patokan internasional untuk harga minyak, turun 76 sen atau 1,22 % pada posisi $ 61,53 per barel. Demikian juga harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat turun 79 sen atau 1,3 % ke posisi $ 52,58 per barel.
SOLID GOLD BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Selasa, 11 Juni 2019

SOLID GOLD | Mendorong Harga Melewati $ 1,350

SOLID GOLD - Apakah Emas Memiliki Momentum Yang Cukup Untuk Mendorong Harga Melewati $1,350?


SOLID GOLD JAKARTA - Pertumbuhan employment yang mengecewakan di Amerika Serikat telah mendorong harga emas kembali ke jarak yang masih dalam jangkauan di level $ 1,350. Emas berjangka bulan Agustus terakhir diperdagangkan pada $ 1,347.10  per ons, naik 2.7 % sejak hari Jumat minggu yang lalu.

Laporan Pekerjaan Yang Buruk

Rally terakhir datang setelah keluarnya laporan dari Biro Tenaga Kerja Amerika Serikat yang mengatakan bahwa hanya 75.000 pekerjaan yang diciptakan pada bulan lalu. Menurut perkiraan konsensus, para ekonom memperkirakan penambahan pekerjaan sekitar 177.000.

Menurut sebagian analis, melesetnya data “employment” menambah bensin terhadap api panggilan untuk tindakan yang agresif dari Federal Reserve.

Philip Streible, analis pasar senior pada RJO Futures, mencatat bahwa pasar sudah memperhitungkan dalam harga kemungkinan pemangkasan tingkat bunga pada bulan Juli adalah sebesar 70 %.

“Emas memiliki amunasi yang diperlukan untuk berlari naik lebih tinggi dengan kuat. Nampaknya emas akan memiliki cukup momentum untuk mencapai $ 1,400 per ons sampai akhir tahun” katanya.

Namun, outlook yang optimis ini datang dengan emas menghadapi badai tehnikal yang kuat. Sejak menyentuh kerendahan selama 2015, metal kuning telah mengetes “resistance” yang solid disekitar $ 1,350 sebanyak 8 kali.

Bill Baruch, presiden dari Blueline Futures mengatakan bahwa walaupun grafik historical menyoroti suatu jalan yang sulit bagi emas, investor tidak bisa mengabaikan kondisi pasar saat ini.

“Walaupun $ 1,350 adalah level resistance yang besar, saya pikir ada narasi yang berbeda yang akan mendorong harga-harga menembus rintangan ini” katanya

Baruch menambahkan bahwa sepanjang pasar memperhitungkan pemotongan tingkat bunga ke dalam harga, emas akan lanjut naik. Dia mencatat bahwa naiknya kembali imbal hasil obligasi dari dasar hanya akan  terjadi setelah Federal Reserve melonggarkan kebijakan moneternya.

Dollar Amerika Serikat Tidak Lagi Menjadi Badai Bagi Emas

Bersamaan dengan jatuhnya imbal hasil obligasi, emas mengalami momentum yang baru dari sisi dollar Amerika Serikat secara signifikan.

Angka “employment” yang terbaru adalah pukulan terbaru terhadap dollar Amerika Serikat menurut para analis pasar. Indeks dollar Amerika Serikat telah jatuh lebih dari 1 % pada minggu lalu, terakhir diperdagangkan pada 96.52.

Lukman Otunuga, research analyst pada FXTM mengatakan,”Walaupun tingkat pengangguran bertahan pada kerendahan selama 49 tahun di 3.6 %, isi keseluruhan dari laporan tersebut cukup buruk dan hal ini berlanjut dengan direfleksikan di dalam valuasi dollar Amerika Serikat. Spekulasi pasar terhadap pemangkasan bunga dari Federal Reserve meningkat setelah laporan pekerjaan yang sangat rendah pada hari Jumat minggu lalu. Dengan pasar tenaga kerja menunjukkan keretakan, dan meningkatnya keprihatinan  atas keberlanjutan ketegangan perdagangan yang mempengaruhi ekonomi Amerika Serikat secara negatif, penurunan dollar Amerika Serikat kemungkinan bisa mengambil alih kontrol atas kursi pengemudi pergerakan lebih cepat daripada yang diperkirakan.”

Melihat kepada harga emas, Otunuga mengatakan jika emas ditutup solid diatas $ 1,350, maka semua mata akan melihat kepada $ 1,360 dan $ 1,375 di dalam jangka pendek.

Wall Street & Main Street

Baik Wall Street maupun Main Street melihat emas akan mempertahankan momentum naiknya minggu ini, berdasarkan survey emas mingguan dari Kitco News.

Para trader dan analis menyebutkan semakin bertambahnya ekspektasi bahwa pergerakan pergerakan selanjutnya dari Federal Reserve adalah pemotongan tingkat bunga, khususnya setelah laporan pekerjaan yang jauh lebih kecil daripada yang diperkirakan pada hari Jumat minggu lalu. Nonfarm payrolls hanya meningkat 75.000 pada bulan Mei pada saat perkiraan konsensus adalah disekitar 175.000 sampai 185.000.

Dari 16 profesional pasar yang mengambil bagian di dalam Survei Wall Street, sebanyak 12 suara atau 75 % melihat emas akan naik. Untuk minggu kedua berturut-turut, tidak ada yang memandang harga emas akan turun, sementara 4 suara atau 25 % memprediksi pasar akan “sideways”.

Sementara, dari 607 responden yang mengambil bagian di dalam polling Main Street, sebanyak 398 suara atau 66 % memandang emas akan naik. Sebanyak 135 atau 22 % memprediksi emas akan jatuh. Sisanya 74 suara atau 12 % melihat pasar emas “sideways”.

Bob Haberkom, senior commodities broker pada RJO Futures mengatakan,”Laporan pekerjaan yang lebih lemah daripada yang diperkirakan menambah amunisi untuk pemangkasan tingkat bunga lebih cepat.”

Phil Flynn, senior market analyst di Price Futures Group mengatakan,”Emas seharusnya berada pada jalur minggu yang kuat lagi pada minggu ini. Dari perkataan Federal Reserve dimana tingkat bunga lebih mungkin mengarah turun berarti harga emas akan naik. Permintaan yang kuat dari bank sentral dan kenaikan dalam pembelian fisik oleh para konsumen juga akan menambah dukungan bagi kenaikan emas. Jangan melawan the Fed.”

George Gero, managing director di RBC Wealth Management, setuju, menambahkan bahwa,”koreksi global ekonomi dan pekerjaan yang lemah bisa membantu Fed untuk menurunkan tingkat bunga dan hal ini akan menurunkan juga dollar Amerika Serikat.”

Kevin Grady, presiden dari Phoenix Futures and Options LLC, memberikan sentimen yang serupa, namun menambahkan emas bulan Agustus perlu berakhir diatas ketinggian bulan Februari di $ 1,361.50 untuk memberikan momentum kenaikan. Ekspektasi pemangkasan tingkat bunga oleh the Fed pada bulan September akan membantu memberikan dasar kenaikan bagi emas, tambahnya.

Pasar emas sedang mengalami “performance” mingguan terbaik selama lebih dari satu tahun dan sebagian analis mengatakan bahwa metal berharga memiliki cukup momentum untuk menembus “resistance” jangka panjang yang kritikal dalam waktu dekat ini.
SOLID GOLD

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Senin, 10 Juni 2019

SOLID GOLD | Masih Dijual Lebih Tinggi

SOLID GOLD - Harga Minyak Mentah di Asia Masih Dijual Lebih Tinggi


SOLID GOLD JAKARTA - Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih mengatakan dalam konferensi di Rusia pekan lalu bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya harus memperpanjang pengurangan produksi minyak. Dia juga mengatakan bahwa sementara OPEC mendekati kesepakatan, diperlukan lebih banyak pembicaraan dengan negara-negara non-OPEC yang merupakan bagian dari kesepakatan untuk mengurangi produksi sebesar 1,2 juta barel per hari (bpd), yang berakhir pada akhir bulan ini.

Selain ini pasokan juga telah dibatasi oleh sanksi Amerika Seriakt terhadap ekspor minyak dari Venezuela dan Iran. Pada hari Kamis lalu, pemerintah Amerika Seriakt memperketat tekanan pada perusahaan minyak milik negara Venezuela dengan menjelaskan bahwa ekspor oleh pengirim internasional dapat dikenakan sanksi.

Perdagangan pekan lalu kedua harga minyak ini  sempat mencapai level terendah sejak pertengahan Januari di $ 59,45 dan $ 50,60  masing-masing, setelah produksi minyak mentah Amerika Seriakt mencapai rekor tertinggi baru dan stok mencapai rekor tertinggi sejak Juli 2017. Sentimen permintaan masih lemah karena investor khawatir tentang ekonomi global yang macet dan perang dagang yang semakin intensif antara Amerika Serikat dan Cina.

Untuk perdagangan selanjutnya, diperkirakan harga minyak WTI selanjutnya berpotensi alami profit taking dan dapat terjun ke posisi support 52.77 – 51.05. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan menemui posisi   resisten 54.60 – 55.25.

Minyak mentah dunia berjangka yang harganya di posisi tertinggi 4 hari kembali dibuka dengan harga yang lebih tinggi pada perdagangan awal pekan hari Senin ini. Kenaikan harga di pasar komoditas sesi Asia mendapat sentimen positif dari dipicu oleh pernyataan Menteri Energi Saudi Khalid al-Falih.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate Amerika Seriakt berada di posisi $ 53,99 per barel yang menguat $ 1,40 atau membukukan kenaikan 2,6 % dari perdagangan sebelumnya. Demikian juga harga minyak patokan internasional berjangka alias  minyak mentah Brent naik $ 1,62 atau 2,6 %, pada $ 63,29 per barel.
SOLID GOLD 

Sumber : Vibiznews

Baca Juga :


Jumat, 07 Juni 2019

SOLID BERJANGKA | Setelah Laporan Cuaca di Brasil

SOLID BERJANGKA - Harga Kopi Mendadak Terjerumus Setelah Laporan Cuaca di Brasil


SOLID BERJANGKA JAKARTA - Harga kopi arabika untuk kontrak paling besar yaitu bulan Juli 2019 bursa New York  ditutup turun tajam -6,55 poin atau 6,20 % dari posisi perdagangan sebelumnya pada posisi $ 99.10 per lb. Sedangkan harga kopi robusta kontrak bulan Juli di London ditutup turun 71 poin atau 4,78% dari perdagangan sebelumnya ke posisi 1.413 per lb.

Untuk perdagangan selanjutnya hingga akhir sesi Amerika esok hari, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga kopi robusta  berpotensi naik lagi oleh sentimen penurunan pasokan berdasarkam laporan ICE.

Harga kopi Arabika berjangka di bursa komoditas internasional New York pada penutupan perdagangan Kamis kemarin anjlok parah dari posisi tertinggi 3-1/2 bulan. Demikian  untuk  harga kopi Robusta di bursa ICE London terjun dari posisi tinggi 2 bulan.

Harga kopi dijual murah  karena perkiraan dari Somar Meteorologia untuk suhu yang lebih hangat dan mengurangi risiko beku selama minggu depan di Minas Gerais, wilayah penghasil kopi arabika terbesar di Brasil.

Sebelumnya harga kopi rebound setelah  laporan International Coffee Organisation (ICO) untuk memotong estimasi surplus kopi global 2018/19 menjadi 3,4 juta kantong dari perkiraan Mei 3,7 juta kantong. Selain itu, persediaan kopi saat ini terus menurun setelah persediaan kopi yang dipantau oleh ICE turun ke level terendah 8 bulan 2,389 juta kantong pada hari Rabu, turun dari tertinggi Maret 2,53 juta kantong pada bulan Maret 4-3/4.
SOLID BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :