Head Office PT. Solid Gold Berjangka

Jl. KH. Mansyur Kav. 126, Jakarta Pusat 10220 Telp : 021-29675088 (Hunting), Fax : 021-29675089

PT. Solid Gold Berjangka Lampung

Jl. Ahmad Yani No. 55, Tanjung Karang - Bandar Lampung 35117 Telp : 0721-255038, Fax : 0721-255027

PT. Solid Gold Berjangka Palembang

Jl. Sumpah Pemuda Blok 1 No. 7 C-E, Lorok Pakjo, Palembang 30137 Tel : 0711-363300 Fax : 0711-363613

PT. Solid Gold Berjangka Makassar

Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 108 A-B, Makassar 90124 Telp : 0411-851010, Fax : 0411-851090

PT. Solid Gold Berjangka Semarang

Gedung Menara SUARA MERDEKA Lt. 3. Jl. Pandanaran No. 30 Semarang 50134 Telp : 024-3583979, 3583980 Fax : 024-3583978

Selasa, 14 Mei 2019

SOLID GOLD BERJANGKA | Permintaan Safe Haven

SOLID GOLD BERJANGKA - Emas Mendapatkan Permintaan Safe Haven Dengan Turunnya Pasar Saham


SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Kegagalan Amerika Serikat dan Cina untuk mencapai kesepakatan perdagangan pada akhir minggu lalu dan penerapan tarif baru oleh Amerika Serikat termasuk pembalasan dari Cina yang diumumkan pada hari kemarin, membuat pasar berada di dalam atmosfir yang kalah memulai minggu perdagangan yang baru. Meskipun demikian.

Para pejabat perdagangan dari kedua negara akan terus berbicara. Meningkatnya keenggan untuk beresiko di pasar secara umum bekerja mendatangkan kebaikan bagi pasar metal “safe-haven”.

Pasar sebegitu jauh tidak terpengaruh secara signifikan dengan berita bahwa dua kapal minyak Arab Saudi diserang di Strait Humuz pada akhir minggu lalu. Penyerangnya tidak dikenal.

Namun, ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran meningkat pada minggu-minggu belakangan ini, dengan sebagian berspekulasi Iran kemungkinan berada dibelakang penyerangan pada akhir minggu tersebut.

Hal kunci diluar pasar kemarin indeks dollar Amerika Serikat sedikit turun. Sementara itu, harga minyak mentah Nymex turun dan diperdagangkan disekitar $ 61.00 per barel.

Secara tehnikal, obyektif kenaikan harga emas selanjutnya adalah menembus “resistance” yang solid di $ 1,314.70 setelah melewati $ 1,310.00. Sedangkan obyektif penurunan harga emas adalah menembus “support” yang solid di $ 1,267.30 setelah melewati $ 1,290.00 dan kemudian $ 1,282.40.

Harga emas mengalami kenaikan solid pada pertengahan perdagangan sesi Amerika Serikat hari Senin kemarin. Harga emas mendekati ketinggian harian dan menyentuh ketinggian selama empat minggu diatas level kunci $ 1,300.00 karena permintaan “safe-haven” dengan pasar saham Amerika Serikat mengalami kerugian terburuk dalam tahun 2019 dan terus mengalami tekanan turun pada minggu lalu.

Emas berjangka bulan Juni terakhir naik $ 13.80 per ons pada $ 1,301.20. Perak Comex bulan Juli terakhir turun $ 0.01 pada $ 14.78 per ons. Pasar saham dunia juga kebanyakan turun semalam.
SOLID GOLD BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Senin, 13 Mei 2019

SOLID GOLD | Amerika Naikkan Tarif Impor Barang

SOLID GOLD - Harga Minyak Naik Setelah Amerika Serikat Naikkan Tarif Impor Barang China


SOLID GOLD JAKARTA - Tumbuhnya perdagangan antara dua konsumen minyak terbesar dunia dapat mempengaruhi permintaan minyak. Kedua negara bersama-sama menyumbang 34% dari konsumsi minyak global pada kuartal pertama 2019, data dari Badan Energi Internasional menunjukkan.

Amerika Serikat memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran pada November setelah menarik diri dari perjanjian nuklir 2015 antara Teheran dan enam kekuatan dunia tahun lalu, meskipun hal itu memungkinkan pembeli terbesar Teheran untuk terus membeli minyak melalui keringanan selama enam bulan.

Pengecualian itu berakhir pada awal Mei, dengan Washington berupaya memangkas ekspor minyak Iran menjadi nol.

Sementara itu, upaya OPEC untuk mengurangi pasokan untuk mengurangi persediaan global juga telah mendukung harga.

Pasar telah didukung lebih jauh oleh ekspektasi bahwa permintaan minyak akan naik pada tahun 2019. Administrasi Informasi Energi Amerika mengharapkan permintaan global untuk minyak naik 1,4 juta barel per hari tahun ini.

Diperkirakan harga minyak mentah berpotensi naik setelah kejelasan keputusan kenaikan tarif Amerika terhadap barang China. Kenaikan juga terdukung sentimen bullish pengetatan pasokan di Venezuela dan Iran dan jug meningkatnya proyeksi permintaan minyak global. Harga minyak diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 62,50-$ 63,00, dan jika harga turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 61,50-$ 61,00.

Harga minyak naik pada hari Jumat minggu lalu saat Amerika menaikkan tarif pada $ 200 miliar barang-barang China yang membuat ketegangan meningkat dalam perselisihan perdagangan dua negara ekonomi terbesar di dunia.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate Amerika naik 23 sen menjadi $ 61,93, setelah sebelumnya mencapai $ 62,49.

Harga minyak mentah berjangka brent naik 47 sen pada $ 70,86 per barel, setelah menyentuh puncak $ 71,23.

Amerika Serikat meningkatkan perang tarifnya dengan China pada hari Jumat dengan meningkatkan pungutan menjadi 25 % untuk barang-barang China senilai $ 200 miliar, tetapi negosiasi tetap dilanjutkan pada hari Jumat.

Presiden Amerika Donald Trump mengeluarkan perintah untuk kenaikan tarif, dengan mengatakan China melanggar kesepakatan dengan mengingkari komitmen sebelumnya. Dia juga mengatakan akan memulai dokumen pada hari Jumat untuk bea 25 % atas impor China senilai $ 325 miliar.

Kenaikan harga minyak juga didukung oleh pasokan yang lebih ketat di tengah penurunan produksi berkelanjutan oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sanksi Amerika terhadap Iran dan Venezuela.
SOLID GOLD

Sumber : Vibiznews

Baca Juga :


Jumat, 10 Mei 2019

SOLID BERJANGKA | Investor Mencari Keamanan

SOLID BERJANGKA - Emas Menguat Dengan Para Investor Mencari Keamanan Menjelang Pembicaraan Perdagangan Amerika Dengan Cina


SOLID BERJANGKA JAKARTA - Pasar sedang menunggu negosiasi selama dua hari antara Cina dengan Amerika Serikat, dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengancam untuk menaikkan tarif atas $ 200 miliar barang-barang Cina pada hari Jumat. Trump berkata bahwa Cina mengingkari kesepakatan di dalam negosiasi dengan Washington dan bersumpah tidak akan tunduk dalam mengenakan tarif baru kecuali Cina berhenti untuk menipu  para pekerja kami.”

Ketakutan di dalam perdagangan memicu aksi jual di dalam saham global dan memanasi keprihatinan akan pertumbuhan global yang melambat. Saham dunia tumbang untuk hari yang keempat pada hari Kamis. Sementara emas mendapatkan dukungan dari pasar yang enggan terhadap resiko, namun harga tidak mengalami kenaikan yang signifikan, dengan level $ 1,290 bertindak sebagai penghalang tehnikal yang kunci.

Philip Futures yang berbasis di Singapore berkata,”kita akan melihat kekuatan pasar mengetes support kunci di $ 1,274.” Sementara analis tehnikal dari Reuters Wang Tao mengatakan emas spot kemungkinan bergerak diantara $ 1,267 – $ 1,274 setelah gagal menembus “resistance” di $ 1,291.”

Harga emas naik pada hari Kamis dengan kenaikan di dalam ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dengan Cina membangkitkan kembali ketakutan akan perlambatan ekonomi global dan membujuk para investor untuk mencari assets yang memiliki tingkat resiko yang lebih rendah. Emas spot naik 0.2 % ke $ 1,283.10 per ons, setelah sempat merangkak naik ke posisi tertinggi sejak tanggal 15 April pada $ 1,291.39.

Emas berjangka Amerika Serikat juga naik 0.2 % pada $ 1,284.20 per ons. “Emas telah mendapatkan dukungan yang kuat pada beberapa sesi perdagangan yang terakhir sebagai hasil dari merosotnya pembicaraan perdagangan antara Amerika Serikat dengan Cina.” kata Warren Patterson, analis dari ING. ”Pasar komoditi yang luas berada di dalam tekanan yang signifikan karena pembicaraan perdagangan kelihatannya hancur berkeping-keping dan kita sedang melihat suatu – rush – terjadi ke arah assets “safe-haven”.

Bullion, bersama dengan Yen Jepang dan Treasuries Amerika Serikat dipandang sebagai investasi yang relatif aman pada saat terjadi ketidakpastian keuangan dan politik. Yen Jepang naik ke ketinggian selama tiga bulan terhadap dollar Amerika Serikat.
SOLID BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Kamis, 09 Mei 2019

PT SOLID GOLD BERJANGKA | Kakao Semakin Tertekan

PT SOLID GOLD BERJANGKA - Harga Kakao Semakin Tertekan Oleh Laporan Gudang ICE


PT SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Dewan Kakao Ghana juga menunjukkan bahwa produksi kakao di Ghana kuat karena pembelian kakao dari petani Ghana selama 29 minggu pertama panen (5 Oktober hingga 25 April) naik   4,3 % y/y hingga 717.605 MT. Selain itu, data dari Pusat Prediksi Iklim Amerika Serikat menunjukkan sebagian besar curah hujan normal di Pantai Gading selama 28 April-4 Mei.

Harga kakao berjangka untuk kontrak paling ramai yaitu bulan Juli di ICE New York  ditutup melemah tajam sebesar  39 poin atau 1,67 % pada posisi $ 2301  per ton. Untuk  harga kakao berjangka kontrak bulan Juli  bursa London  ditutup turun 29 poin atau 1,64 % ke posisi $ 1736 per ton.

Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, diperkirakan secara teknikal harga kakao berpotensi  turun kembali oleh laporan pasokan di Afrika Barat.

Harga kakao berjangka yang diperdagangkan di bursa ICE New York dan berakhir pada hari  Rabu kemarin ke posisi terendah dalam 1 minggu. Demikian juga harga kakao di bursa ICE London anjlok parah ke posisi terendah sepekan.

Harga kakao yang diperdagangkan  anjlok parah karena pasokan yang cukup dan produksi yang kuat. Stok gudang yang dipantau ICE naik ke level tertinggi 8-1/4 bulan pada hari Selasa dari 4,497 juta kantong. Kemudian juga produksi kakao yang kuat  setelah pemerintah Pantai Gading pada hari Senin melaporkan bahwa petani kakao Pantai Gading mengirim 1,87 MMT kakao ke pelabuhan selama 1 Oktober – 5 Mei, naik  16,1 % dari waktu yang sama tahun lalu.
PT SOLID GOLD BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Rabu, 08 Mei 2019

PT SOLID GOLD | Merespon Ketegangan Perdagangan

PT SOLID GOLD - Harga Minyak Turun Merespon Ketegangan Perdagangan Amerika-China


PT SOLID GOLD JAKARTA - Pejabat Amerika pada hari Minggu mengumumkan bahwa pergerakan kelompok pemogokan pembawa kapal induk Lincoln Lincoln dan satuan tugas pembom ke Timur Tengah dimaksudkan untuk melawan “ancaman yang dapat dipercaya”, tetapi Teheran menolak tindakan itu sebagai “perang psikologis”.

Sanksi Amerika telah mengurangi separuh ekspor minyak mentah Iran selama setahun terakhir menjadi di bawah 1 juta barel per hari (bph), dan pengiriman ke pelanggan diperkirakan turun ke level 500.000 bph pada Mei karena sanksi diperketat.

Washington juga telah menjatuhkan sanksi pada ekspor minyak dari Venezuela, anggota pendiri Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak.

Diperkirakan harga minyak mentah berpotensi lemah dengan meningkatnya kembali ketegangan perang dagang Amerika-China. Harga minyak Amerika diperkirakan bergerak dalam kisaran Support $ 60,90 - $ 60,40, dan jika harga naik akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 61,90 - $ 62,40.

Harga minyak turun pada Selasa kemarin karena keraguan baru atas perundingan perdagangan Amerika-China memicu kegelisahan atas pertumbuhan global, tetapi kerugian diperlambat oleh penyebaran militer Amerika ke Teluk untuk menghalangi Iran.

Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate Amerika berada di $ 61,43 per barel, turun 82 sen atau 1,32 $.

Harga minyak mentah berjangka Brent berada di $ 70,20 per barel, turun $ 1,00 atau 1,40 %.

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Minggu bahwa ia akan menaikkan tarif barang-barang China senilai $ 200 miliar dari 10 menjadi 25 persen pada hari Jumat, komentar yang menyeret turun pasar saham Asia dan Amerika.

Di sisi penawaran, pasar minyak tetap ketat karena Amerika Serikat telah memperketat sanksi terhadap ekspor minyak Iran dan berencana untuk meningkatkan kekuatannya di kawasan pengekspor minyak utama dunia.
PT SOLID GOLD

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Selasa, 07 Mei 2019

SOLID GOLD BERJANGKA | Meskipun Turun Besar

SOLID GOLD BERJANGKA - Alasan Emas Masih Akan Naik Dalam Jangka Panjang, Meskipun Turun Besar Minggu Lalu.


SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Dari 12 profesional pasar yang mengambil bagian dari survei Wall Street, ada 4 suara masing-masing atau 33 % mengatakan harga emas kedepannya akan  naik, turun dan “sideways”

Sementara itu, dari 475 responden yang mengambil bagian di dalam polling online Main Street, sebanyak 207 suara atau 44 %, memandang emas akan turun. 205 yang lain atau 43 % memandang emas akan naik. Sisanya sebanyak 63 suara atau 13 % melihat pasar emas akan “sideways”.

Jim Wyckoff, analis tehnikal senior dari Kitca, memandang emas dari stabil ke naik lebih tinggi. Dia berkata,”pasar telah menjadi jenuh atas arah turun secara tehnikal dan sudah waktunya mengalami koreksi naik dari tren turun. Namun jangan berharap pergerakan harga naik yang besar. Pasar memerlukan kejutan geopolitik untuk memperkuat kenaikan pasar emas.”

Sean Lusk, direktur commercial hedging di Walsh Trading, menggambarkan emas akan mengambil keuntungan dari keengganan Federal Reserve untuk menaikkan tingkat bunga meskipun data ekonomi yang kuat. Hal ini datangnya pada saat ketika bank sentral terus membeli emas.

Level Yang Harus Diperhatikan

Level tehnikal adalah apa yang investor perlu lakukan. Analis dan Presiden dari Darin Newsom memberitahukan kepada Kitco News, “Minggu ini kita akan melihat pergerakan emas yang sideways satu minggu lagi, dan lalu kemungkinan besar naik lebih tinggi dan hal ini akan menyiapkan siklus bullish di pasar emas. Sepanjang kita bisa berdiam di rentang $ 1,270-75 dan lebih tinggi lagi pada minggu ini, kita sedang menyiapkan diri untuk sedikit pergerakan bullish dari emas.”

Level “support” yang baik bagi emas pada minggu ini adalah disekitar area $ 1,270, kata McKay. “Jika Fed bersikap lebih hawkish dari sini, bisa menyentuh $ 1,263. Pada rentang ini adalah kesempatan untuk membeli emas. Untuk kenaikan. McKay memperhatikan level $ 1,300.

Ada tren “bullish” emas yang sedang berkembang dengan latar belakang pasar sedang fokus pada data inflasi Amerika Serikat yang akan keluar pada minggu ini setelah Gubernur Federal Reserve Jerome Powell berkomentar mengenai inflasi yang rendah sebagai bersifat “transitory”.

Pada minggu lalu, investor melihat serangkaian data yang positip yang keluar dari Amerika Serikat, dengan the Fed tetap mempertahankan bunga tidak berubah, Powell kedengarannya optimis, dan data pekejaan muncul lebih kuat daripada yang diperkirakan.

Emas berhasil mempertahankan posisi dan bahkan meningkat pada hari Jumat minggu lalu setelah sempat menyentuh kerendahan 4,5 bulan pada awal minggu lalu.

Emas berjangka Comex bulan Juni terakhir berada pada $ 1,281.80, naik 0.77 % pada hari itu dan turun 0.4 % sepanjang minggu lalu.

Para analis menjelaskan pergerakan tersebut dengan mengatakan bahwa emas telah berada pada posisi “oversold” selama minggu lalu.

Analis tehnikal senior dari Kitco, Jim Wyckoff berkata,”Ketangguhan emas dihadapan dari laporan pekerjaan yang kuat menunjukkan tekanan jual belakangan ini paling tidak telah melelahkan tren turun emas dan metal kuning sudah waktunya paling tidak beristirahat dari tekanan turun.”

Pertumbuhan Upah Yang Mengecewakan & Jatuhnya Survey ISM Jasa Amerika Serikat

Terhadap laporan pekerjaan Amerika Serikat yang menunjukkan pertambahan 263.000 pekerjaan baru pada bulan April, para analis mengatakan bahwa pertumbuhan upah mengecewakan, dan menambahkan bahwa tingkat pengangguran yang terendah selama 49 tahun sebesar 3.6 % disebabkan karena orang-orang pada meninggalkan pasar tenaga kerja.

Andrew Hunter, ekonom dari Capital Economics Amerika Serikat memberitahukan Kitco News bahwa,” jam bekerja turun. Laporan penurunan tingkat pengangguran disetir oleh penurunan didalam angkatan kerja, bukan oleh pertumbuhan employment yang kuat. Ini bukanlah tanda yang memberikan harapan, meskipun secara keseluruhan merupakan laporan yang kuat.”

Hunter juga mengatakan,”laporan pekerjaan Amerika Serikat kemungkinan tertutupi oleh data ISM sektor jasa yang mengecewakan, menambahkan bahwa survey ini memproyeksikan pertumbuhan GDP Amerika Serikat pada kuartal kedua yang melemah.”

Dia berkata,”Survei ISM telah jatuh pada bulan April. Dan jika kita melihat pada hubungan biasanya dengan pertumbuhan GDP, hal ini menunjuk kepada pertumbuhan dibawah 2 % pertahun di kuartal kedua. Kita telah melihat pelemahan yang sama pada PMI juga. Hal kunci untuk disadari adalah bahwa walapun laporan employment kuat, pertumbuhan employment lah yang memberitahukan apa yang terjadi di dalam ekonomi sekarang, dimana survey ini cenderung menjadi indikator terdepan dan memberikan petunjuk akan apa yang sedang terjadi.”

Harga Emas Yang Lebih Baik Di Depan

Secara keseluruhan, para analis percaya bahwa emas akan mulai naik nantinya pada tahun ini, meskipun level trading yang rendah pada sekarang ini jauh dibawah level psikologis kritis emas $ 1,300.

Ryan McKay, ahli strategi komoditi di TD Securities mengatakan,”Secara basis jangka panjang, emas sudah oversold dan kemungkinan akan naik nantinya pada tahun ini. Penggerak utamanya adalah data ekonomi Amerika Serikat yang telah kehabisan tenaga dengan stimulus fiskal telah habis dan Fed bersama dengan bank sentral lainnya tetap bertahan.  Pada saat data AS yang melemah mulai dimanifestasikan, akan terjadi volatilitas di saham, yang menunjukkan emas akan membuat diversifikasi portfolio dan mendapatkan permintaan beli sebagai lindung nilai dari resiko.”

Warren Patterson ahli strategi komoditi dari ING mengatakan,”Data ekonomi Amerika Serikat dan global penting untuk diperhatikan bagi investor emas pada saat musim panas dimulai.”

“Konsensus pada umumnya adalah bahwa pada saat kita bergerak melalui 2019, kemungkinan kita akan mulai melihat pertumbuhan melambat. Kita akan berpikir para investor kemungkinan akan mulai bergerak kearah assets safe-haven. Kita memperkirakan emas ditawar beli lebih dari $ 1,350 pada akhir tahun ini.” katanya.

Christopher Loune, ahli strategi komoditi di RBC Capital Markets, mengatakan emas sedang bersiap untuk naik.

“Sementara emas terus berjuang dalam jangka pendek, kami berpikir bahwa kerendahan harga emas belakangan ini dan yang akan datang merepresentasikan saat masuk pasar yang baik dengan fundamental tetap kuat, dan ada ruangan bagi sebagian badai untuk mereda. Kami tetap berpegang kepada pandangan kami yang positip mengenai harga emas pada tahun ini dan merekomendasikan tindakan beli dan/atau menambah alokasi posisi pada saat terjadi penurunan harga emas, paling tidak melalui pertengahan  tahun 2019.”

Data Inflasi Adalah Kunci Minggu Ini

Data inflasi Amerika Serikat adalah angka yang paling penting minggu ini, mempertimbangkan komentar Gubernur Fed Powell yang menjelaskan inflasi yang rendah sebagai bersifat sementara.

Pada hari Rabu minggu lalu, Powell mengatakan bahwa inflasi inti tidak disangka-sangka turun. Dia kemudian mengklarifikasi bahwa the Fed mencurigai faktor yang bersifat sementara sedang bekerja, dengan bank sentral memproyeksi inflasi kembali ke 2 % dengan berjalannya waktu.

Namun, para ekonom tidak yakin bahwa inflasi yang rendah sekarang ini hanya bersifat sementara, menunjuk kepada faktor fundamental yang lebih serius yang membuat inflasi turun.

Inflasi yang rendah untuk jangka waktu yang lama berarti the Fed kemungkinan besar akan memotong tingkat bunga pada tahun 2019.

Hunter menyatakan,”Kami memperkirakan gerakan the Fed berikutnya adalah memotong tingkat bunga. Kami berpikir saat ini bahwa mereka bisa mulai memotong tingkat bunga sebelum akhir dari tahun ini. Pada pertengahan tahun depan, kami pikir tingkat bunga AS telah turun menjadi hanya 1.5 % -1.75 %.”

Wall Street & Main Street

Wall Street dan Main Street sama-sama terbagi di dalam menentukan apakah harga emas akan naik atau turun.

Metal berharga tumbang pada minggu yang lalu ketika Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bahwa angka inflasi yang rendah bersifat sementara, dengen demikian terdengar lebih “hawkish” daripada yang diperkirakan. Metal berharga merebut kembali sebagian daripada kerugiannya pada hari Jumat minggu lalu meskipun laporan pekerjaan AS menunjukkan bahwa nonfarm payrolls Amerika Serikat naik 263.000 pada bulan April, dengan para analis menunjukkan sebagian dari perincian dari laporan menunjukkan bahwa pertumbuhan upah tidak naik meskipun angka umumnya solid.
SOLID GOLD BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews

Baca Juga :


Senin, 06 Mei 2019

SOLID GOLD | Kembali Ancam Perdagangan China

SOLID GOLD - Presiden Trump Kembali Ancam Perdagangan China


SOLID GOLD JAKARTA - Ancaman Presiden Trump ini akan memberikan kekhawatiran pasar saham global dan memukul saham-saham yang memiliki eksposur ke China. Pagi ini saja terpantau indeks Dow Jones berjangka kehilangan 400 poin setelah jatuh sebanyak 479 poin pada minggu malam sebelumnya, demikian S&P 500 berjangka turun 1,3 % tak lama setelah pembukaan minggu malam dan  Nasdaq-100 Index berjangka turun 1,5 %.

Kekhawatiran paling buruk langsung terada pada perdagangan bursa saham Australia yang menjadi partner dagang China cukup besar selama ini. Terpantau indeks ASX 200 anjlok cukup signifikan saat pembukaan hingga 0,56 %.

Terhadap pasar forex juga akan berdampak kuat terhadap mata uang safe haven yang cepat merespon kekhawatiran pasar seperti ini. Yen Jepang pagi ini dibuka pada posisi tertinggi dalam sebulan melawan dollar Amerika, demikian juga harga emas bergerak naik.

Beberapa saat lalu Presiden Amerika menyatakan dalam tweetnya akan menaikkan tarif dagang pada barang-barang yang diimpor dari China, sehingga menimbulkan keraguan pada investor pasar keuangan global akan optimisme baru-baru ini akan terjadi penyelesaian perang dagang antara dua negara ekonomi terbesar dunia tersebut.

Trump mengatakan dalam tweetnya bahwa 10 % pungutan saat ini atas barang-barang Cina senilai $ 200 miliar akan naik menjadi 25 %. Dia juga mengancam akan mengenakan tarif 25 % pada tambahan $ 325 miliar barang Cina segera.

Meskipun negosiasi perdagangan antara pejabat Washington dan Beijing dijadwalkan untuk dilanjutkan pada hari Rabu, presiden Trump nmenyesalkan bahwa kemajuan bergerak  terlalu lambat ketika Cina mencoba untuk menegosiasikan kembali ketentuan kesepakatan.
SOLID GOLD

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Jumat, 03 Mei 2019

SOLID BERJANGKA | Rebound Setelah Terpukul

SOLID BERJANGKA - Harga Kakao ICE Akhirnya Rebound Setelah Terpukul 2 Hari Berturut


SOLID BERJANGKA JAKARTA - Harga kakao berjangka yang diperdagangkan di bursa ICE New York dan berakhir pada hari  Jumat (03/05)  rebound kuat dari pelemahan  2 hari berturut. Demikian  untuk harga kakao di bursa ICE London naik mendekati posisi tertinggi 9-1/2 bulan yang dicapai sebelumnya.

Harga kakao bergerak lebih tinggi merespon  kondisi kering di Pantai Gading berdasarkan data dari Pusat Prediksi Iklim AS yang menunjukkan curah hujan di bawah rata-rata di Pantai Gading selama 21-27 April. Namun, kenaikan harga kakao dibatasi oleh produksi kakao yang kuat di Afrika Barat.

Data pemerintah Pantai Gading pada hari Senin menunjukkan bahwa petani kakao Pantai Gading mengirim 1,84 MMT kakao ke pelabuhan selama 1 Oktober-28 April, naik  15,7% dari waktu yang sama tahun lalu. Selain itu, persediaan saat ini berlimpah setelah gudang yang dipantau ICE naik ke tertinggi 7-3/4 bulan dari 4,432 juta kantong.

Harga kakao berjangka untuk kontrak paling ramai yaitu bulan Juli di ICE New York  ditutup naik  59  poin atau 2.55 persen  pada posisi $2374 per ton. Untuk harga kakao berjangka kontrak bulan Juli  bursa London ditutup naik 26  poin atau 1,47 persen berada pada posisi  1798 pound per ton.

Harga kakao memiliki dukungan mendasar dari permintaan global yang kuat dengan laporan yang dirilis pada bulan April yang menunjukkan bahwa konsumsi kakao pada Q1 naik sebesar 2,0% y/y menjadi 121,129 MT di Amerika Utara, sebesar 3,3% y/y menjadi 370,359 MT di Eropa, dan oleh  9,5% y/y ke 208.388 MT di Asia.

Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan secara teknikal harga kakao berpotensi retreat oleh laporan pasokan kuat di Pantai Gading dan juga gudang ICE.
SOLID BERJANGKA

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :