PT SOLID BERJANGKA JAKARTA - Minyak bersiap untuk penurunan mingguan ketiga berturut-turut seiring kekhawatiran atas meningkatnya stok dari Arab Saudi sampai AS. Berjangka di New York bertambah 0,7 persen, memangkas penurunan mingguan menjadi 1,5 persen.
Setelah Arab Saudi menambah produksi dengan jumlah terbanyak dalam tiga tahun bulan lalu di bawah tekanan dari Presiden AS Donald Trump, kerajaan dikatakan secara pribadi resah bahwa mereka mungkin telah membuka keran terlalu cepat.
Sementara itu, peningkatan mendadak dalam stok minyak mentah AS dan tanda-tanda meningkatnya output Libya membebani harga.
Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Agustus, yang berakhir Jumat, diperdagangkan di level $ 69,97 per barel di New York Mercantile Exchange, naik 51 sen.
Total volume yang diperdagangkan adalah sekitar 71 persen di bawah rata-rata 100-hari. Kontrak September yang lebih aktif menambahkan 4 sen ke level $ 68,28.
Brent untuk pengiriman September naik 23 sen, atau 0,3 persen, ke level $ 72,81 di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London. Harga pada Kamis turun 32 sen ke level $ 72,58.
Brent untuk pengiriman September naik 23 sen, atau 0,3 persen, ke level $ 72,81 di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London. Harga pada Kamis turun 32 sen ke level $ 72,58.
Kontrak itu turun 3,4 persen minggu ini. Minyak acuan global ini diperdagangkan pada premi $ 4,53 untuk WTI bulan yang sama - PT SOLID BERJANGKA
Sumber: Reuters
Sumber: Reuters
Tidak ada komentar:
Posting Komentar