SOLID BERJANGKA JAKARTA - Ternyata untuk membuat pegawai semangat tak cukup hanya memberi kata-kata motivasi, sesuatu yang lebih efektif adalah memberikan hadiah. Hasilnya, pegawai pun akan lebih bekerja keras.
Hadiah memberikan efek tak kasat mata, yakni terkait mood dan semangat di kantor. Survei Hawk Incentive menemukan 70 persen pegawai menjadi ingin bekerja lebih keras lagi setelah mendapatkan hadiah dari bos.
Hadiah di sini mengacu kepada hadiah di waktu liburan. Sayangnya, masih sedikit pegawai yang menyadari pentingnya hal ini.
"Semangat pegawai itu penting. Hadiah liburan dimaksudkan untuk berterima kasih para pegawai atas kontribusi mereka sepanjang tahun dan memotivasi mereka untuk terus bekerja keras di masa yang akan datang," ujar Theresa McEndree.
McEndree melanjutkan, pegawai ingin merasa diapresiasi dan pemberian hadiah bisa menandakan hal tersebut. 85 persen pegawai yang disurvei berharap mendapat hadiah liburan dari bos membuat merasa dihargai dan 70 persen jadi ingin bekerja lebih keras.
Sayangnya, masih sedikit pegawai yang berpikir ke arah itu. Survei menyebut hanya 41 persen pegawai yang memberikan hadiah untuk liburan tahunan, dan hanya 43 persen pegawai yang mendapat hadiah liburan. Padahal, hadiah liburan adalah jenis reward yang para pegawai ingin dapatkan.
Untuk jenis hadiah yang diinginkan, gift card menjadi pilihan pegawai. Pemberian hadiah pun bisa serasa lebih personal bila dibagikan langsung oleh supervisor atau manajer mereka.
Perusahaan Ini Potong Gaji Pegawai yang Tak Berjalan 6.000 Langkah Sehari
Gaji seorang pegawai di dipotong sampai 100 yuan atau sekitar Rp 200 ribu (asumsi kurs 1 yuan = Rp 2.000) akibat kurang berjalan 10 ribu langkah. Begitulah hasil dari aturan "inovatif" sebuah perusahaan di China agar pegawainya tetap sehat.
Dilansir dari South China Morning Post, staff perusahaan properti di Guangzhou mengharuskan pegawainya 6.000 langkah tiap hari bila tak mau gajinya dipotong. Total per bulannya pun bisa sampai 180 ribu langkah.
Bila tidak tercapai, maka tiap langkah yang kurang akan dipotong dari gaji sebanyak 1 fen (seperseratus yuan). Kurang 10 ribu langkah bisa mengurangi gaji Rp 200 ribu. Pegawai pun merasa terbebani.
"Saya paham perusahaan ingin pegawai lebih banyak berolahraga. Tetapi kami sangat sibuk di kantor, dan kami sering bekerja sampai larut malam," ujar seorang pegawai SDM di kantor tersebut yang namanya enggan disebut.
Perusahaan memakai fitur dari WeChat. Para pegawai pun tidak kehabisan akal. Ada yang mengakali sistem tersebut dengan menyambungkannya pada perangkat agar menambah jumlah langkah.
Setelah kabar ini tersebar, warganet Tiongkok mendukung langkah tersebut karena membantu pegawai tetap seat, tetapi menentang adanya sanksi berupa pemotongan gaji.
Ini bukanlah perusahaan China pertama yang mewajibkan pegawai untuk berjalan. Weijian Technology, yang mengembangkan aplikasi monitoring kesehatan di Hangzhou, meminta pegawai untuk berjalan 7.000 langkah tiap hari - SOLID BERJANGKA
Sumber : liputan6/bisnis
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar