SOLID GOLD - Review Harga Minyak Sawit : Mencapai Dua Tahun Tertinggi
SOLID GOLD JAKARTA - Harga minyak sawit telah naik empat hari berturut –turut dan mencapai harga tertinggi dua tahun, pada awal minggu di Bulan Desember.
Harga minyak sawit Januari naik RM42 menjadi RM2,815 perton. Harga minyak sawit Desember di pasar fisik RM2,750 perton.
Penyebab kenaikan harga minyak sawit pada minggu ini :
- Harga minyak sawit kembali naik mengikuti harga minyak mentah yang naik 0.49% menjadi $63.31 per barel.
- Ekspor minyak sawit turun dari bulan lalu menurut Intertek Testing Services. Di lima hari pertama Desember ekspor minyak sawit turun 1.12% menjadi 170,640 ton.
- Ekspor minyak sawit di Oktober naik 16.4 % menjadi 1.6 juta ton, rebound dari 18.8% penurunan pada bulan September. Kenaikan ini terjadi karena ekspor minyak sawit ke Cina meningkat, minyak sawit sebagai substitusi dari minyak kedelai yang produksinya turun. Pembelian meningkat ke Cina karena sebagai persediaan untuk Tahun Baru Imlek
- Permintaan dari Cina untuk persiapan Tahun Baru Cina tahun depan dengan membelinya pada bulan Desember, karena di awal 1 Januari 2020 Indonesia dan Malaysia akan meningkatkan pajak ekspor.
- Berdasarkan perkiraan Intertek, ekspor minyak sawit ke Cina naik 56% dari bulan lalu di bulan Nopember ini tapi kenaikan ini berkurang karena ekspor ke Afrika turun 48% dan ekspor ke India turun 8% dan ke Uni Eropa turun 27%.
- Penguatan kurs ringgit membuat harga minyak sawit naik, karena harganya menjadi mahal bagi pembeli luar negeri.
- Harga minyak sawit naik karena didorong oleh tingginya permintaan dari B20 ke B30 di Indonesia dan dari B10 ke B20 di Malaysia karena peraturan pemerintah. Pemerintah Indonesia akan menggunakan B30 untuk tahun 2020 sehingga permintaan akan naik menjadi 8.5 juta ton tahun depan, sementara di tahun 2019 ini penggunaan B20 sudah dimulai.
- Dibawah ini perkiraan pasar minyak sawit sementara menantikan Laporan MPOB , dimana MPOB akan mengumumkan data statistic dari minyak sawit seperti persediaan, ekspor dan produksi bulan Nopember pada hari Selasa (10 Desember) minggu depan.
Adapun perincian perkiraan tersebut :
- Pada laporan CGS – CIMB diperkirakan harga minyak sawit akan berada di RM2,500 dan RM2,800 per ton di bulan Desember. Rata-rata harga CPO naik 18% dari bulan lalu dan 36% dari tahun lalu menjadi RM2,493 per ton pada bulan lalu.
- Perkiraan CGS – CIMB persediaan minyak sawit akan turun mencapai level terendah di Nopember sejak 2016. Dari survey di daerah produsen minyak sawit CIMB Futures memperkirakan produksi CPO turun 12% dari bulan lalu menjadi 1.58 juta ton.
- Ekspor minyak sawit juga turun 5 % dari bulan lalu namun masih naik 13% dari tahun lalu dari rata-rata data statistic cargo surveyors, ITS, dan Amspec.
- Perkiraan persediaan lokal akan turun 8% dari bulan lalu dan turun 28% dari tahun lalu menjadi 2.16 juta ton pada akhir Nopember 2019.
- Selama tujuh tahun terakhir rata-rata pertumbuhan persediaan sebesar 7.1% dari bulan lalu di Nopember.
- Produksi minyak sawit Nopember turun 14% dari tahun lalu, buah yang baru terus turun karena cuaca kering melanda daerah perkebunan, pemupukan yang tidak efisien dan tanaman sawit sudah tua.
- Diperkirakan total produksi naik 3.9% menjadi 20.3 juta ton di 2019. Perkiraan CGS – CIMB ekspor akan turun 5% dari bulan lalu menjadi 1.56 juta ton di Nopember dari perkiraan ITS dan Amspec. Penurunan ini menurut rata-rata historical dari bulan lalu sebesar 9.5% dari lima tahun terakhir pada bulan Nopember.
Kesimpulan :
Pasar masih menantikan laporan MPOB pada minggu depan tanggal 10
Desember diharapkan hasil laporan yang ada mendekati atau sesuai dengan perkiraan sehingga harga masih akan meningkat lagi, tapi tingginya harga minyak sawit juga dapat menjadi halangan bagi pembeli minyak sawit, karena bisa beralih ke minyak nabati lainnya.
SOLID GOLD
Sumber : Vibiznews
Baca Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar