Perekonomian Inggris mencatat sedikit pemulihan pada bulan Agustus karena sektor jasa yang dominan mengimbangi bulan lemah lainnya bagi produsen dan perusahaan konstruksi.
Produk domestik bruto (GDP) naik 0,2% menyusul revisi kontraksi 0,6% pada bulan Juli, Kantor Statistik Nasional mengatakan pada hari Kamis (12/10). Para ekonom memperkirakan pertumbuhan sebesar 0,2%.
Pemulihan tersebut sebagian mencerminkan tidak adanya faktor-faktor yang menekan aktivitas di bulan Juli, yaitu cuaca basah dan pemogokan skala besar. Jasa tumbuh 0,4%. Namun, manufaktur menyusut 0,8% dan konstruksi menyusut 0,5%.
Angka-angka tersebut memperkuat gambaran perekonomian yang melemah akibat kenaikan tajam biaya pinjaman. Bank of England mempertahankan suku bunga bulan lalu, memicu spekulasi bahwa siklus kenaikan suku bunga paling agresif sejak akhir tahun 1980an mungkin telah berakhir.
Keraguan masih ada pada kuartal ketiga secara keseluruhan, dengan BOE memperkirakan pertumbuhan hanya sebesar 0,1% pada periode tersebut. Untuk kuartal ketiga yang datar, GDP perlu naik setidaknya 0,2% pada bulan September.
Kontraksi selama kuartal ini dapat berarti perekonomian sudah berada dalam resesi. Dengan indeks-indeks utama PMI menunjukkan tanda-tanda peringatan dan meningkatnya pengangguran, Bloomberg Economics memperkirakan kontraksi selama setahun akan dimulai pada tiga bulan terakhir tahun 2023.(mrv)
Sumber : Bloomberg, PT SGB, SOLID GROUP, SOLID GOLD BERJANGKA
Sumber : Bloomberg, PT SGB, SOLID GROUP, SOLID GOLD BERJANGKA
Sumber : Bloomberg, PT SGB, SOLID GROUP, SOLID GOLD BERJANGKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar