OIL SOLID GOLD BERJANGKA, SG BERJANGKA , SOLID GROUP, PT SGB , SGB
Solid Gold Berjangka | Harga minyak melemah di sesi Asia pada Senin (1/7), seiring meredanya risiko geopolitik antara Israel dan Iran, serta antisipasi kenaikan produksi oleh OPEC+ yang membebani sentimen pasar.
Minyak Brent untuk kontrak Agustus turun 0,8% menjadi $67,20 per barel, sementara WTI turun 1,1% ke $64,77 per barel. Meski demikian, secara bulanan, harga minyak masih mencatat kenaikan lebih dari 5% setelah sempat melonjak akibat konflik Israel–Iran.
Namun, sejak gencatan senjata yang difasilitasi AS mulai berlaku, ketakutan akan gangguan pasokan dari kawasan Timur Tengah mulai mereda. Potensi penutupan Selat Hormuz, rute vital pengiriman minyak global, juga kini tidak lagi menjadi kekhawatiran utama.
Di saat yang sama, pasar mencermati data PMI Tiongkok yang beragam, dengan aktivitas manufaktur dilaporkan kembali mengalami kontraksi pada Juni, sehingga mengaburkan prospek permintaan minyak dari importir terbesar dunia tersebut.
Fokus pasar kini tertuju pada pertemuan OPEC+ tanggal 6 Juli, di mana kelompok produsen minyak ini dikabarkan akan menaikkan produksi sebesar 411.000 barel per hari untuk Agustus — melanjutkan tren peningkatan yang dimulai sejak Mei.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi OPEC+ untuk mengakhiri pemangkasan produksi yang telah berlangsung dua tahun, serta menindak anggota yang sebelumnya melebihi kuota produksi.
Selain OPEC+, perhatian pasar juga diarahkan ke permintaan bahan bakar di AS, yang diperkirakan meningkat seiring memasuki puncak musim liburan musim panas.
Sumber: Reuters
Tidak ada komentar:
Posting Komentar