Head Office PT. Solid Gold Berjangka

Jl. KH. Mansyur Kav. 126, Jakarta Pusat 10220 Telp : 021-29675088 (Hunting), Fax : 021-29675089

PT. Solid Gold Berjangka Lampung

Jl. Ahmad Yani No. 55, Tanjung Karang - Bandar Lampung 35117 Telp : 0721-255038, Fax : 0721-255027

PT. Solid Gold Berjangka Palembang

Jl. Sumpah Pemuda Blok 1 No. 7 C-E, Lorok Pakjo, Palembang 30137 Tel : 0711-363300 Fax : 0711-363613

PT. Solid Gold Berjangka Makassar

Jl. Dr. Sam Ratulangi No. 108 A-B, Makassar 90124 Telp : 0411-851010, Fax : 0411-851090

PT. Solid Gold Berjangka Semarang

Gedung Menara SUARA MERDEKA Lt. 3. Jl. Pandanaran No. 30 Semarang 50134 Telp : 024-3583979, 3583980 Fax : 024-3583978

Senin, 05 Agustus 2019

SOLID GOLD | Bursa Utama Asia Awal Pekan

SOLID GOLD - Penyebab Ambruknya Semua Bursa Utama Asia Awal Pekan


SOLID GOLD JAKARTA - Bursa saham china anjlok parah yang ditambah dengan sentimen buruknya rilis data PMI sektor jasa ke posisi terendah 5 bulan. Indeks Komposit Shanghai kini anjlok 0,85 % ke posisi 2844 dan indeks Hang Seng di bursa saham Hong Kong anjlok sangat parah dengan turun 2,89 %.

Pasar saham Australia menurun mengikuti isyarat lemah dari Wall Street dan juga mencerna data yang menunjukkan sektor jasa Australia jatuh jauh ke dalam kontraksi pada Juli. Indeks ASX 200 menurun 19,80 poin atau 0,29 % menjadi 6.748,80, turun dari rendahnya 6.748,10 dengan anjloknya saham pertambangan seperti  saham BHP Group dan Rio Tinto masing-masing turun lebih dari 1 %.

Australian Industry Group rmengungkapkan bahwa sektor jasa di Australia jatuh jauh ke dalam kontraksi pada bulan Juli, dengan skor Indeks Kinerja Layanan 43,9. Itu turun tajam dari 52,2 pada bulan Juni.

Bursa saham Jepang tertekan oleh menguatnya mata uang Yen pasca meningkatnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan China serta antara Jepang dan Korea Selatan. Indeks  Nikkei 225 Index anjlok 382,73 poin atau 1,81 % menjadi 20.704,43. Indeks tertekan oleh anjloknya saham eksportir utama seperti saham Mitsubishi Electric turun lebih dari 4 %, sementara Sony dan Canon lebih rendah masing-masing hampir 3 %.

Di tempat lain di Asia, bursa saham Korea Selatan anjlok parah dengan indeks Kospi turun 2,23 %. Demikian juga dengan perdagangan saham Singapura anjlok hingga 2 persen dan bursa saham Indonesia turun lebih dari 1 %.

Perdagangan bursa saham Asia awal pekan alami kerugian yang sangat besar dengan indeks bursa utama dibuka anjlok signifikan mengikuti buruknya penutupan bursa saham Amerika akhir pekan lalu. Ambruknya bursa saham kawasan Asia ini dipicu oleh ketegangan pasar merespon rencana serangan balik China terhadap Amerika.

Pasar khawatirkan tentang pertumbuhan ekonomi global di tengah meningkatnya sengketa perdagangan antara Amerika Serikat dan China serta antara Jepang dan Korea Selatan. China telah berjanji untuk membalas keputusan Amerika Serikat yang mengenakan tarif atas barang-barang Tiongkok senilai $ 300 miliar.
SOLID GOLD 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Jumat, 02 Agustus 2019

SOLID BERJANGKA | Serangan Trump ke China

SOLID BERJANGKA - Kerugian Bursa Amerika Berlanjut Karena Serangan Trump ke China


SOLID BERJANGKA JAKARTA - Trump mengungkapkan rencana itu tak lama setelah Perwakilan Dagang Amerika Serikat Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin menyelesaikan putaran terakhir pembicaraan perdagangan di Shanghai.

Secara sektoral, saham energi alami pelemahan substansial dengan bergerak melemah tajam seiring harga minyak mentah, karenanya Philadelphia Oil Service Index dan NYSE Arca Natural Gas Index masing-masing turun 5,5 % dan 4,9 %.

Kelemahan signifikan juga muncul di antara saham-saham perbankan, seperti tercermin oleh penurunan 3,7 % oleh KBW Bank Index. Saham baja, transportasi, semikonduktor dan jaringan juga berada di bawah tekanan jual yang cukup besar selama sesi berlangsung.

Di sisi lain, saham emas melawan tren turun, mendorong Indeks Bugs NYSE Arca naik sebesar 5,2 %. Kekuatan di sektor ini datang ketika harga logam mulia menguat dalam perdagangan komoditas.

Saham telah rally pada awal sesi karena data ekonomi Amerika Serikat yang lebih lemah dari yang diharapkan membangkitkan harapan investor untuk penurunan suku bunga di masa depan.

Institute for Supply Management merilis laporan yang secara tak terduga menunjukkan perlambatan berkelanjutan dalam laju pertumbuhan aktivitas manufaktur Amerika Serikat di bulan Juli. Indeks turun ke 51.2 di Juli setelah merosot ke 51.7 di Juni. Dengan penurunan berkelanjutan, indeks manajer pembelian turun ke level terendah sejak mencapai 49,6 pada Agustus 2016.

Sebuah laporan terpisah dari Departemen Perdagangan menunjukkan pengeluaran konstruksi Amerika Serikat turun 1,3 % menjadi Juni setelah turun 0,5 % pada Mei. Rilis data ini menyalakan kembali optimisme tentang penurunan suku bunga di masa depan yang sempat dihancurkan oleh komentar  Ketua Federal Reserve Jerome Powell saat press conference.

Kerugian perdagangan saham di Bursa Amerika masih terus berlanjut hingga penutupan sesi beberapa saat lalu Jumat pagi setelah perdagangan sebelumnya dikecewakan oleh pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powel. Kerugian kali ini dipicu oleh cuitan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam akun twitternya.

Indeks utama bursa sempat rebound awal sesi hingga bergerak kuat secara signifikan meninggalkan level terburuknya, namun segera berbalik arah sangat tajam setelah Presiden Donald Trump mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif 10 persen pada sisa impor Cina senilai $ 300 miliar.

Indeks Dow Jones melonjak lebih dari 300 poin dalam perdagangan awal sesi tetapi kemudian ditutup turun 280,85 poin atau 1,1 % menjadi 26.583,42. Indeks Nasdaq yang sarat dengan saham teknologi juga turun 64,30 poin atau 0,8 % menjadi 8,111.12 dan indeks S&P 500 merosot 26,82 poin atau 0,9 % menjadi 2.953,56.

Indeks bursa utama yang memperpanjang penurunan curam  di sesi sebelumnya, mengakhiri hari di level penutupan terburuk dalam sebulan. Sentimen negatif pasar datang setelah merespon pengumuman Trump mengenakan tarif baru pada barang-barang Cina dalam serangkaian postingan di Twitter.
SOLID BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Kamis, 01 Agustus 2019

PT SOLID GOLD BERJANGKA | Fed Kurang Dovish

PT SOLID GOLD BERJANGKA - Bursa Amerika Menderita Kerugian Setelah Komentar Pimpinan Fed Kurang Dovish


PT SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - The Fed umumkan pihaknya memutuskan untuk menurunkan kisaran target untuk tingkat dana federal menjadi 2 hingga 2-1/4 %, turun 25 basis poin dari kisaran sebelumnya 2-1/4 menjadi 2-1/2 %. Ini menandai penurunan suku bunga pertama oleh The Fed sejak Desember 2008.

Bank sentral Amerika beralasan menurunkannya sebagai implikasi dari perkembangan global untuk prospek ekonomi serta tekanan inflasi yang masih lemah meskipun penilaian ekonomi sebagian besar tidak berubah, mencatat bahwa data yang diterima sejak pertemuan terakhir menunjukkan pasar tenaga kerja tetap kuat dan aktivitas ekonomi telah meningkat pada tingkat yang moderat.

Secara sektoral, saham-saham emas menunjukkan pergerakan substansial negatif yang  menyeret NYSE Arca Gold Bugs Index turun sebesar 5,4 %. Kelemahan signifikan juga terlihat di antara saham semikonduktor, sebagaimana tercermin oleh penurunan 3,2 % oleh Philadelphia Semiconductor Index.

Salah satunya saham Chipmaker Advanced Micro Devices yang anjlok tajam setelah melaporkan hasil kuartal kedua yang sesuai harapan tetapi memberikan prospek yang mengecewakan.

Saham baja, perangkat lunak, dan perumahan juga mengalami pelemahan yang cukup besar pada hari itu, bergerak lebih rendah seiring dengan sebagian besar sektor utama lainnya.

Setelah sempat menunjukkan kurangnya arah untuk sebagian besar sesi, bursa saham Amerika menderita kerugian cukup besar pada penutupan perdagangan beberapa saat lalu Kamis pagi. Indeks bursa utama anjlok parah merespon komentar Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang kurang dovish dan mematahkan optimisme tentang penurunan suku bunga di masa datang.

Indeks Dow Jones mencatat penurunan satu hari terbesar sejak 31 Mei bersama dengan S&P 500. Nasdaq mengalami penurunan satu hari terbesar sejak akhir Juni. Indeks Dow Jones jatuh 333,75 poin atau 1,2 % menjadi 26.864,27, Nasdaq jatuh 98,19 poin atau 1,2 % menjadi 8.175,42 sedangkan indeks S&P 500 merosot 32,80 poin atau 1,1 % menjadi 2.980,38.

Aksi jual saham cukup besar terjadi di Wall Street setelah The Fed mengurangi suku bunga seperempat poin seperti yang diharapkan, tetapi Jerome Powell mengisyaratkan penurunan suku bunga sekarang bukanlah awal dari trend selanjutnya.
PT SOLID GOLD BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Rabu, 31 Juli 2019

PT SOLID GOLD | Posisi Tertinggi 2 Pekan

PT SOLID GOLD - Harga Minyak Bullish 4 Hari Berturut ke Posisi Tertinggi 2 Pekan


PT SOLID GOLD JAKARTA - Harga minyak mentah berjangka Brent yang juga harga acuan internasional naik 1,2 % menjadi $ 64,98 per barel, perdagangan sebelumnya naik 0,2 %. Demikian juga harga minyak mentah berjangka Harga minyak mentah berjangka Brent yang juga harga acuan internasional naik 1,2 % menjadi $ 64,98 per barel, perdagangan sebelumnya naik 0,2 %. Demikian juga harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat yaitu minyak  West Texas Intermediate (WTI)  naik 2,5 % pada $ 58,31 per barel, setelah sebelumnya ditutup menguat 1,2 %.

Namun untuk pergerakan harga secara bulanan, harga minyak kedua kontrak masih akan menurun karena kekhawatiran yang masih tersisa tentang permintaan minyak dunia  dengan minyak Brent sudah turun lebih dari 2 % dan minyak WTI sudah turun hampir 1%.

Sementara itu menjelang data mingguan dari API, persediaan minyak mentah di Amerika Serikat juga diperkirakan turun selama tujuh minggu berturut-turut. American Petroleum Institute (API) perkirakan stok minyak mentah Amerika Serikat turun 2,6 juta barel pekan lalu. Jika benar, itu akan membuat stok minyak mentah turun selama tujuh minggu berturut-turut untuk pertama kalinya sejak mereka jatuh untuk rekor 10 minggu berturut-turut pada Januari 2018.

Kenaikan harga minyak juga masih didukung ketegangan tinggi di sekitar Selat Hormuz, di mana sekitar seperlima dari distribusi minyak dunia melintas. Amerika Serikat secara resmi telah meminta Jerman untuk bergabung dengan Perancis dan Inggris dalam misi untuk mengamankan Selat Hormuz dan memerangi agresi Iran.

Untuk perdagangan selanjutnya secara teknikal, harga minyak WTI diperkirakan akan mendaki terus ke posisi resisten  58.68 – 59.75. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan turun ke posisi support 57.25 – 56.31.yaitu minyak  West Texas Intermediate (WTI)  naik 2,5 % pada $ 58,31 per barel, setelah sebelumnya ditutup menguat 1,2 %.

Namun untuk pergerakan harga secara bulanan, harga minyak kedua kontrak masih akan menurun karena kekhawatiran yang masih tersisa tentang permintaan minyak dunia  dengan minyak Brent sudah turun lebih dari 2 % dan minyak WTI sudah turun hampir 1 %.

Sementara itu menjelang data mingguan dari API, persediaan minyak mentah di Amerika Serikat juga diperkirakan turun selama tujuh minggu berturut-turut. American Petroleum Institute (API) perkirakan stok minyak mentah Amerika Serikat turun 2,6 juta barel pekan lalu. Jika benar, itu akan membuat stok minyak mentah turun selama tujuh minggu berturut-turut untuk pertama kalinya sejak mereka jatuh untuk rekor 10 minggu berturut-turut pada Januari 2018.

Kenaikan harga minyak juga masih didukung ketegangan tinggi di sekitar Selat Hormuz, di mana sekitar seperlima dari distribusi minyak dunia melintas. Amerika Serikat secara resmi telah meminta Jerman untuk bergabung dengan Perancis dan Inggris dalam misi untuk mengamankan Selat Hormuz dan memerangi agresi Iran.

Untuk perdagangan selanjutnya secara teknikal, harga minyak WTI diperkirakan akan mendaki terus ke posisi resisten  58.68 – 59.75. Namun jika terjadi pergerakan sebaliknya akan turun ke posisi support 57.25 – 56.31.

Mengakhiri perdagangan pasar minyak berjangka dunia sesi Amerika beberapa saat lalu, Rabu pagi. Harga minyak naik lagi di jalur bullish untuk hari keempat berturut-turut ke posisi tertinggi dua minggu di tengah optimisme bahwa Federal Reserve Amerika Serikat akan memangkas suku bunga minggu ini untuk pertama kalinya dalam lebih dari 10 tahun.
PT SOLID GOLD 

Sumber : Vibiznews

Baca Juga :

Selasa, 30 Juli 2019

SOLID GOLD BERJANGKA | Untung 3 Hari Berturut

SOLID GOLD BERJANGKA - Keuntungan Bursa Amerika Mixed, Dow Jones Untung 3 Hari Berturut


SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Perdagangan yang mixed di Wall Street semalam  terjadi karena para investor fokus menunggu pengumuman Fed memutuskan kebijakannya, dimana diperkirakan akan memangkas suku bunga setidaknya 25 basis poin.

Memang ekonomi Amerika Serikat sedang mengalami ekspansi terpanjang dalam sejarah, tetapi The Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga dalam langkah proaktif yang bertujuan mengimbangi efek negatif dari perang perdagangan Amerika-China.

Presiden Donald Trump telah berulang kali mendesak Fed untuk menurunkan suku bunga, yang terlihat dalam postingannya di Twitter bahwa bank sentral telah membuat semua langkah yang salah. Dengan asumsi Fed memangkas suku bunga seperti yang diharapkan, investor cenderung memperhatikan pernyataan yang menyertainya untuk petunjuk tentang potensi penurunan suku bunga di masa depan.

Secara sektoral, sebagian besar sektor utama mengakhiri hari dengan hanya menunjukkan pergerakan sederhana, meskipun kelemahan substansial terlihat di antara saham layanan minyak. Philadelphia Oil Service Index anjlok hingga 4 % ke level penutupan terendah dalam lebih dari sebulan.

Saham gas alam juga menunjukkan langkah negatif yang signifikan hingga menyeret NYSE Arca Natural Gas Index turun 1,6 % ke level penutupan sepuluh tahun terendah. Saham perumahan dan finansial juga mengalami pelemahan yang signifikan, namun terjadi pergerakan yang positif pada saham emas dan tembakau.

Bursa saham Amerika awal pekan berbalik dalam kinerja yang relatif tidak bersemangat karena para investor terpantau berhati-hati menjelang pengumuman kebijakan moneter Federal Reserve yang jadi fokus pasar. Pada akhir perdagangan beberapa saat lalu, 2 indeks utama ditutup melemah dan hanya Dow jones yang menguat.

Indeks Nasdaq dan S&P 500 mundur dari rekor tertinggi Jumat lalu, Nasdaq turun 36,88 poin atau 0,4 % menjadi 8.293,33 dan S & P 500 turun 4,89 poin atau 0,2 % menjadi 3.020,97. Indeks Dow Jones naik tipis 28,90 poin atau 0,1 % menjadi 27.221,35, melanjutkan keuntungan perdagangan sebelumnya.
SOLID GOLD BERJANGKA 

Sumber : Vibzinews


Baca Juga :

Senin, 29 Juli 2019

SOLID GOLD | Dollar Asia di 2 Bulan Tertingginya

SOLID GOLD - Rupiah Senin Pagi Melemah Tipis ke Rp 14.015 / USD; Dollar Asia di 2 Bulan Tertingginya


SOLID GOLD JAKARTA - Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi WIB ini naik ke level 97,92, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 97,90.

Sementara itu, IHSG Senin di sesi pertama pagi, terpantau melandai 0,02 % atau 1,605 poin ke level 6.325,925, sedangkan bursa saham kawasan Asia umumnya melemah menjelang berlanjutnya pertemuan negosiasi dagang Amerika – China.

Melihat dollar Amerika Serikat terhadap rupiah hari ini menguat, dengan dollar di pasar Asia bertahan di sekitar level 2 bulan tertingginya. Rupiah terhadap dollar seminggu ini terlihat akan berada dalam rentang antara Rp 13.835 – Rp 14.098.

Dalam pergerakan pasar uang awal pekan Senin pagi ini tadi, nilai tukar rupiah terhadap dollar terpantau melemah terbatas, sementara dollar Amerika Serikat di pasar Asia terlihat bertahan dari rally 6 hari sesi global sebelumnya. Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat pagi ini melemah 0,08 % ke level Rp 14.015 dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.004.

Melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka menguat di Rp 13.995, kemudian bergerak lemah ke Rp14.015, dan terakhir pagi ini WIB terpantau di posisi Rp 14.015. Melemahnya rupiah terjadi sementara dollar di pasar uang Asia tetap bertahan di sekitar level 2 bulan tertingginya setelah rilis data GDP Amerika Serikat yang melampaui ekspektasi pada akhir pekan lalu.
SOLID GOLD 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Jumat, 26 Juli 2019

SOLID BERJANGKA | Ekonomi Amerika Yang Lebih Kuat

SOLID BERJANGKA - Harga Emas & Perak Terpukul Oleh Data Ekonomi AS Yang Lebih Kuat


SOLID BERJANGKA JAKARTA - Semula kedua metal berharga, emas dan perak, menikmati keuntungan yang bagus disekitar pembukaan perdagangan berjangka sesi Amerika Serikat. Namun, munculnya sekelompok laporan ekonomi yang Amerika Serikat yang lebih kuat memicu sebagian tekanan jual. Order “durable goods” pada bulan Juni jauh lebih kuat daripada yang diperkirakan dan klaim pengangguran mingguan turun tanpa terduga. Kedua laporan ini masuk ke dalam kubu kebijakan moneter Amerika Serikat yang “hawkish”, yang tidak ingin melihat Federal Reserve menurunkan tingkat suku bunga.

Sementara European Central Bank tetap mempertahankan tingkat bunganya tidak berubah, meskipun para pembuat kebijakan berkata bahwa mereka melihat kedepannya akan suatu “sikap kebijakan moneter yang sangat akomodatif untuk suatu periode waktu yang lama”. Di dalam petunjuk ke depannya, para pembuat kebijakan mengumumkan bahwa tingkat bunga diperkirakan akan tetap seperti pada keadaan sekarang atau level yang lebih rendah paling tidak sampai kepada paruh pertama tahun 2020.

Hal kunci diluar pasar metal berharga kemarin adalah menguatnya harga minyak mentah Nymex dan diperdagangkan disekitar $ 56.25 per barel. Sementara, indeks dollar Amerika Serikat menguat dan mendekati ketinggian pada tahun ini.

Secara tehnikal, obyektif kenaikan harga emas adalah menembus “resistance” yang solid di $ 1,454.40 setelah terlebih dahulu melewati $ 1,420.00 dan kemudian $ 1,425.00. Sedangkan obyektif penurunan harga emas adalah menembus “support” yang solid di $ 1,384.70 setelah terlebih dahulu melewati $ 1,410.00 dan kemudian $ 1,400.00.

Harga emas turun secara solid pada pertengahan perdagangan sesi Amerika Serikat hari Kamis kemarin, karena sebagian aksi ambil untung yang normal dari para trader berjangka jangka pendek dan setelah rilis data ekonomi Amerika Serikat yang bagus. Meskipun demikian grafik emas dan perak masih sepenuhnya “bullish”.

Emas berjangka bulan Agustus terakhir turun $ 9.60 per ons pada $1,414.00. Harga perak Comex bulan September terakhir turun $ 0.206 pada $16.425 per ons.
SOLID BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :

Kamis, 25 Juli 2019

PT SOLID GOLD BERJANGKA | Posisi Top Sebelumnya

PT SOLID GOLD BERJANGKA - Dollar Amerika Serikat Berusaha Rebound ke Posisi Top Sebelumnya


PT SOLID GOLD BERJANGKA JAKARTA - Steven Mnuchin mengatakan dia tidak akan mengadvokasi mata uang dollar Amerika Serikat ke yang lebih lemah. Kemudian terkait front dagang Amerika-China,  Gedung Putih mengumumkan bahwa negosiator top Amerika Serikat akan bertemu dengan tim dagang Chinadi Shanghai mulai tanggal 30 Juli. Karena dua negara ekonomi terbesar di dunia tersebut sedang mencari resolusi untuk perang perdagangan mereka.

Untuk perdagangan selanjutnya menurut analyst, indeks dollar diperkirakan  bergerak naik ke posisi resisten 97.82 – 98.85. Dan jika terjadi pergerakan sebaliknya akan turun menemui posisi support berada di 97.50 – 94.90.

Ditengah perdagangan forex sesi Asia hari Kamis pagi, dollar Amerika Serikat berusaha naik kembali ke puncak rekor tinggi 2 bulan yang dicapai perdagangan sebelumnya. Dollar kembali bergerak kuat oleh sentimen positif pasar merespon perkembangan positif front dagang Amerika-China serta dukungan Menteri Keuangan Amerika Serikat Steven Mnuchin terhadap dolar.

Indeks dollar yang menunjukkan kekuatan dollar Amerika Serikat terhadap mata uang utama lainnya sedang menguat 0,01 % dari penutupan sebelumnya ke posisi 97.72 setelah dibuka pada posisi 97.70 dan sempat turun ke posisi 97.67. Sedangkan posisi imbal hasil obligasi masih flat di 2,05 %.
PT SOLID GOLD BERJANGKA 

Sumber : Vibiznews


Baca Juga :