OIL SOLID GOLD BERJANGKA, SG BERJANGKA , SOLID GROUP, PT SGB , SGB
Solid Gold Berjangka | Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) ditutup lebih tinggi pada hari Senin (16/9) karena pasokan yang ketat akibat berkurangnya produksi dari Teluk Meksiko dan Libya mengimbangi data ekonomi yang lebih lemah dari Tiongkok menjelang perkiraan pemangkasan suku bunga AS minggu ini.
Harga minyak mentah WTI untuk pengiriman Oktober ditutup naik US$1,55 menjadi US$70,06 per barel, sementara harga minyak mentah Brent untuk November, minyak acuan global, terakhir terlihat naik US$1,16 menjadi US$72,77.
Kenaikan ini terjadi bahkan ketika Tiongkok, importir nomor 1, selama akhir pekan melaporkan laporan ekonomi terbaru dari serangkaian laporan ekonomi yang lemah. Reuters melaporkan produksi industri negara itu melemah pada bulan Agustus, sementara penjualan eceran dan harga rumah baru turun lagi.
Permintaan yang lemah dari Tiongkok menjadi alasan pemangkasan prakiraan permintaan 2024 dari OPEC, Badan Informasi Energi, dan Badan Energi Internasional minggu lalu. Harga minyak Brent telah turun 18% selama enam bulan terakhir karena ekonomi Tiongkok yang melambat bahkan ketika permintaan global masih di atas produksi.
"Minggu lalu IEA dan OPEC dalam laporan bulanan mereka untuk pertama kalinya, dalam berbagai tingkatan, sepakat bahwa permintaan minyak di masa mendatang tampak semakin bermasalah dengan banyaknya kekhawatiran dalam perkiraan yang berasal dari negara Tiongkok," PVM Oil Associates mencatat. "Kekhawatiran itu sekali lagi beralasan karena data selama akhir pekan terus menunjukkan ekonomi sedang menurun."(mrv)
Sumber : MT Newswires