Kamis, 23 Agustus 2018

PT Solid Berjangka | Perang Dagang Mulai Mereda, IHSG Menguat 52,10 Poin



PT SOLID BERJANGKA JAKARTA - Laju Indeks Harga Saham Gabungan mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Rupiah masih menguat jadi penopang IHSG.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (21/8/2018), IHSG menguat 52,10 poin atau 0,88 % ke posisi 5.944,30. Indeks saham LQ45 mendaki 0,89 % ke posisi 934,38. Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau.

Sebanyak 213 saham menguat sehingga angkat IHSG. 157 saham melemah dan 123 saham diam di tempat. Pada Selasa pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.953,90 dan terendah 5.899,29.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 378.582 kali dengan volume perdagangan saham 7,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,4 triliun.

Investor asing jual saham Rp 25,64 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.578.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham tambang turun 0,77 % dan sektor saham infrastuktur susut 0,14 %.

Sementara itu, sektor saham industri dasar menguat 2,54 %, dan catatkan penguatan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi mendaki 2,4 % dan sektor saham manufaktur menanjak 2,17 %.

Saham-saham yang menguat antara lain saham ANDI naik 25 % ke posisi 530 per saham, saham FILM melonjak  13,60 % ke posisi 1.545 per saham, dan saham ERAA mendaki 11,58 % ke posisi 2.890 per saham.

Sedangkan saham-saham yang merosot antara lain saham SDMU turun 15,53 % ke posisi 87 per saham, saham PYFA susut 10,05 % ke posisi 170 per saham, dan saham GLOB tergelincir 9,55 % ke posisi 154 per saham.

Sebagian besar bursa saham Asia menghijau. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,56 %, indeks saham Korea Selatan Kospi mendaki 0,99 %, dan indeks saham Jepang Nikkei menguat 0,09 %.

Sementara itu, indeks saham Shanghai menanjak 1,31 % dan indeks saham Taiwan menguat 0,87 %. Sedangkan indeks saham Thailand turun 0,50 % dan indeks saham Singapura susut 0,15 %.

Analis PT Binaartha Sekuritas, Nafan Aji menuturkan, IHSG melanjutkan kenaikan didorong faktor eksternal dan internal.

"Secara internal, pemerintah masih mampu menjaga stabilitas fundamental makro ekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan di tengah-tengah gejolak perekonomian global yang tidak menentu," ujar dia.

Sedangkan secara eksternal, adapun sentimen perang dagang antara AS dan China sudah mulai mereda ketika para pelaku pasar global apresiasi agenda pertemuan antara AS dengan China yang akan berlangsung di Washington pada pekan ini.

"Diharapkan agar hasil perundingan tersebut mampu hasilkan kesepakatan yang komprehensif dalam rangka meredanya tensi perang dagang di antara kedua negara itu," tutur dia.

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan melanjutkan penguatannya pada Selasa 21 Agustus 2018 pagi ini. Kenaikan IHSG ditopang aksi beli yang dilakukan investor.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, IHSG menguat tipis 7,106 poin atau 0,12 % ke posisi 5.899,29. Pada pukul 09.00 WIB, IHSG mendaki 18,153 poin atau 0,31 % ke posisi 5.910,345.

Indeks saham LQ45 menguat 0,30 % ke posisi 929,63. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat, kecuali indeks Sri Kehati ang melemah tipis 0,04 %.

Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.912,92 dan terendah 5.899,298. Sebanyak 126 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. 42 saham melemah dan 94 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 13.127 kali dengan volume perdagangan 184,2 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 196,6 miliar. Investor asing beli saham Rp 54,2 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran 14.570.

Hampir semua sektor saham menguat, kecuali sektor aneka industri, keuangan dan perdagangan yang berada di zona merah. Sektor konsumer catatkan penguatan terbesar 1,21 %. Disusul sektor saham manufaktur menanjak 0,78 % dan sektor saham industri dasar mendaki 0,54 %.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham ANDI mendaki 25 % ke posisi 530 per saham, saham NICK naik 14,62 % menjadi Rp 1.530 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham PALM turun 14,57 % ke posisi Rp 340 per saham, saham VRN merosot 6,84 % ke posisi Rp 110 per saham, dan saham DWGL susut 5,61 % ke posisi Rp 101 per saham. - PT SOLID BERJANGKA

sumber : liputan6

Tidak ada komentar:

Posting Komentar