SOLID BERJANGKA JAKARTA - Saham PT Madusari Murni Indah Tbk mencatatkan saham perdana dengan kode saham MOLI pada perdagangan Kamis (30/8/2018) di Bursa Efek Indonesia. Saham MOLI melonjak pada perdagangan perdana.
Mengutip data RTI, saham MOLI naik 50 % atau 290 poin ke posisi Rp 870 per saham dari harga saham perdana yang ditawarkan dalam initial public offering atau penawaran saham perdana di posisi Rp 580 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 20 kali dengan nilai transaksi Rp 167,4 miliar.
PT Madusari Murni Indah Tbk lepas 351 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 kepada publik. Harga saham IPO Rp 580 per saham. Total dana yang diraup dari hasil IPO sekitar Rp 203,58 miliar.
Perseroan menawarkan saham perdana pada 27 Agustus 2018. Penjatahan dan pengembalian uang pemesanan pada 29 Agustus 2019. Pencatatan saham di BEI pada 30 Agustus 2018.
Adapun yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek PT Sucor Sekuritas. Perseroan mengadakan program ESA dengan alokasikan saham sebesar 3,29 juta saham atau 0,94 % dari jumlah penerbitan saham yang ditawarkan.
Perseroan akan menggunakan dana IPO sekitar 94,45 % untuk meningkatkan kapasitas produksi etanol dengan bangun pabrik baru dan pembelian mesin. Sisanya akan digunakan untuk membangun gudang penyimpanan etanol di Jawa Timur.
Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia berkolaborasi dengan PT Pakuwon Jati Tbk dan PT Danareksa Sekuritas, meresmikan Galeri Investasi BEI yang ke-400 di seluruh provinsi di Indonesia.
Galeri investasi BEI yang pertama kali berlokasi di pusat perbelanjaan modern atau mall di Surabaya.
Peresmian GI BEI ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mencari informasi terkait pasar modal di lokasi yang lebih strategis dan mudah dijangkau oleh khalayak.
Melansir dari keterangan resmi BEI, Rabu 15 Agustus 2018, GI BEI PT Pakuwon Jati Tbk ini berlokasi di pusat perbelanjaan Tunjungan Plaza 2. Galeri investasi itu setiap harinya untuk umum, dengan jam operasional sesuai dengan jam Bursa dan jam operasional PT Danareksa Sekuritas.
Peresmian GI BEI ini merupakan yang ke-81 di tahun 2018 dan ke-57 di Provinsi Jawa Timur.
Galeri Investasi BEI di Surabaya ini diresmikan oleh Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso, didampingi oleh Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan I Djustini Septiana, dan Kepala Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional 4 Jawa Timur Heru Cahyono.
Kemudian hadir pula Direktur Utama BEI Inarno Djayadi, Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi, Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Friderica Widyasari Dewi, Direktur Utama PT Pakuwon Jati Tbk A. Stefanus Ridwan S. serta Direktur Utama PT Danareksa Sekuritas Jenpino Ngabdi.
Dengan didirikannya galeri investasi BEI ini, diharapkan akan meningkatkan minat masyarakat untuk mengenal lebih jauh terkait investasi saham dan instrumen pasar modal lainnya, karena lokasinya yang strategis yang memberikan kemudahan akses informasi pasar modal di sentra perbelanjaan di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Sebagai informasi, sampai dengan 31 Juli 2018, total Single Identification Number di Jawa Timur adalah 87.060, menjadikan provinsi tersebut salah satu destinasi investasi yang menarik bagi calon investor.
Adapun lima besar kota di Jawa Timur dengan jumlah SID terbanyak adalah kota Surabaya 35.431 SID, diikuti dengan Malang 9.825 SID, Sidoarjo 7.862 SID, Kediri 4.315 SID, dan Gresik 2.987 SID. - SOLID BERJANGKA
sumber : liputan6
Mengutip data RTI, saham MOLI naik 50 % atau 290 poin ke posisi Rp 870 per saham dari harga saham perdana yang ditawarkan dalam initial public offering atau penawaran saham perdana di posisi Rp 580 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 20 kali dengan nilai transaksi Rp 167,4 miliar.
PT Madusari Murni Indah Tbk lepas 351 juta saham dengan nilai nominal Rp 100 kepada publik. Harga saham IPO Rp 580 per saham. Total dana yang diraup dari hasil IPO sekitar Rp 203,58 miliar.
Perseroan menawarkan saham perdana pada 27 Agustus 2018. Penjatahan dan pengembalian uang pemesanan pada 29 Agustus 2019. Pencatatan saham di BEI pada 30 Agustus 2018.
Adapun yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek PT Sucor Sekuritas. Perseroan mengadakan program ESA dengan alokasikan saham sebesar 3,29 juta saham atau 0,94 % dari jumlah penerbitan saham yang ditawarkan.
Perseroan akan menggunakan dana IPO sekitar 94,45 % untuk meningkatkan kapasitas produksi etanol dengan bangun pabrik baru dan pembelian mesin. Sisanya akan digunakan untuk membangun gudang penyimpanan etanol di Jawa Timur.
Sebelumnya, PT Bursa Efek Indonesia berkolaborasi dengan PT Pakuwon Jati Tbk dan PT Danareksa Sekuritas, meresmikan Galeri Investasi BEI yang ke-400 di seluruh provinsi di Indonesia.
Galeri investasi BEI yang pertama kali berlokasi di pusat perbelanjaan modern atau mall di Surabaya.
Peresmian GI BEI ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mencari informasi terkait pasar modal di lokasi yang lebih strategis dan mudah dijangkau oleh khalayak.
Melansir dari keterangan resmi BEI, Rabu 15 Agustus 2018, GI BEI PT Pakuwon Jati Tbk ini berlokasi di pusat perbelanjaan Tunjungan Plaza 2. Galeri investasi itu setiap harinya untuk umum, dengan jam operasional sesuai dengan jam Bursa dan jam operasional PT Danareksa Sekuritas.
Peresmian GI BEI ini merupakan yang ke-81 di tahun 2018 dan ke-57 di Provinsi Jawa Timur.
Galeri Investasi BEI di Surabaya ini diresmikan oleh Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso, didampingi oleh Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan I Djustini Septiana, dan Kepala Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional 4 Jawa Timur Heru Cahyono.
Kemudian hadir pula Direktur Utama BEI Inarno Djayadi, Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi, Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia Friderica Widyasari Dewi, Direktur Utama PT Pakuwon Jati Tbk A. Stefanus Ridwan S. serta Direktur Utama PT Danareksa Sekuritas Jenpino Ngabdi.
Dengan didirikannya galeri investasi BEI ini, diharapkan akan meningkatkan minat masyarakat untuk mengenal lebih jauh terkait investasi saham dan instrumen pasar modal lainnya, karena lokasinya yang strategis yang memberikan kemudahan akses informasi pasar modal di sentra perbelanjaan di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Sebagai informasi, sampai dengan 31 Juli 2018, total Single Identification Number di Jawa Timur adalah 87.060, menjadikan provinsi tersebut salah satu destinasi investasi yang menarik bagi calon investor.
Adapun lima besar kota di Jawa Timur dengan jumlah SID terbanyak adalah kota Surabaya 35.431 SID, diikuti dengan Malang 9.825 SID, Sidoarjo 7.862 SID, Kediri 4.315 SID, dan Gresik 2.987 SID. - SOLID BERJANGKA
sumber : liputan6
Tidak ada komentar:
Posting Komentar